2 WNI Tewas dalam Kebakaran Mengerikan 7 Apartemen Hong Kong yang Renggut 44 Orang - SindoNews
2 min read
2 WNI Tewas dalam Kebakaran Mengerikan 7 Apartemen Hong Kong yang Renggut 44 Orang
Kamis, 27 November 2025 - 13:09 WIB
Kebakaran dahsyat melanda tujuh gedung tinggi di Hong Kong, 44 orang tewas termasuk 2 WNI. Foto/South China Morning Post/Eugene Lee
A
A
A
HONG KONG - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hong Kong menyatakan dua warga negara Indonesia (WNI) termasuk di antara 44 orang yang tewas dalam kebakaran dahsyat yang melanda tujuh gedung apartemen di Hong Kong pada Rabu.
Selain 44 orang meninggal, ratusan lainnya dinyatakan hilang akibat kebakaran mengerikan di wilayah Wang Fuk Court, Tai Po, tersebut.
KJRI Hong Kong, dalam sebuah pernyataan, mengatakan telah berkoordinasi dengan Pasukan Polisi Hong Kong (HKPF) untuk memantau kondisi lapangan dan juga memantau WNI.
Baca Juga: Kebakaran Dahsyat Melanda 7 Gedung Tinggi Hong Kong, 44 Orang Tewas, China Berduka
"Hingga saat ini, 2 (dua) orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 (dua) orang lainnya mengalami luka-luka," bunyi pernyataan KJRI Hong Kong, Kamis (27/11/2025).
"Semua korban merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik," imbuh pernyataan tersebut.
KJRI Hong Kong telah menghubungi keluarga WNI terdampak untuk menyampaikan informasi tersebut dan penanganannya.
Dalam pernyataan persnya, KJRI Hong Kong menegaskan telah berkomunikasi dengan otoritas Hong Kong untuk memantau perkembangan situasi serta memberikan pendampingan kepada WNI yang terdampak.
"Termasuk penyediaan tempat singgah sementara dan logistik pada gedung KJRI Hong Kong," imbuh KJRI.
Kebakaran melanda kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, utara Hong Kong pada Rabu sore. Menurut otoritas setempat, selain 44 orang tewas, kebakaran itu menyebabkan 45 orang terluka, 279 dinyatakan hilang, dan ratusan lainnya mengungsi.
Tragedi ini merupakan kebakaran terburuk di Hong Kong dalam beberapa dekade. Penyebab kebakaran masih diselidiki, namun polisi telah menangkap tiga orang terkait tragedi tersebut.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada petugas pemadam kebakaran yang meninggal dunia dan menyampaikan simpati kepada keluarga korban, menurut siaran televisi pemerintah; CCTV.
"Dia menyampaikan simpati kepada keluarga korban dan mereka yang terdampak bencana, dan menyerukan upaya maksimal untuk memadamkan api dan meminimalkan korban jiwa serta kerugian," kata penyiar CCTV.
Kepala Eksekutif Kota Hong Kong John Lee mengatakan pemerintah akan memprioritaskan bencana tetapi menunda upaya publik untuk pemilihan Dewan Legislatif pada 7 Desember. Dia tidak mengatakan apakah pemilihan dapat ditunda, tetapi mengatakan keputusan akan diambil dalam "beberapa hari kemudian".
Selain 44 orang meninggal, ratusan lainnya dinyatakan hilang akibat kebakaran mengerikan di wilayah Wang Fuk Court, Tai Po, tersebut.
KJRI Hong Kong, dalam sebuah pernyataan, mengatakan telah berkoordinasi dengan Pasukan Polisi Hong Kong (HKPF) untuk memantau kondisi lapangan dan juga memantau WNI.
Baca Juga: Kebakaran Dahsyat Melanda 7 Gedung Tinggi Hong Kong, 44 Orang Tewas, China Berduka
"Hingga saat ini, 2 (dua) orang WNI dinyatakan meninggal dunia dan 2 (dua) orang lainnya mengalami luka-luka," bunyi pernyataan KJRI Hong Kong, Kamis (27/11/2025).
"Semua korban merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) sektor domestik," imbuh pernyataan tersebut.
KJRI Hong Kong telah menghubungi keluarga WNI terdampak untuk menyampaikan informasi tersebut dan penanganannya.
Dalam pernyataan persnya, KJRI Hong Kong menegaskan telah berkomunikasi dengan otoritas Hong Kong untuk memantau perkembangan situasi serta memberikan pendampingan kepada WNI yang terdampak.
"Termasuk penyediaan tempat singgah sementara dan logistik pada gedung KJRI Hong Kong," imbuh KJRI.
Kebakaran melanda kompleks gedung apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, utara Hong Kong pada Rabu sore. Menurut otoritas setempat, selain 44 orang tewas, kebakaran itu menyebabkan 45 orang terluka, 279 dinyatakan hilang, dan ratusan lainnya mengungsi.
Tragedi ini merupakan kebakaran terburuk di Hong Kong dalam beberapa dekade. Penyebab kebakaran masih diselidiki, namun polisi telah menangkap tiga orang terkait tragedi tersebut.
Presiden China Xi Jinping menyampaikan belasungkawa kepada petugas pemadam kebakaran yang meninggal dunia dan menyampaikan simpati kepada keluarga korban, menurut siaran televisi pemerintah; CCTV.
"Dia menyampaikan simpati kepada keluarga korban dan mereka yang terdampak bencana, dan menyerukan upaya maksimal untuk memadamkan api dan meminimalkan korban jiwa serta kerugian," kata penyiar CCTV.
Kepala Eksekutif Kota Hong Kong John Lee mengatakan pemerintah akan memprioritaskan bencana tetapi menunda upaya publik untuk pemilihan Dewan Legislatif pada 7 Desember. Dia tidak mengatakan apakah pemilihan dapat ditunda, tetapi mengatakan keputusan akan diambil dalam "beberapa hari kemudian".
(mas)