Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Bantuan bagi Korban Banjir Sumatra, Jalani Misi Perdana - Tribunnews
Mengenal Airbus A400M, Pesawat Angkut Bantuan bagi Korban Banjir Sumatra, Jalani Misi Perdana - Tribunnews.com
Ringkasan Berita:
- Airbus A400M jalani misi perdana di Indonesia, mengangkut bantuan banjir dan longsor ke Sumatra.
- Pesawat mampu angkut 37 ton muatan, termasuk tenda, perahu karet, genset, alat komunikasi, dan makanan.
- Empat pesawat dikerahkan: tiga Hercules dan satu A400M, berangkat dari Lanud Halim Perdanakusuma.
- Tujuan pengiriman bantuan ke Padang, Silangit (Sumut), Banda Aceh, dan Lhokseumawe.
- Prabowo instruksikan bantuan tanpa jeda, menjangkau titik terdalam wilayah terdampak bencana.
TRIBUNNEWS.COM - Airbus A400M resmi menjalani misi perdananya di Indonesia dengan mengangkut bantuan bagi korban banjir dan longsor di Sumatra.
Pesawat angkut strategis bermesin turboprop ini mampu membawa muatan hingga 37 ton dan mendarat di landasan tak beraspal, menjadikannya aset vital TNI AU dalam operasi kemanusiaan maupun militer.
Presiden Prabowo Subianto mengirimkan bantuan penanganan banjir dan longsor di tiga provinsi yakni Aceh; Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, pada Jumat pagi, (28/11/2025).
Airbus A400M merupakan salah satu pesawat yang dikerahkan dari total empat pesawat pembawa bantuan. Tiga pesawat lainnya adalah jenis Hercules.
Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatra
Presiden Prabowo sejak hari pertama bencana telah memerintahkan seluruh jajaran untuk bergerak cepat mengirim bantuan ke lapangan.
Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, menjelaskan bahwa pengiriman bantuan terbaru dilakukan pada pukul 07.30 WIB dari Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Jadi pagi ini sekitar pukul setengah delapan pagi, telah diberangkatkan, atas instruksi langsung Bapak Presiden tadi malam kepada seluruh jajaran terkait, untuk memberangkatkan pagi ini empat pesawat: tiga pesawat Hercules, kemudian satu pesawat A400 yang awal bulan ini tiba di Tanah Air untuk terbang ke tiga provinsi yang terdampak bencana,” ujar Teddy.

Pesawat tersebut nantinya akan membawa bantuan menuju bandara terdekat dari lokasi terdampak.
“Jadi akan ke Padang, Sumatra Barat, kemudian ke bandara terdekat di Tapanuli, itu tepatnya nanti akan ke bandara Silangit, Sumatra Utara, kemudian satu ke bandara di Banda Aceh dan Lhokseumawe Aceh Utara karena adalah bandara terdekat dengan lokasi terdampak,” katanya.
Seskab Teddy menegaskan bahwa bantuan ini bukan pengiriman pertama. Sejak awal bencana, Presiden Prabowo telah memberikan arahan tegas agar seluruh bantuan dikirimkan tanpa jeda.
"Sejak hari pertama tanggal 25 November, Bapak Presiden sudah langsung menginstruksikan kepada Bapak Menko PMK untuk mengkoordinir secara langsung terkait penanganan bencana,” kata Seskab Teddy.
Dalam beberapa hari terakhir, alur bantuan terus berlangsung melalui pesawat TNI maupun maskapai sipil. Seluruh kebutuhan yang dikirim disesuaikan dengan kondisi aktual di lapangan, berdasarkan komunikasi langsung pemerintah pusat dengan para kepala daerah.
Untuk memastikan akurasi kebutuhan, Presiden Prabowo dan jajaran terkait telah berkomunikasi langsung dengan pemerintah daerah. Seskab Teddy menyampaikan bahwa pemerintah pusat dan daerah terus berkoordinasi dan berkomunikasi terkait penanganan bencana tersebut.
“Kemarin sudah menghubungi langsung, menelpon langsung para kepala daerah di Sumatera Barat, kemudian Pak Masinton, kemudian Gus Irawan, Bupati Tapanuli Tengah dan Tapanuli Selatan sudah dihubungi juga termasuk Gubernur Sumatra Utara dan Provinsi Aceh,” ucap Seskab Teddy.
Data dari para kepala daerah tersebut menjadi dasar bagi pemerintah dalam menentukan jenis bantuan yang dikirimkan pada pagi ini. Bantuan yang diterbangkan terdiri dari peralatan darurat hingga kebutuhan vital bagi evakuasi dan pemulihan cepat.
“Jadi hari ini diberangkatkan sesuai kebutuhan yakni tenda sebanyak sekitar 150, kemudian ada perahu karet karena sangat penting untuk evakuasi ada sekitar 64, kemudian genset, alat bantu listrik, kemudian yang terpenting juga alat komunikasi diberangkatkan sekitar 100 alat komunikasi ke sana agar signal komunikasi bisa dimulai kembali. Kemudian juga bahan makanan siap saji, kemudian tim medis dari TNI, kemudian juga dari Kementerian Kesehatan,” katanya.
Seskab Teddy turut menyampaikan arahan Presiden Prabowo yang menekankan bahwa seluruh bantuan harus menjangkau titik terdalam wilayah terdampak.
“Yang penting semua bantuan segera terbang ke lokasi sampai daerah terdalam, terdetail mengenai lokasi tersebut sampai ke dalam,” pungkasnya.
A400M: Pesawat Angkut Strategis Perkuat Kekuatan Udara Indonesia
Beban Berat, Jarak Jauh
Airbus A400M adalah pesawat angkut udara militer turboprop bermesin empat dengan kemampuan unik: membawa muatan maksimum 37 ton dengan ruang kargo berpenampang 4 x 4 meter dan volume 340 m⊃3;.
Pesawat ini mampu mengangkut kendaraan lapis baja, helikopter, hingga peralatan sipil khusus ke lokasi yang sulit dijangkau.
Proyeksi Strategis
Ketinggian maksimum: 40.000 kaki
Kecepatan jelajah: 0,72 Mach
Jangkauan: dua kali lipat dibanding pesawat angkut menengah, mampu membawa 20 ton hingga 3.400 nm.
Dengan teknologi turboprop canggih, A400M terbang lebih cepat dan lebih jauh, mendekati performa pesawat jet, namun tetap fleksibel di landasan pacu pendek dan tidak beraspal.
Keserbagunaan Taktis
Aset Nasional untuk Respons Krisis
Dengan lebih dari 200.000 jam terbang dan 178 pesanan dari 10 negara, A400M menjadi standar baru angkutan udara taktis berat. Pesawat ini mendukung misi militer, perdamaian, hingga tanggap darurat bencana.
Penyerahan A400M ke TNI AU
Pada 3 November 2025, Presiden Prabowo Subianto menyerahkan Airbus A400M/MRTT Alpha 4001 kepada TNI di Lanud Halim Perdanakusuma.
Prosesi simbolis dilakukan dengan pelepasan tirai logo Skadron Udara 31, penyiraman roda depan, dan penyerahan kunci pesawat kepada Panglima TNI serta KSAU.
Dalam keterangannya, Presiden menegaskan A400M akan memperkuat mobilitas udara strategis nasional, termasuk misi kemanusiaan. Ia juga memerintahkan agar pesawat dilengkapi modul ambulans udara dan peralatan untuk menghadapi kebakaran hutan.
A400M bukan sekadar pesawat angkut, melainkan aset strategis nasional yang mampu menjawab kebutuhan militer dan kemanusiaan Indonesia.
Dengan daya angkut besar, jangkauan jauh, dan fleksibilitas mendarat di medan sulit, A400M memperluas jangkauan TNI AU dalam menjaga kedaulatan sekaligus melindungi rakyat di saat krisis.
AIRBUS/TRIBUNNEWS
BERITA TERKAIT