Kontraktor Bongkar Drainase, Kesal Utang Rp800 Juta Tak Dibayar Pemkot, Kini Malah Minta Maaf - Tribunnews
Kontraktor Bongkar Drainase, Kesal Utang Rp800 Juta Tak Dibayar Pemkot, Kini Malah Minta Maaf - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Seorang kontraktor bernama Hendrik membongkar drainase yang ia bangun karena utang proyek Rp800 juta dari Pemkot Pekanbaru tak dibayar selama hampir dua tahun.
TRIBUNNEWS.COM - Video aksi kontraktor bongkar drainase viral di Kota Pekanbaru, Riau.
Kontraktor bernama Hendrik itu kesal lantaran utang pembangunan sebanyak Rp800 juta tak kunjung dibayarkan oleh pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pekanbaru.
Kesabaran Hendrik sudah habis setelah menunggu 2 tahun lamanya.
Ia kemudian melakukan aksi nekat dengan mendatangkan alat berat di Jalan Letkol Hasan Basri, Kecamatan Sail, Kota Pekanbaru, pada Senin (17/11/2025).
Hendrik memilih membongkar drainase yang sudah dibangunnya dulu.
Aksinya viral setelah diunggah sejumlah akun Instagram, seperti @fakta.indo, pada Rabu (20/10/2025).
Pembongkaran drainase tersebut berbuntut panjang.
Pihak Pemkot Pekanbaru malah mengancam memidanakan Hendrik dengan alasan merusak fasilitas umum.
Di sisi lain, pemerintah daerah berjanji segera memproses utang kepada Hendrik.
Hingga Kamis (20/11/2025), video Hendrik bongkar saluran drainase sudah ditonton 2,3 juta kali.
Warganet ikut meramaikan dengan berbagai komentarnya.
Termasuk mendesak agar pemkot segera melaksanakan kewajibannya membayar utang.
Pengakuan Hendrik
Hendrik dalam kesempatannya meluapkan kekesalannya.
"Siapa yang tak kecewa haknya tak dikasih. Sudah hampir dua tahun saya menunggu, tapi tak juga dibayar sama Pemkot Pekanbaru."
"Karena tak dibayar makanya saya bongkar, itu hak saya," katanya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Hendrik mengaku sudah berkali-kali menagih uang kepada pihak Pemkot Pekanbaru.
Awalnya ia dijanjikan akan dibayar pada 2024 lalu.
Namun setelah ganti tahun, hingga kini utang sebanyak Rp800 juta tak kunjung dibayarkan.
Hendrik menegaskan, ia membutuhkan uang itu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
"Saya tidak mencari kaya dari proyek ini. Tapi, kami butuh makan."
"Saya pakai uang orang, tentu bunganya harus saya bayar."
"Ini enggak dibayar, cari ribut namanya. Kita perlu makan buat keluarga," tandasnya.
Respons Pemkot Pekanbaru
Wakil Wali Kota Pekanbaru, Markarius Anwar menyayangkan aksi Hendrik yang membongkar saluran drainase.
"Ini adalah fasilitas umum dan akan sangat mengganggu aktifitas masyarakat banyak tentunya," katanya, dikutip dari Instagram @markarius_anwar.
Markarius melanjutkan, ia bersama Hendrik sudah melakukan mediasi.
Hasilnya pihak kontraktor bersedia membagun ulang.
Sementara pemkot akan segera menunaikan kewajibannya.
"Insya allah kami pemerintah Kota Pekanbaru berkomitmen akan selalu memperjuangkan hak hak masyarakat Kota Pekanbaru termasuk Hak hak para kontraktor yang mengalami tunda bayar."
"Tapi, tentu akan kita selesaikan bertahap, alhamdulillah yang tahap-tahap awal sudah kita tunaikan tunda bayarnya kepada kontraktor," tandasnya.
Viral Video Hendrik Minta Maaf

Terbaru, tersebar video permintaan maaf dari Hendrik.
Ia mengakui tindakannya membongkar saluran drainase adalah langkah yang salah.
"Dengan hormat melalui pernyataan ini saya dengan tulus mengajukan permohonan maaf dan klarifikasi."
"Saya menyadari bahwa tindakan tersebut menyebabkan beberapa dampak negatif, seperti kekecewaan, kesalahpahaman, atau kerugian pada fasilitas umum," katanya, dikutip dari video viral.
"Saya mengakui hal tersebut adalah kesalahan besar dari pihak saya," lanjutnya.
Hendrik juga menyatakan siap bertanggung jawab memperbaiki saluran drainase yang sebelumnya ia bongkar.
"Saya bangun kembali," tandas dia.
(Tribunnews.com/Endra)(TribunPekanbaru.com/Firmauli Sihaloho)