Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Alvaro Featured Istimewa Kasus Kriminal RS POLRI Spesial

    Dokter Forensik RS Polri Terima Kerangka Diduga Alvaro Bercampur Kerangka Bukan Manusia - Tribunnews

    8 min read

     

    Dokter Forensik RS Polri Terima Kerangka Diduga Alvaro Bercampur Kerangka Bukan Manusia - Tribunnews.com


    Tribun X
    Tribunnews/Jeprima
    PENEMUAN KERANGKA ALVARO - Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo dan Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati, dr Farah Primadani Kaurow menggelar konferensi pers kasus kematian Alvaro Kiani Nugroho (6) di Polres Jakarta Selatan pada Senin (24/11/2025). Alvaro ditemukan tinggal kerangka usai hilang selama 8 bulan dan ditemukan di wilayah Tenjo, Bogor, Jawa Barat. Tribunnews/Jeprima 
    Ringkasan Berita:
    • Forensik RS Polri menerima pakaian dan potongan tulang diduga milik Alvaro.
    • Polisi ungkap ayah tiri menculik, membunuh, lalu membuang jasad Alvaro di Tenjo.

    TRIBUNNEWS.COM - Dokter Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Farah Primadani Kaurow membeberkan saat dirinya menerima kerangka diduga Alvaro Kiano Nugroho, bocah 6 tahun yang dilaporkan hilang sejak Maret 2025 di Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

    Farah mengungkapkan pihaknya menerima kiriman dari penyidik Polres Jakarta Selatan pada Senin (24/11/2025) dini hari sekitar pukul 00.15 WIB. 

    Ia menerima dua buah kantong jenazah.

    Salah satu kantong berisikan dua helai pakaian.

    "Satu helai kemeja lengan panjang warna putih dan pendek. Kemudian salah satu kantong lagi itu berisikan beberapa potongan kerangka atau tulang tulang belulang," ungkapnya dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025) malam.

    "Dari hasil analisa terhadap tulang belulang tersebut, kami dapatkan potongan tulang kerangka manusia bercampur dengan beberapa pasir dan juga dengan tulang yang diduga bukan berasal dari manusia sendiri," lanjutnya.

    BOCAH HILANG - Bingkai foto mendiang Alvaro Kiano Nugroho (6) masih terpajang di dinding rumah duka, Gang Al Muflihun I, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025). Ia menjadi korban pembunuhan ayah tiri.
    BOCAH HILANG - Bingkai foto mendiang Alvaro Kiano Nugroho (6) masih terpajang di dinding rumah duka, Gang Al Muflihun I, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Senin (24/11/2025). Ia menjadi korban pembunuhan ayah tiri. (Tribunnews.com/Danang Triatmojo)

    Dari analisis yang dilakukan, tulang yang berasal dari manusia diperkirakan merupakan ras mongoloid.

    "Kemudian juga dari perkiraan jenis kelamin itu menunjukkan dari struktur bentuk tulang tengkoraknya mengarah ke jenis kelamin laki-laki," ungkap Farah.

    Sementara untuk perkiraan usia, pihaknya belum bisa memastikan karena tidak ditemukan bagian rahang atau gigi.

    Pihaknya juga bersama Pusdokes Polri sudah mengambil sampel DNA.

    "Jadi salah satu tulang panjang yang kami temukan di antara tulang belulangnya itu kami ambil sampelnya untuk dilakukan pemeriksaan DNA."

    "Sampel tersebut saat ini sudah kami serahkan kepada pihak penyidik Polres Metro Jakarta Selatan yang nantinya akan dilanjutkan untuk pemeriksaan DNA lebih lanjut lagi," pungkasnya.

    Kronologi Kasus

    Polisi mengungkap kronologi tewasnya Alvaro Kiano Nugroho (6) yang dibunuh oleh ayah tirinya, Alex Iskandar (46) karena dendam kepada sang ibu yang diduga selingkuh.

    Awalnya, Alvaro diculik saat berada di sebuah masjid di kawasan Pesanggrahan pada 6 Maret 2025. 

    Kemudian, Alvaro pun menangis ketika dibawa oleh ayah tirinya tersebut. Hal itu lah yang membuat tersangka membekap Alvaro hingga meninggal dunia.

    Hal itu diungkapkan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo dalam konferensi pers di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin.

    Setelah Alvaro tewas, Alex tidak langsung membuang jasad anaknya itu.

    Jasadnya disimpan di sebuah garasi rumah selama tiga hari dengan ditutupi sebuah mobil.

    “Nah, setelah itu tidak langsung dibuang ke Tenjo, 3 hari ditaruh di garasi. Jadi ketutupan, ada posisi mobil, mobil warna silver, itu di belakang garasi selama 3 hari di situ. Dan itu diakui oleh tersangka. Lalu, pada tanggal 9 Maret 2025, jenazah itu dibuang menggunakan mobil ke daerah Tenjo,” kata Ardian.

    Adapun pemilihan lokasi pembuangan di bantaran kali kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Barat lantaran dekat ke rumah kerabat sehingga mengetahui jika daerah tersebut sepi.

    Kala itu, Alex ditemani oleh kerabatnya yang juga saksi kunci dalam kasus ini saat membuang plastik yang di dalamnya terdapat jenazah Alvaro.

    Alex mengelabui kerabatnya itu dengan menyebut isi plastik tersebut merupakan bangkai anjing. 

    "Tapi untuk isinya dia menyatakan bahwa dia tidak tahu dan disampaikan oleh tersangka bahwa isinya bangkai anjing. Mohon maaf. Bangkai anjing, gitu. Tapi dia nggak ngecek lagi,” jelasnya.

    Delapan bulan berlalu atau tepatnya pada November 2025, jasad Alvaro pun ditemukan di bantaran Kali Cilalay, Tenjo, Bogor setelah penyelidikan yang dilakukan oleh polisi.

    “Berkat bantuan dan doa semua, dan dibantu oleh dengan unit K-9 dari Mabes Polri dan juga dari Polda, kita menemukan adanya kerangka manusia yang diduga korban AKN,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, keluarga sempat mencurigai sejumlah kejanggalan. 

    Nenek Alvaro, Sayem, mengaku Alex sempat berusaha menutupi keterlibatannya dengan membuat alibi dan ikut melakukan pencarian seolah tak tahu apa-apa.

    "Selama ini Alex terlihat baik, termasuk kepada cucu saya. Tapi setelah Alvaro hilang, dia tetap hadir dan membantu, sehingga sempat menciptakan alibi," ujar Sayem di rumah duka, Senin (24/11/2025).

    Alvaro sendiri diketahui hilang sejak 6 Maret 2025 dengan modus dijanjikan akan dibelikan mainan.

    Selama proses pencarian, Alex ikut mengantar keluarga ke berbagai lokasi, termasuk Karawang dan Bogor, untuk seolah memberikan upaya terbaik menemukan Alvaro

    Namun belakangan, keterangan saksi dan rekaman suara di masjid justru menuntun polisi kepada peran Alex sebagai pelaku.

    Jenazah disimpan dalam plastik, diikat ke pohon, dan baru ditemukan karena bau menyengat.

    Lokasi ditemukan korban yang berada di Kali Cilalay, Tenjo, Bogor, yang dekat dengan rumah saudara pelaku.

    (Tribunnews.com/Gilang P, Abdi Ryanda)

    Komentar
    Additional JS