METROJAMBI.COM – Fakta baru terkait misteri kematian diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Arya Daru Pangayunan kembali mengemuka.

Usai audiensi dengan Tim Penyelidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya, keluarga Arya Daru mengungkapkan sejumlah fakta baru.

Pengacara keluarga Arya Daru, Nicholay Aprilianto, mengatakan, dalam audiensi itu penyelidik memaparkan informasi yang belum pernah dibuka ke publik.

Baca Juga:

Salah satu informasi yang mereka terima itu adalah ternyata ditemukannya adanya tanda kekerasan di tubuh Arya.

Dikatakan Nicholay, dalam audiensi itu, penyelidik menyampaikan hasil pemeriksaan forensic dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Hasil forensik, ungkap Nicholay, dokter menemukan adanya luka akibat benda tumbul di tubuh diplomat muda tersebut.

Baca Juga:

“Tapi benda tumpul itu tidak bisa dikatakan oleh RSCM benda tumpul yang pasif atau aktif,” kata Nicholay.

Dilanjutkannya, luka akibat benda tumpul itu ditemukan lebih dari satu titik, serta adanya memar di pelipis dan leher Arya.

Selain itu, kata Nicholay, penyelidik juga mengungkap sejumlah aktivitas pribadi Arya sejak awal 2024 hingga pertengahan 2025.

Baca Juga:

Penyelidik, kata Nicholay, menemukan bahwa Arya selama rentang waktu itu sering keluar masuk hotel atau check in bersama seorang wanita.

“Yang jelas dikatakan itu bersama seorang wanita bersama Vara,” kata Nicholay.