Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Andanu Prasetyo Featured Istimewa Jokowi Spesial Tumbler Tuku

    Andanu Prasetyo, Sosok di Balik Tumbler Tuku, Pernah Viral Gara-gara Jokowi - Tribunnews

    8 min read

     

    Andanu Prasetyo, Sosok di Balik Tumbler Tuku, Pernah Viral Gara-gara Jokowi - Tribunnews.com

    Penulis: Endra Kurniawan


    HO/IST/Kolase: setkab.go.id, Tribunnews.com/net, dan linkedin @andanu-prasetyo
    VIRAL TUMBLER TUKU - (Kiri) Jokowi saat datang ke Toko Kopi Tuku di Jalan Cipete Raya, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pada Minggu (2/7/2017) sekira pukul 11.30 WIB dan Foto pemilik Toko Kopi Tuku, Andanu Prasetyo. 
    Ringkasan Berita:
    • Toko Kopi Tuku, didirikan Andanu Prasetyo pada 2015, kini menjadi brand kopi sukses dengan lebih dari 72 toko di Indonesia.


    TRIBUNNEWS.COM
     - Tumbler Tuku sedang menjadi bahan perbincangan hangat oleh warganet Indonesia beberapa akhir terakhir.

    Semua tidak lepas dari kasus hilangnya Tumbler Tuku, milik seorang wanita bernama Anita Dewi saat naik kereta api.

    Ia kemudian memviralkan kejadian yang menimpanya hingga ikut kena imbasnya seorang petugas PT Kereta Api Indonesia (Persero), Argi.

    Sehari-hari Argi bekerja sebagai passenger service Stasiun Rangkasbitung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.

    Hilangnya Tumbler Tuku milik Anita Dewi pada akhirnya berbuntut panjang.

    Sempat beredar kabar Argi dipecat gara-gara buntut hilangnya Tumbler Tuku, meski kemudian dibantah oleh pihak PT KAI.

    Di sisi lain, Anita Dewi panen hujatan karena mempermasalahkan hilangnya Tumbler Tuku.

    Ada warganet yang menilai kejadian ini merupakan kesalahan dirinya sendiri.

    Permasalahan Anita Dewi dan Argi berujung damai setelah dilakukan mediasi pada Jumat (28/11/2025).

    Terlepas dari berita di atas, siapa sosok di balik Tumbler Tuku?

    Sosok Andanu Prasetyo

    Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, hadirnya produk Tumbler Tuku tidak lepas dari keberadaan Toko Kopi Tuku, yang dikelola PT Makna Angan Karya Andanu (MAKA).

    PT MAKA didirikan oleh Andanu Prasetyo pada 2015.

    Selain menjual kopi, Toko Kopi Tuku juga melakukan kampanye mengurangi plastik dengan cara mengajak para pelangganya ngopi menggunakan tumbler.

    Tumbler adalah wadah minum berulang yang biasanya tidak bertangkai atau berkaki, terbuat dari bahan seperti stainless steel, kaca, atau plastik.

    Toko Kopi Tuku menjual Tumbler Tuku seharga Rp225.000, dengan pilihan warna coklat, biru, hijau sage, hitam, beige, dan coklat tua.

    Kembali ke Andanu Prasetyo, sudah bertahun-tahun terjun ke industri kopi di Tanah Air.

    Berkat dedikasinya, ia masuk dalam 40 Under 40 Fortune Indonesia pada 2024 lalu.

    40 Under 40 Fortune Indonesia adalah daftar tahunan yang dibuat oleh Majalah Fortune Indonesia untuk 40 tokoh muda Indonesia paling berpengaruh di bawah usia 40 tahun, yang berasal dari berbagai sektor seperti bisnis, hiburan, pemerintahan, olahraga, dan sosial.

    Pernah Viral Gara-gara Jokowi

    Jauh sebelum Tumbler Tuku ramai diperbincangkan, Toko Kopi Tuku pernah viral berkat Joko Widodo (Jokowi) pada 2017 silam.

    Jokowi yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden ke-7 Indonesia, datang ke Toko Kopi Tuku di Jalan Cipete Raya, Cilandak, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, pada Minggu (2/7/2017) sekira pukul 11.30 WIB

    Jokowi bersama istrinya Iriana, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.

    Rombongan Jokowi disambut langsung oleh Tyo, sapaan akrab Andanu Prasetyo.

    Jokowi kala itu memuji usaha yang dimiliki Tyo karena mengedepankan produk lokal. 

    Semua biji kopi yang digunakan dalam proses kopi tersebut berasal dari dalam negeri.

    "Saya sangat mengapresiasi ini brand lokal, brand tradisional yang sukses ciptaannya anak-anak muda, untuk mengembangkan brand-brand lokal, brand tradisional yang seperti ini," katanya, dikutip dari setkab.go.id.

    Saat mengantre, Jokowi menanyakan kopi yang paling enak kepada kasir kedai kopi tersebut. 

    "Kopi apa yang paling enak?tanya Presiden, yang dijawab Tyo, “Kopi susu tetangga”.

    Jokowi bersama Iriana memilih tempat di pojok kedai kopi tersebut untuk berbincang-bincang dengan Tyo.

    Usai kunjungan Jokowi, Toko Kopi Tuku semakin banyak dikenal hingga ramai dikunjungi orang.

    Toko Kopi Tuku  kini mengelola jaringan lebih dari 1.040 barista, menjual rata-rata 78.000 cup kopi per hari, dan siap menutup tahun 2025 dengan total 72 toko di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Malang, dan Yogyakarta.

    Ekspansi ke Bali dan Amsterdam

    EKPANSI KE AMSTERDAM -  CEO dan Founder Kopi Tuku, Andanu Prasetyo yang ditemui saat acara Satu Dekade Bertetangga di Jakarta, Senin (30/6/2025) malam. Andanu  mengatakan ekspansi ke Amsterdam Belanda bukan sekadar pencapaian, tetapi bentuk pembuktian bahwa cerita dan cita rasa dari Indonesia dapat diterima secara luas.
    EKPANSI KE AMSTERDAM - CEO dan Founder Kopi Tuku, Andanu Prasetyo yang ditemui saat acara Satu Dekade Bertetangga di Jakarta, Senin (30/6/2025) malam. Andanu mengatakan ekspansi ke Amsterdam Belanda bukan sekadar pencapaian, tetapi bentuk pembuktian bahwa cerita dan cita rasa dari Indonesia dapat diterima secara luas. (HO)

    Toko Kopi Tuku, yang selama ini dikenal sebagai pemain independen dengan pendekatan komunitas dan lokalitas, kini secara serius menantang dominasi pemain besar seperti Kopi Kenangan dan Fore Coffee.

    Ekspansi ke luar negeri, pertumbuhan laba signifikan, dan kolaborasi lintas sektor menunjukkan bahwa Tuku bukan lagi sekadar kopi tetangga.

    Langkah terbaru mereka, membuka gerai permanen di Amsterdam setelah sebelumnya sukses dengan pop-up store di Seoul, menjadi sinyal kuat bahwa brand yang semula hanya hadir di Cipete kini siap bermain di panggung global.

    Andanu Prasetyo, mengatakan ekspansi ke Amsterdam bukan sekadar pencapaian, tetapi bentuk pembuktian bahwa cerita dan cita rasa dari Indonesia dapat diterima secara luas.

    “Kami datang bukan hanya untuk membuka toko, tapi membawa nilai-nilai yang sejak awal kami jaga,” ujarnya kepada Tribunnews.com saat acara Satu Dekade Bertetangga di Jakarta, Senin (30/6/2025) malam.

    Langkah Tuku ini menyusul jejak Kopi Kenangan yang telah berekspansi ke sejumlah negara, seperti Malaysia, Singapura, Filipina, India, Australia, dan Taiwan. Sementara itu, Tomoro Coffee sudah hadir di Singapura, Filipina, dan Shanghai.

    Sebelumnya, Toko Kopi Tuku juga aktif memperluas jangkauannya ke pasar internasional melalui berbagai partisipasi dan kolaborasi. Pada April 2024, Tuku mengikuti Amsterdam Coffee Festival dan memperkenalkan Tetangga Blend serta gula aren khas Indonesia.

    Kemudian, pada Maret hingga April 2024, Tuku membuka pop-up store di Gangnam, Seoul, dengan menu andalan Es Kopi Susu Tetangga. Sebelumnya, pada Oktober 2022, Tuku juga hadir di Frankfurt Coffee Festival di Klassikstadt, Frankfurt, berkolaborasi dengan Roemah Indonesia BV.

    Toko Kopi Tuku mencatat kinerja impresif di usia ke-10. Perusahaan mencatat pertumbuhan laba tahunan mencapai 356 persen, dengan rata-rata pertumbuhan laba bersih (CAGR) sebesar 141 persen dalam tiga tahun terakhir.

    Pencapaian ini menegaskan posisi PT Karya Tetangga Tuku sebagai salah satu brand kopi lokal dengan pertumbuhan tercepat dan paling berkelanjutan di Indonesia.

    Tak hanya profit, pendapatan pun melonjak. Laporan keuangan yang diaudit menunjukkan pertumbuhan pendapatan tahunan (year-on-year) sebesar 88 persen, dengan rata-rata pertumbuhan tiga tahun mencapai 49 persen.

    Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh ekspansi, tetapi juga oleh kekuatan model bisnis yang memadukan kehangatan komunitas, efisiensi operasional, dan keberlanjutan.

    (Tribunnews.com/Endra/Eko Sutriyanto)

    Komentar
    Additional JS