Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Gus Ipul Gus Yahya Istimewa PBNU Spesial

    Alasan Gus Yahya Copot Gus Ipul Dari Sekjen PBNU: Satu Tahun Tidak Tengok Kantor Sama Sekali - Tribunnews

    6 min read

     

    Alasan Gus Yahya Copot Gus Ipul Dari Sekjen PBNU: Satu Tahun Tidak Tengok Kantor Sama Sekali - Tribunnews.com

    Editor: Adi Suhendi

    Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
    PBNU - Konferensi pers terkait Rapat Harian Tanfidziyah Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU), di kantor PBNU, Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, Jumat (28/11/2025). Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya mengumumkan adanya rotasi sejumlah jabatan strategis di tubuh kepengurusan harian Tanfidziyah untuk menjaga efektivitas tata kelola organisasi. 
    Ringkasan Berita:
    • Gus Ipul setahun tidak menengok kantor PBNU
    • Meski masih bisa berkoordinasi secara virtual, ketidakhadiran Gus Ipul secara fisik menciptakan banyak kendala bagi PBNU

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengungkapkan alasan yang melatarbelakangi terjadinya rotasi sejumlah jabatan strategis di tubuh kepengurusan harian Tanfidziyah PBNU.

    Gus Yahya menunjuk Amin Said Husni yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Sekretaris Jenderal PBNU menggantikan Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

    Gus Yahya mengatakan PBNU saat ini sedang mengalami turbulensi organisasi. 

    Menurut dia, sejumlah klaster kerja di PBNU tersendat, terutama di lingkungan Sekretariat Jenderal dan kebendaharaan, termasuk terhambatnya pengesahan sejumlah surat keputusan (SK) hingga lebih dari setahun.

    Gus Yahya menyoroti lebih lanjut kendala pada jabatan Sekjen yang sempat diduduki Gus Ipul.

    Gus Ipul saat ini menjabat Menteri Sosial RI di kabinet Prabowo-Gibran.

    "Di antara yang kami lihat secara mencolok misalnya adalah klaster Kesekretariatan Jenderal, karena ya kita sangat memaklumi bahwa Sekjen yang kemudian menjadi Menteri Sosial yang sudah setahun ini sejak beliau diangkat menjadi menteri, karena beliau misalnya sama sekali tidak sempat menengok kantor PBNU sama sekali," ungkap Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNUJakarta, Jumat (28/11/2025).

    Menurut dia, meski masih bisa berkoordinasi secara virtual, ketidakhadiran Gus Ipul secara fisik menciptakan banyak kendala.

    Misalnya, kata Gus Yahya, ada sejumlah surat keterangan (SK) yang tertunda pengesahannya dan tidak kunjung ditindaklanjuti Sekjen PBNU.

    "Walaupun kita bisa berkoordinasi mungkin secara virtual atau mengalami alat-alat komunikasi kita secara online tapi karena beliau (Gus Ipul) tidak hadir secara fisik, ini juga menciptakan banyak kendala karena ini sudah setahun, kendala-kendala itu misalnya bahwa ada sekitar, banyak SK yang selama ini sampai setahun tertunda pengesahannya karena berhenti di meja Sekjen misalnya, hal seperti itu terjadi," jelas Gus Yahya.

    Padahal, ia menilai, pekerjaan Sekjen ibarat jantung organisasi.

    "Karena pekerjaan Sekretariat Jenderal di mana-mana, di dalam organisasi manapun, itu pekerjaan hari demi hari, jam demi jam. Untuk pekerjaan itu jantung organisasi dan untuk pekerjaan yang paling intensif dalam organisasi sehingga tidak bisa dikerjakan secara remote," ucapnya.

    Gus Yahya mengatakan, hasil rotasi akan disampaikan kepada Gus Ipul.

    Selain jabatan Sekjen, Gus Yahya juga menyoroti kendala yang timbul dari kinerja Bendahara Umum PBNU yang sempat dijabat Gudfan Arif.

    "Kemudian juga dalam perbendaharaan ini sudah lebih 2 bulan ini Bendahara Umum juga tidak engage dengan manajemen perbendaharaan di lingkungan PBNU, itu antara lain masalah-masalah besar ada setelah yang lain, tapi saya ingin sebut masalah besar, masalah besar ini," kata Gus Yahya.

    Berikut rotasi jabatan pengurus PBNU:

    1. KH Mashuri Malik dari Ketua PBNU menjadi Wakil Ketua Umum PBNU.
    2. H Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dari Sekretaris Jenderal PBNU menjadi Ketua PBNU.
    3. H Gudfan Arif dari Bendahara Umum PBNU menjadi Ketua PBNU.
    4. H Amin Said Husni dari Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Sekretaris Jenderal PBNU.
    5. H Sumantri dari Bendahara menjadi Bendahara Umum PBNU.

    Komentar
    Additional JS