BMKG: Waspadai Gelombang Setinggi 4 Meter Akibat Siklon FINA - SindoNews
2 min read
BMKG: Waspadai Gelombang Setinggi 4 Meter Akibat Siklon FINA
Selasa, 25 November 2025 - 09:27 WIB

BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan
A
A
A
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpotensi terjadi di beberapa wilayah perairan pada 25-28 November 2025. Gelombang tinggi ini disebabkan oleh siklon Tropis FINA di Laut Timor wilayah Perairan sebelah barat daya Darwin, Australia.
Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka sebelah timur Aceh dan Bibit Siklon Tropis 92W di Laut Filipina sebelah utara Maluku Utara.
"Memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot," tulis Biro Hukum, Humas dan Kerjasama BMKG, Selasa (25/11/2025).
Baca juga: Siklon Tropis FINA dan 2 Bibit Siklon Kepung Indonesia, Ini Dampaknya
Sementara, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian tengah.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-1,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian tengah, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan NTT, Laut Jawa bagian barat, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Sulawesi bagian timur, Samudera Pasifik utara Maluku.
Samudera Pasifik utara Papua Barat, Laut Arafuru bagian barat, Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan NTB, Selat Karimata bagian utara, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Maluku, Samudera Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudera Pasifik utara Papua.
Baca juga: Aksi Koboi LB Moerdani Selundupkan Ratusan Senjata untuk Bantu Afghanistan Lawan Uni Soviet
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Nias. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tulis BMKG.
Adapun BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal Ferry, dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada."
Bibit Siklon Tropis 95B di Selat Malaka sebelah timur Aceh dan Bibit Siklon Tropis 92W di Laut Filipina sebelah utara Maluku Utara.
"Memicu peningkatan kecepatan angin dan tinggi gelombang. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari barat laut hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar 6-30 knot," tulis Biro Hukum, Humas dan Kerjasama BMKG, Selasa (25/11/2025).
Baca juga: Siklon Tropis FINA dan 2 Bibit Siklon Kepung Indonesia, Ini Dampaknya
Sementara, di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari tenggara hingga barat daya dengan kecepatan angin berkisar 6-25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Malaka bagian tengah.
Kondisi tersebut menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25-1,5 meter berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian tengah, Samudera Hindia barat Kepulauan Mentawai, Samudera Hindia barat Lampung, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, Samudera Hindia selatan DI Yogyakarta, Samudera Hindia selatan Bali, Samudera Hindia selatan NTT, Laut Jawa bagian barat, Laut Sulawesi bagian barat, Laut Sulawesi bagian timur, Samudera Pasifik utara Maluku.
Samudera Pasifik utara Papua Barat, Laut Arafuru bagian barat, Selat Malaka bagian utara, Samudera Hindia barat Bengkulu, Samudera Hindia selatan Banten, Samudera Hindia selatan Jawa Tengah, Samudera Hindia selatan Jawa Timur, Samudera Hindia selatan NTB, Selat Karimata bagian utara, Selat Makassar bagian utara, Laut Sulawesi bagian tengah, Laut Maluku, Samudera Pasifik utara Papua Barat Daya, Samudera Pasifik utara Papua.
Baca juga: Aksi Koboi LB Moerdani Selundupkan Ratusan Senjata untuk Bantu Afghanistan Lawan Uni Soviet
Sedangkan, untuk gelombang yang sangat tinggi di kisaran 2,5-4 meter berpeluang terjadi di Samudera Hindia barat Aceh, Samudra Hindia barat Kep. Nias. "Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran," tulis BMKG.
Adapun BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan, kapal tongkang, kapal Ferry, dan kapal ukuran besar seperti Kapal Kargo/Kapal Pesiar.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada."
(cip)