BPJN: 26 titik jembatan dan jalan nasional putus akibat bencana Aceh - ANTARA News Jawa Timur
BPJN: 26 titik jembatan dan jalan nasional putus akibat bencana Aceh - ANTARA News Jawa Timur
Sabtu, 29 November 2025 22:30 WIB
Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Perwakilan Aceh mencatat sebanyak 14 jembatan dan 12 titik jalan nasional di Aceh (total 26) putus akibat bencana hidrometeorologi banjir dan longsor yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini.
"Sampai sore ini terdapat 14 jembatan yang terputus (dua di lintas Timur, 11 lintas tengah, satu di lintas barat)," kata Kepala BPJN Aceh, Heri Yugiantoro saat dikonfirmasi, di Banda Aceh, Sabtu.
Dirinya menyampaikan, untuk penanganan darurat terhadap jembatan yang putus jika dilihat dari kerusakannya terdapat dua jenis yaitu, pertama penimbunan jalan pendekat yang terputus dengan boulder, sandbag dan material timbunan.
"Kedua, menggunakan jembatan darurat tipe bailey dan lakukan perkuatan di samping abutment," ujarnya.
Kemudian, lanjut Hari, untuk jalan yang terputus terdapat 12 titik tanah longsor yang tersebar di beberapa lokasi lintas timur, tengah dan barat Aceh .
Adapun langkah penanganan sementara yang dilakukan adalah memberikan rambu-rambu darurat, menempatkan petugas PPK, mobilisasi alat berat, perkuatan darurat lerengan dan memperlebar jalan.
Dirinya menuturkan, terdapat 10 titik banjir yang sore ini sudah mulai surut pada badan jalan nasional, sehingga BPJN melakukan upaya pembersihan lumpur dan material debris dari badan dan bahu jalannya.
"Kemudian, kita membersihkan dan melancarkan kembali saluran drainase, mengalirkan air secepatnya ke saluran pembuangan dan menginventarisir kerusakan jalan atau lubang baru," katanya.
Heri menambahkan, terkait perkiraan atau estimasi kerugian dari kerusakan jembatan dan jalan nasional akibat bencana tersebut belum dapat diketahui, karena harus dilakukan perhitungan secara detil terlebih dahulu.
"Kami belum sampai menghitung volume dan biaya penanganannya. Harus kami lakukan hati-hati agar tidak terdeviasi terlalu jauh perencanaan dan realisasi," ujad Heri.
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor : Vicki Febrianto
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2025