Bencana Longsor Majenang, Pemkab Cilacap Tetapkan Tanggap Darurat | Website Resmi Pemerintah Kabupaten Cilacap
Bencana Longsor Majenang, Pemkab Cilacap Tetapkan Tanggap Darurat | Website Resmi Pemerintah Kabupaten Cilacap
CILACAP — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menegaskan bahwa seluruh elemen bangsa bergerak terpadu dalam menangani keadaan darurat akibat tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Komitmen itu tampak ketika Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, meninjau langsung lokasi terdampak pada Jumat (14/11/2025).
Budi menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto turut belasungkawa atas musibah tersebut dan meminta BNPB segera hadir membantu percepatan penanganan hingga masa tanggap darurat berakhir. Instruksi ini disampaikan kembali oleh Budi dalam rapat koordinasi bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Cilacap pada Jumat malam.
Usai rapat, Budi menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Cilacap yang dinilai tanggap dalam merespons bencana. Menurut dia, langkah cepat pemda dalam melakukan penanganan awal menunjukkan komitmen untuk meminimalkan dampak longsor serta mempercepat pemulihan wilayah.
Pemerintah Kabupaten Cilacap sendiri telah menetapkan status tanggap darurat atas bencana longsor yang melanda Dusun Cibuyut dan Dusun Tarukahan pada Kamis (13/11) malam. Longsor yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB itu menyebabkan penurunan tanah dan retakan sepanjang 25 meter. Sejumlah rumah warga rusak berat, menimbulkan korban jiwa, luka-luka, serta kerugian material.
Bupati Cilacap, Syamsul Auliya Rachman, menyampaikan bahwa Pemkab bergerak cepat melakukan asesmen serta penanganan di lokasi. “Kita bersama-sama melakukan asesmen terkait apa saja yang terjadi dan dibutuhkan di setiap sektor. Hari ini tim sudah melapor kepada Gubernur dan langsung bergerak melakukan pemetaan kebutuhan serta pembagian personel,” ujarnya.
Menurut Bupati, Pemkab mengerahkan personel dari berbagai instansi untuk mempercepat pencarian korban dan pemulihan kondisi. Pembagian tugas dilakukan sebelum apel pagi dengan fokus pada dua sektor terdampak paling parah. Ia menyebut terdapat sekitar 21 warga yang masih dalam pencarian.
Sejumlah peralatan, termasuk alat berat dan pompa alkon, telah ditempatkan di lokasi. Satu unit alat dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah tiba dan penambahan armada akan dilakukan sesuai kebutuhan.
“Kami optimalkan seluruh kekuatan yang ada untuk percepatan pencarian. Yang penting hari ini seluruh kebutuhan di sektor A dan B bisa langsung ditangani,” kata Syamsul.
Di sisi lain, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Cilacap diminta menyiapkan dapur umum dan dukungan logistik bagi warga terdampak. BPBD Cilacap juga ditugaskan memetakan kebutuhan mendesak agar bantuan dapat segera disalurkan.
Bupati mengajak masyarakat untuk turut mendoakan kelancaran proses pencarian. “Semoga ada keajaiban, dan korban yang belum ditemukan bisa segera kita temukan dalam keadaan selamat,” ujarnya.(dn/kominfo)