Warga Purworejo Minta Palang Dibangun Usai Mobil MBG Tertabrak KA Tewaskan 2 Orang: Sudah Beberapa Kali - Kompas
Warga Purworejo Minta Palang Dibangun Usai Mobil MBG Tertabrak KA Tewaskan 2 Orang: Sudah Beberapa Kali

PURWOREJO, KOMPAS.com – Warga Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, mendesak pemerintah segera membangun palang pintu di perlintasan sebidang yang kerap memakan korban.
Desakan itu muncul setelah sebuah mobil operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG) tertabrak KA Mataram, Minggu (19/10/2025) pagi.
Akibatnya, dua orang tewas akibat kejadian tersebut.
Perlintasan tanpa palang pintu di jalur Jenar–Kutoarjo itu selama ini menjadi akses penting warga antar-desa.
Namun, kondisi tanpa penjaga dan minim rambu keselamatan membuat warga resah.
"Sudah beberapa kali kejadian di sini, baik disengaja maupun tidak. Harapannya segera dibuat palang pintu atau underpass karena ini jalan kabupaten dan ramai dilalui warga,” ujar Abdul Wahab Setiawan (37), warga Desa Dewi, kepada Kompas.com, Minggu siang.
Menurut Abdul, pagi itu warga semula beraktivitas seperti biasa ketika tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari arah rel.
Saat dicek, terlihat mobil MBG sudah nyemplung ke kolam di sisi utara rel dalam kondisi ringsek parah.
"Warga langsung menolong, dua orang di dalam mobil sudah kami evakuasi. Satu masih bergerak, satu lagi sudah tidak bereaksi. Kami bawa ke RS Palang Biru Kutoarjo," katanya.
Abdul menyebut perlintasan tersebut menjadi jalur alternatif yang menghubungkan beberapa desa, seperti Tanjungrejo, Krandegan, dan Jono, menuju pusat kecamatan.
Ia khawatir tanpa pengamanan yang memadai, kejadian serupa akan terus berulang.
"Setiap 15 menit sekali kereta lewat sini, jadi risikonya besar kalau tidak segera ada palang pintu," tambahnya.
Kapolsek Bayan AKP Tulus membenarkan kecelakaan tersebut dan mengatakan dua orang di dalam mobil menjadi korban.
"Satu korban meninggal dunia di tempat, satu lagi dibawa ke RS Palang Biru Kutoarjo," kata Tulus.
Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan yang sempat terjadi.
Kereta KA 75 Mataram sempat berhenti di Stasiun Kutoarjo untuk pengecekan dan penggantian lokomotif sebelum melanjutkan perjalanan pukul 12.38 WIB.
"KAI sangat menyayangkan kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu-rambu, serta hanya melintas di perlintasan resmi," ujarnya.