Viral Warung Epy Kusnandar di Jaksel Diduga Kena Pungli, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya - Merdeka
Viral Warung Epy Kusnandar di Jaksel Diduga Kena Pungli, Polisi Ungkap Fakta Sebenarnya
Polisi membantah adanya isu mengenai pungutan liar di warung yang dimiliki oleh pasangan artis Epy Kusnandar dan Karina Ranau.

Polisi membantah adanya dugaan pungutan liar (pungli) di warung yang dimiliki pasangan artis Epy Kusnandar, yang lebih dikenal dengan sebutan Kang Mus, dan Karina Ranau, yang terletak di kawasan Haji Samali, Pancoran, Jakarta Selatan.
Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa insiden tersebut bukanlah pemalakan, melainkan akibat dari dua tukang parkir yang dalam keadaan setengah mabuk dan terlibat perselisihan karena meminta makanan.
"Bukan pungli, setelah kita mintain keterangan tadi, faktor makan saja," ungkap Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, ketika diwawancarai oleh wartawan pada Senin (20/10). Insiden tersebut terjadi pada malam hari, tepatnya Minggu (19/10). Saat itu, warung yang dikelola oleh Karina sudah hampir tutup, dan tiba-tiba dua pria datang dengan langsung meminta makanan.
Namun, karena persediaan makanan sudah habis, Karina tidak dapat memenuhi permintaan mereka. Ketidakpuasan kedua pria tersebut memicu terjadinya adu mulut antara mereka dan Karina.
Insiden ini sempat terekam oleh kamera ponsel dan menjadi viral di media sosial. Setelah ditelusuri, ternyata kedua pria tersebut adalah tukang parkir yang sering nongkrong di sekitar warung.
"Itu tukang parkir yang biasa nongkrong di situ. Mau tutup barang ini habis, habis itu dia gak terima lah, akhirnya dengan nada tinggilah mereka begitu, akhirnya terjadilah percekcokan mulut," jelas Kapolsek Mansur.
Dengan demikian, pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada indikasi pungli dalam kejadian tersebut dan situasi yang terjadi lebih kepada ketidakpuasan yang berujung pada keributan.
Minta korban untuk menyusun laporan
Mansur menegaskan bahwa tidak ada tindakan pemalakan yang terjadi. Ia menjelaskan bahwa peristiwa yang terjadi hanya melibatkan keributan kecil antara pemilik warung dan dua tukang parkir yang sedang dalam keadaan mabuk.
"Tidak benar (pungli) dia biasa di sana, terus biasa di sana enggak tahu saat itu informasinya mungkin kondisi kata warung sebelahnya, setengah teler, itu aja setengah teler. Iya (mabuk)," ucapnya.
Mansur juga menambahkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan Karina untuk menyarankan agar membuat laporan jika merasa dirugikan.
"Kalau memang ada hal-hal yang dirugikan, yang perlu ditindaklanjutin, saya arahkan buat LP," katanya.