Andre Rosiade Ungkap Banyak Masyarakat Ingin Proyek Whoosh Dilanjutkan ke Surabaya: Kalau Bisa sampai Ujung Jawa - tvOneNews
Andre Rosiade Ungkap Banyak Masyarakat Ingin Proyek Whoosh Dilanjutkan ke Surabaya: Kalau Bisa sampai Ujung Jawa
- Reporter :
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade mengungkapkan antusiasme masyarakat terhadap kehadiran kereta cepat atau Whoosh sangat tinggi.
Bahkan, banyak masyarakat yang berharap proyek kereta cepat dilanjutkan rutenya sampai ke Surabaya, Jawa Timur.
“Jadi menurut saya animo masyarakat sangat tinggi. Harapan masyarakat agar kereta cepat ini bisa dilanjutkan memang cukup tinggi,” kata Andre di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Kamis (6/11/2025).
“Masyarakat memang berharap jangan sampai Bandung aja. Kalau bisa lanjut sampai Surabaya, bahkan kalau bisa sampai ujung Jawa. Karena memang animo masyarakat tinggi ya,” tambahnya.
Menurut Andre, banyak masyarakat—termasuk dirinya—yang sangat terbantu dengan adanya Whoosh sebgai transportasi tambahan. Walaupun rutenya baru sampai Bandung, Jawa Barat.
“Teman-teman bisa lihat ya, bagaimana kalau pagi, banyak orang yang di Jakarta, sekarang tinggal di Jakarta, bisa kerja di Bandung tanpa perlu pindah,” ungkap politisi Partai Gerindra itu.
“Orang Bandung pun bisa kerja di Jakarta tanpa perlu pindah. Bahkan urusan kita, saya misalnya ada urusan di Bandung itu, berangkat naik Whoosh, lebih terbantu, langsung bisa pulang,” jelas Andre.
Diketahui, belakangan ini Whoosh tengah menjadi polemik lantaran pendapatannya tidak mampu untuk membayar utang proyek pembangunan Whoosh kepada China.
Proyek inisiasi Presiden ke-7 RI Jokowi itu harus membayar utang Rp1,2 triliun setiap tahunnya.
Sejumlah pihak saling lempar utang Whoosh apakah harus ditanggung oleh APBN atau Danantara.
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa kurang setuju jika utang Whoosh dibayar oleh pemerintah pakai dana APBN.
Di sisi lain, ada pihak yang tidak setuju jika utang tersebut dibayar oleh uang Danantara.
Sebab, beban utang itu dikhawatirkan akan mengganggu pelayanan PT Kereta Api Indonesia (KAI) kepada konsumen, dan menjadi bom waktu bagi KAI. (saa/muu)