AHY Sebut Siklon Tropis Penyebab Banjir-Longsor Terakhir Terjadi 25 Tahun Lalu - Kompas
AHY Sebut Siklon Tropis Penyebab Banjir-Longsor Terakhir Terjadi 25 Tahun Lalu


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, bencana banjir dan longsor yang terjadi di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh diakibatkan oleh tropical cyclone.
AHY menyampaikan, tropical cyclone atau siklon tropis sangat tidak lazim terjadi di Indonesia, di mana terakhir kali muncul pada 25 tahun silam.
"Dari penjelasan Kepala BMKG dan BNPB, saya mendapatkan informasi bahwa bencana akibat tropical cyclone ini sangat tidak lazim terjadi di Indonesia (terakhir 25 tahun lalu), dan dampaknya melumpuhkan aktivitas masyarakat di sejumlah wilayah," tulis AHY dalam akun Instagram-nya, Minggu (30/11/2025).
"Mulai dari Aceh, Sumatera Utara (Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal), hingga Sumatera Barat," imbuh dia.
AHY menyampaikan, fokus utama pemerintah saat ini adalah penyelamatan korban, evakuasi warga yang terisolasi akibat terputusnya akses transportasi dan logistik, serta memastikan ketersediaan bahan pangan, komunikasi, BBM, dan listrik di daerah terdampak.
AHY lantas mengapresiasi kerja cepat dan kolaboratif BMKG bersama BNPB dalam penanganan darurat, sekaligus mendorong agar operasi modifikasi cuaca dapat berjalan optimal sebagai langkah antisipasi cuaca ekstrem ke depan.
"Dari sisi infrastruktur, saya terus mendorong Kementerian PU untuk segera mengerahkan alat berat membuka akses jalan yang terputus. Saya juga berkoordinasi dengan Menteri Perhubungan untuk memastikan operasional bandara, helikopter, dan armada udara, dengan dukungan TNI-Polri, guna dropping logistik dan bantuan medis," jelasnya.
Di sisi lain, AHY juga telah berkomunikasi langsung dengan PLN terkait pemulihan listrik, serta dengan Pertamina untuk memastikan ketersediaan BBM bagi logistik, genset, dan operasional di lapangan.
Dalam situasi darurat seperti ini, kata AHY, seluruh unsur pemerintah memiliki tanggung jawab moral untuk bergerak cepat, tepat, dan tetap prudent.
"Di lapangan, tantangan yang kita hadapi tidak ringan. Keterbatasan BBM untuk logistik dan genset, kerusakan jaringan listrik bertegangan tinggi, hingga keterbatasan daya angkut helikopter membuat distribusi bantuan memerlukan waktu," tulis AHY.
"Namun insyaallah, pemerintah akan terus bekerja keras, mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, agar bantuan, perbaikan infrastruktur vital, serta pemulihan layanan dasar dapat segera menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan. Mohon doa restu dari teman-teman semua," imbuh dia.
Diketahui, sejumlah daerah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat tengah dilanda bencana banjir dan longsor.
Hingga Sabtu (29/11/2025) malam, Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat 303 orang meninggal dunia dan 279 orang hilang akibat bencana ini.