300 Korban Masih Tertimbun Longsor di Salareh Aia Agam, Akses Jalan Lumpuh - SindoNews
2 min read
300 Korban Masih Tertimbun Longsor di Salareh Aia Agam, Akses Jalan Lumpuh
Sabtu, 29 November 2025 - 10:59 WIB
Ratusan korban diperkirakan masih tertimbun longsor di Salareh Aia, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Sabtu (29/11/2025). Foto: Wahyu Sikumbang
A
A
A
AGAM - Ratusan korban diperkirakan masih tertimbun longsor di Salareh Aia, Agam, Sumatera Barat, Sabtu (29/11/2025). Sementara, akses darat menuju sejumlah titik terdampak banjir bandang dan longsor di Kabupaten Agam juga terputus.
Wakil Gubernur Sumatera Barat bersama Kapolda Sumbar terpaksa menggunakan helikopter untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang terisolasi. Helikopter membawa logistik dan obat-obatan untuk wilayah yang terputus aksesnya pascabanjir bandang dan longsor di lima kecamatan.
Baca juga: Jadi Korban Longsor Sumbar, 1 Anggota Polda Riau Meninggal dan Satu Hilang
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta turun langsung menyerahkan bantuan ke posko Jorong Kayu Pasak. Rombongan juga mengupayakan menembus sejumlah titik lain yang hingga kini masih belum terjangkau.
Kapolres Agam AKBP Muari mengatakan, medan sekarang ini masih berlumpur dan areanya cukup luas. Kemudian untuk pencarian kemungkinan besar akan berlanjut sampai tidak ada laporan orang hilang.
“Namun, jika beberapa hari nanti tidak ada lagi laporan kita akan hentikan pencarian di mana nanti Bapak Bupati atau BPBD akan mengumumkan bahwa pencarian dihentikan,” ujarnya.
Bupati Agam Benni Warlis menuturkan penanganan terus difokuskan pada pembukaan akses darat. Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki jalur terputus.
Alat berat juga sangat dibutuhkan untuk membantu evakuasi korban tertimbun yang diperkirakan mencapai ratusan orang.
“Tadi kita laporkan bahwa yang sudah dievakuasi sekitar 60 dan masih ada di lapangan. Ini belum yang hanyut di sungai, yang diperkirakan ada sekitar 300 korban lagi yang tertimbun. Kita minta bantuan dari Wakil Gubernur agar bisa membantu pengadaan alat berat dan juga dapur umum. Beliau tadi menyanggupi dapur umum,” ungkap Benni.
Bantuan yang didistribusikan meliputi paket sembako, beras, air mineral, pakaian, obat-obatan, hingga kebutuhan harian lainnya. Tim penyedia komunikasi juga diterjunkan untuk memulihkan jaringan telekomunikasi dengan penggunaan Starlink sebagai solusi sementara.
Wakil Gubernur Sumatera Barat bersama Kapolda Sumbar terpaksa menggunakan helikopter untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang terisolasi. Helikopter membawa logistik dan obat-obatan untuk wilayah yang terputus aksesnya pascabanjir bandang dan longsor di lima kecamatan.
Baca juga: Jadi Korban Longsor Sumbar, 1 Anggota Polda Riau Meninggal dan Satu Hilang
Wakil Gubernur Sumbar Vasko Ruseimy bersama Kapolda Sumbar Irjen Pol Gatot Tri Suryanta turun langsung menyerahkan bantuan ke posko Jorong Kayu Pasak. Rombongan juga mengupayakan menembus sejumlah titik lain yang hingga kini masih belum terjangkau.
Kapolres Agam AKBP Muari mengatakan, medan sekarang ini masih berlumpur dan areanya cukup luas. Kemudian untuk pencarian kemungkinan besar akan berlanjut sampai tidak ada laporan orang hilang.
“Namun, jika beberapa hari nanti tidak ada lagi laporan kita akan hentikan pencarian di mana nanti Bapak Bupati atau BPBD akan mengumumkan bahwa pencarian dihentikan,” ujarnya.
Bupati Agam Benni Warlis menuturkan penanganan terus difokuskan pada pembukaan akses darat. Alat berat dikerahkan untuk membersihkan material longsor dan memperbaiki jalur terputus.
Alat berat juga sangat dibutuhkan untuk membantu evakuasi korban tertimbun yang diperkirakan mencapai ratusan orang.
“Tadi kita laporkan bahwa yang sudah dievakuasi sekitar 60 dan masih ada di lapangan. Ini belum yang hanyut di sungai, yang diperkirakan ada sekitar 300 korban lagi yang tertimbun. Kita minta bantuan dari Wakil Gubernur agar bisa membantu pengadaan alat berat dan juga dapur umum. Beliau tadi menyanggupi dapur umum,” ungkap Benni.
Bantuan yang didistribusikan meliputi paket sembako, beras, air mineral, pakaian, obat-obatan, hingga kebutuhan harian lainnya. Tim penyedia komunikasi juga diterjunkan untuk memulihkan jaringan telekomunikasi dengan penggunaan Starlink sebagai solusi sementara.
Secara keseluruhan, korban meninggal di Kabupaten Agam mencapai 74 orang yang tersebar di Malalak, Tanjung Raya, Palupuh, Matur, dan Palembayan sebagai wilayah terparah. Ratusan warga dilaporkan hilang dan masih dalam pencarian.
Kerugian sementara tercatat mencapai Rp13,9 miliar. Ratusan rumah mengalami kerusakan. Ribuan warga terpaksa mengungsi dan sektor pertanian serta perikanan juga terdampak.
Pendataan masih terus berlangsung. Beberapa lokasi yang sebelumnya sulit diakses akibat longsor dan banjir bandang kini satu per satu mulai dapat terjangkau.
(jon)