Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Jokowi Morowali Nikel Spesial

    Bandara ‘Istimewa’ di Kawasan Tambang Nikel Morowali Diresmikan Era Jokowi, Prof Henri: Siapa yang Melindungi? - Fajar

    3 min read

     

    Bandara ‘Istimewa’ di Kawasan Tambang Nikel Morowali Diresmikan Era Jokowi, Prof Henri: Siapa yang Melindungi?

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA -- Baru-baru ini terbongkar adanya sebuah bandara di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah yang beroperasi secara misterius sejak 2014. Bandara khusus itu berada di area pertambangan nikel beroperasi disebut tanpa adanya pengawasan dari aparat negara, seperti tidak adanya petugas bea cukai hingga imigrasi.

    Pakar Ilmu Komunikasi Politik, Prof Henri Subiakto mempertanyakan ada perusahaan asing punya bandara sendiri, tanpa dikontrol petugas imigrasi, maupun petugas bea cukai. Anehnya kata dia, baru ketahuan dan heboh di era Presiden Prabowo Subianto setelah bandara ini beroperasi bertahun tahun.

    "Lalu kemana selama ini kepolisian dan penguasa wilayah disitu? Siapa pula yang mengijinkan orang asing bebas keluar masuk tanpa menghiraukan kedaulatan negara ini? Lalu apa saja yang kemungkinan terjadi saat orang orang dari negara asing itu bebas keluar masuk lewat fasilitas bandara khusus ini?" ujar Prof Henri melalui akun X pribadinya, Rabu (26/11).

    Lebih lanjut ia mempertanyakan pihak-pihak yang 'melindungi' aktivitas di sana sehingga memperoleh kebebasan dan keistimewaan dengan mengabaikan otoritas negara dan UU di wilayah itu.

    "Ayo pak Prabowo tegakkan aturan dan tunjukkan kedaulatan NKRI. Kami percaya bahwa Presiden Prabowo dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin akan mampu menertibkan berbagai penyimpangan dan bertindak tegas sesuai peraturan perundangan yang berlaku di RI," tegasnya.

    Mantan Staf Ahli Menkominfo Bidang Komunikasi dan Media Massa itu menegaskan semua itu demi kekuasaan elit, bukan utamanya untuk kesejahteraan rakyat.

    "Bagi politisi yang terlalu besar ambisinya untuk terus berkuasa dengan berbagai cara, baginya Rakyat dan kekayaan negara itu mereka hanya dijadikan objek yang sebesar besarnya bisa digunakan dalam meraih kekuasaan politik," ungkap Prof Henri.

    Makanya, sambung dia, sangat penting bagi rakyat memiliki pemahaman, pengetahuan, pendidikan dan keberanian bicara untuk mengawasi perilaku rezim, supaya mereka tidak menyimpang dari amanat konstitusi negara.

    Diketahui, Bandara Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mendadak viral di media sosial dan disebut ilegal. Bandara ini berstatus khusus dan berlokasi di Kawasan Industri PT Indonesia Morowali Industrial Park, Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

    Dikutip dari laman resmi Kementerian Perhubungan, bandara dengan kode ICAO WAMP dan IATA MWS ini memiliki klasifikasi teknis 4B, digunakan untuk penerbangan domestik, dan dikelola oleh pihak swasta dengan pengawasan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan melalui Otoritas Bandara Wilayah V Makassar.

    Sementara itu, PT IMIP sebagai pemilik kawasan industri tempat bandara tersebut berdiri merupakan perusahaan pertambangan dan pengolahan nikel yang didirikan pada 19 September 2013 dengan area konsesi sekitar 2.000 hektare.

    Hak tersebut menjadikan PT IMIP sebagai kawasan industri nikel terintegrasi dengan rantai proses terpanjang di Asia Tenggara. (Pram/fajar)

    Viral Dirut PDAM Tertidur, Sekretaris Pansus 8 Tegaskan: Bukan Saat Rapat Berjalan
    Komentar
    Additional JS