Pemerintah Israel telah menyetujui rencana yang diajukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Imigrasi Ofir Sofer untuk mengupayakan perpindahan komunitas Yahudi Bnei Menashe dari timur laut India ke Israel. Hal ini terjadi di tengah ketegangan etnis yang melanda wilayah Manipur dan Mizoram, seperti yang dilaporkan oleh Times of Israel.
Keputusan ini diambil dalam rapat kabinet pada 23 November 2025, yang memungkinkan sekitar 1.200 anggota komunitas tersebut untuk berimigrasi pada akhir tahun 2026. Selain itu, hingga tahun 2030, pemerintah zionis berencana untuk mendatangkan sekitar 5.800 imigran tambahan.
Jalankan Agenda Zionisme
Inisiatif ini bertujuan untuk memindahkan seluruh komunitas Bnei Menashe ke Israel dan menyatukan mereka dengan anggota keluarga yang sudah lebih dulu berada di negara tersebut.
"Para pendatang baru ini akan ditempatkan di Nof HaGalil dan kota-kota lain di wilayah utara," demikian pernyataan resmi dari pemerintah zionis.
Netanyahu menganggap langkah ini sebagai keputusan penting yang sejalan dengan prinsip-prinsip Zionisme, yang juga diharapkan dapat memperkuat wilayah Utara dan Galilea.
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Sofer, Menteri Keuangan Bezalel Smotrich, dan Menteri Ze'ev Elkin atas kolaborasi mereka dalam proyek ini.
20 Tahun Terakhir 4.000 Anggota Komunitas Yahudi Bnei Menashe Telah Berimigrasi ke Israel
“Selama 20 tahun terakhir, sekitar 4.000 anggota komunitas tersebut telah berimigrasi ke Israel melalui kebijakan pemerintah sebelumnya dan kini pemerintah berupaya menyelesaikan proses pemindahan seluruh komunitas itu,” jelas pernyataan dari kantor perdana menteri.
Bnei Menashe merupakan komunitas etnis kecil yang berada di timur laut India, khususnya di Negara Bagian Manipur dan Mizoram, dan mereka mengklaim sebagai keturunan dari suku Menashe (Manasseh), salah satu dari Sepuluh Suku Israel yang hilang dalam sejarah.