Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kasus Pendidikan Pendidikan Tinggi

    Bikin Sejarah! Bentrok OTK di Fakultas MIPA dan Teknik Kampus Parangtambung UNM - Tribun-timur.com

    6 min read

     

    Bikin Sejarah! Bentrok OTK di Fakultas MIPA dan Teknik Kampus Parangtambung UNM - Tribun-timur.com

    Penulis: Erlan Saputra | Editor: Muh Hasim Arfah


    tribun timur
    KRONOLOGIS BENTROK- Kronologis bentrok di Fakultas MIPA dan Fakultas Teknik, Rabu (5/11/2025).  Bentrok kedua massa mengakibatkan fasilitas kampus di Fakultas FMIPA rusak, lima motor juga dibakar. 

    TRIBUN-TIMUR.COM- Kampus Universitas Negeri Makassar (UNM) sektor Parangtambung membara.

    Tawuran terjadi di dalam kampus  Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). 

    Ini pertama kalinya MIPA diserang sepanjang kampus ini berdiri. Belum jelas apa penyebabnya. 

    Lima motor terbakar dan gedung Science Convention Hall FMIPA rusak. 

    Informasi yang diterima tribun-timur.com, Rabu (5/11/2025), kasus ini bermula ketika ada pelemparan batu ke sekretariat Himpunan Mahasiswa Geografi (Himageo), Selasa (4/11/2025) dini hari. 

    Kaca sekretariat pecah. 

    Dikutip dari instagram LPM Profesi UNM, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (BEM FMIPA) UNM, Rizky Andika, mengungkapkan adanya kasus penyerangan fakultas. 

    Menurutnya, penyerangan tersebut terjadi pada Selasa dini hari sekitar pukul 1-4 sebelum azan subuh.

    Dalam wawancaranya, mahasiswa yang akrab dipanggil Eky ini menjelaskan bahwa ia awalnya tidak mengetahui alasan penyerangan tersebut.

    Namun, ia kembali menjelaskan bahwa dalam penyerangan tersebut terdapat kalimat yang menghina FMIPA dengan sebutan monoton.

    “Saya dan kawan-kawan tidak tau sebenarnya kenapa FMIPA diserang. Cuman pas bentrok beberapa kalimat dilontarkan menghina FMIPA karena dianggap monoton,” jelasnya.

    Setelah itu, tawuran kembali pecah malam ini. 

    Pantauan tribun di lokasi, sejumlah aparat kepolisian dari Polsek Tamalate telah tiba.

    Personel kepolisian dipimpin Kapolsek Tamalate Kompol Syarifuddin.

    Bersama petugas keamanan kampus, polisi tampak menyisir ke areal dalam kampus.

    Salah satu mahasiswa yang dihampiri Dimas (19) mengaku nyaris diparangi pelaku tawuran.

    "Saya hampir diparangi, ada tiga orang tadi yang kejar. Jadi saya naik lantai dua menyelamatkan diri," ujarnya.

    Belum diketahui penyebab pasti tawuran pecah.

    Menurut Dimas, selain mengakibatkan fasilitas kampus di Fakultas FMIPA rusak, lima motor juga dibakar.

    "Ada tiga (motor) di depan FMIPA dibakar, dua di belakang," ungkapnya.

    WR III UNM Belum Deteksi Penyebab Bentrok 

    Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UNM (WR III) UNM, Dr Arifin Manggau, membenarkan adanya bentrokan. 

    Pihak kampus belum mengetahui pemicu utamanya.

    Dr Arifin mengaku, pihaknya masih menelusuri penyebabnya.

    “Belum ditahu ini, saya sementara melacak apa penyebabnya. Tapi kemarin ada juga insiden di FMIPA. Ini semua sementara kita mau tahu apa awal letak masalahnya,” ujar Arifin kepada Tribun-Timur, Rabu (5/11/2025).

    Untuk meredam suasana, birokrasi kampus memilih langkah komunikasi langsung dengan mahasiswa dan organisasi kemahasiswaan.

    “Sementara ini kami lakukan pendekatan persuasive dengan adik-adik mahasiswa. Semoga bisa ditenangkan terkait adanya bentrok. Sementara kami koordinasi dengan pengurus-pengurus Lembaga Kemahasiswaan (LK),” kata Arifin.

    Arifin mengakui bentrok tersebut bukan kejadian pertama di UNM Parangtambung

    Selama ini konflik antar mahasiswa sesekali muncul kembali. 

    “Sudah pernah sebelumnya. Kita belum tahu penyebabnya, sementara kita komunikasi dengan mahasiswa FT dan FMIPA,” ujarnya.

    Arifin menyatakan pihaknya akan mengambil tindakan tegas dan memberi sanksi begitu pelaku diketahui.

    Utamanya bila ada yang kedapatan membawa senjata tajam (sajam).

    "Sepanjang ditahu membawa sajam dan diketahui orangnya, maka kita akan proses itu, sepanjang diketahui. Karena ini masalahnya adalah massa,” jelasnya.

    Untuk langkah pencegahan, UNM akan memperkuat pengawasan kampus.

    “Ini kemudian kami akan mencoba memasang CCTV di setiap fakultas, terutama di dua fakultas itu, yang kemudian kita akan lacak (jika ada bentrokan). Dan itu dilakukan juga di setiap (birokrasi tiap) fakultas karena mereka punya kebijakan tersendiri,” katanya.(*)

    Komentar
    Additional JS