Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Giri

Tribun Jabar/Giri

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis empat merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang boleh menggunakan ilustrasi bernuansa pegunungan. 

Kepala BPOM, Taruna Ikrar, mengatakan, penggunaan klaim atau ilustrasi bernuansa pegunungan tidak dapat dilakukan sembarangan. 

Taruna mengatakan, klaim tersebut hanya diberikan kepada produk yang telah membuktikan secara ilmiah dan legal sumber airnya. Pembuktian harus dilakukan dengan melampirkan dokumen lengkap saat proses registrasi produk untuk membuktikan asal sumber air. 

Dokumen tersebut, kata dia, mencakup surat izin pengusahaan air tanah atau izin resmi yang dikeluarkan untuk sumber air pegunungan air tanah, dan kajian hidrogeologi dari pihak ketiga yang kompeten guna memastikan karakteristik dan asal sumber air. Selain itu juga surat rekomendasi dari Kementerian PUPR atau dinas teknis terkait yang menguatkan bukti ilmiah tersebut.

“Tidak bisa hanya menampilkan gambar gunung atau menulis ‘air pegunungan’. Setiap klaim harus dapat dibuktikan secara ilmiah dan legal melalui dokumen lengkap,” ujar Taruna. 
 
BPOM memastikan bahwa baru ada empat merek AMDK yang telah lolos proses verifikasi sumber air, dan berhak mencantumkan klaim 'air pegunungan' pada label produknya. Keempat merek itu adalah Le Minerale, Aqua, RON 88, dan Al Masoem.

"Keempat produk itu telah melalui evaluasi, melampirkan dokumen lengkap, dan memenuhi persyaratan sumber air pegunungan,” katanya.

Menurutnya, dengan standar verifikasi yang ketat, konsumen tidak perlu khawatir terhadap klaim yang tercantum pada AMDK yang sudah mengantongi izin edar.

BPOM berkomitmen menjaga keamanan, mutu, serta kebenaran informasi pada setiap produk yang beredar.

“Kami memastikan setiap klaim pada label harus dapat dipertanggungjawabkan. Konsumen berhak mendapatkan informasi yang akurat,” ucapnya.

Vice President General Secretary Aqua, Vera Galuh Sugijanto, mengatakan sumber air Aqua berasal dari pegunungan yang terlindungi sumber mata airnya. Untuk menentukan lokasi sumber air, Aqua menerapkan 9 kriteria pemilihan, melalui 5 tahapan seleksi ilmiah, dan wajib menjalani riset minimal 1 tahun penuh. 

Proses tersebut melibatkan para pakar dari berbagai bidang, termasuk ahli geologi, hidrogeologi, dan geofisika, serta didukung oleh laboratorium berteknologi tinggi di Eropa. (*)