Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Cilacap Featured Lintas Peristiwa Longsor

    Kisah Penyintas Longsor Cilacap: Berenang di Atas Lumpur, Merangkak dari Reruntuhan - Inilah

    2 min read

     

    Kisah Penyintas Longsor Cilacap: Berenang di Atas Lumpur, Merangkak dari Reruntuhan

    Oleh
    Share. 

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    Kecil
    Besar

    Dari reruntuhan dan lumpur yang mengubur permukiman, terselip kisah heroik warga yang berhasil selamat dari amukan tanah longsor di Desa Cibeunying, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng).

    Dua korban yang kini terbaring di RSUD Majenang membagikan cerita pilu seputar detik-detik perjuangan hidup dan mati.

    Hanif Hidayatulloh (28) mengingat betul malam kelam ketika tanah tiba-tiba bergerak menerjang rumahnya pada Kamis (13/11/2025). Saat itu, ia sedang asyik bermain ponsel di kamarnya sebelum terdengar teriakan panik sang ibu.

    Baca Juga:

    "Saya posisi lagi main HP di kamar terus dengar ibu teriak. Posisi depan pintu terus roboh. Lampu mati terus dengar suara gemuruh. Saya lari mau keluar, tiba-tiba kena runtuhan," kenang Hanif, dikutip Selasa (18/11/2025).

    Pemuda itu bersama adiknya yang berusia 11 tahun harus berjuang menyelamatkan diri dalam kegelapan.

    "Kayaknya kaki kena cor-coran, terus punggung kena baja ringan. Ini katanya ada retak di kaki kiri, masih sakit. Tapi masih bisa merangkak keluar. Kondisinya sudah gelap. Di atas sudah ada suara minta tolong," terangnya.

    Baca Juga:

    Nasib serupa dialami Daryana (52), warga Dusun Tarukahan. Pria dua anak ini selamat dengan cara yang tak terduga, berenang di atas lumpur yang hampir menenggelamkan setengah tubuhnya.

    "Saya lihat ke atas tanah sudah turun semua. Saya ketabrak tanah yang masih bergerak. Pas saya nengok ke belakang, semua sudah ketutup lumpur. Saya sempat berenang di atas lumpur," tutur Daryana.

    Masih terasa jelas trauma dalam ingatannya, saat mengisahkan. Daryana menggambarkan ngerinya gemuruh material longsor yang bergerak menghancurkan segala yang dilintasi. "Saya dengar batu-batu berbenturan dan ada desing kayak mesin kapal," jelasnya,

    Baca Juga:

    Bencana yang terjadi pada Kamis (13/11/2025) pukul 19.30 WIB itu telah menimbun 16 rumah dan merenggut 16 nyawa. Hingga hari kelima, tujuh warga masih dinyatakan hilang, sementara tim SAR gabungan terus berjibaku dengan 21 alat berat untuk menemukan korban yang tersisa. 
     

    0 suka
    0 bookmark
    Komentar
    Additional JS