Menhan Belousov: Rusia Harus Bersiap Uji Senjata Nuklir Skala Penuh untuk Merespons AS - SindoNews
2 min read
Menhan Belousov: Rusia Harus Bersiap Uji Senjata Nuklir Skala Penuh untuk Merespons AS
Kamis, 06 November 2025 - 11:17 WIB
Tsar Bomba, bom nuklir terbesar di dunia saat diuji coba Uni Soviet. Menteri Pertahanan Rusia Andrey Belousov serukan Moskow bersiap uji coba senjata nuklir skala penuh sebagai respons atas rencana AS untuk uji coba senjata nuklir. Foto/National Interest
A
A
A
MOSKOW - Menteri Pertahanan (Menhan) Rusia Andrey Belousov mengatakan Moskow harus bersiap untuk uji coba senjata nuklir skala penuh sebagai respons atas rencana AS untuk menguji coba senjata nuklir. Seruannya itu disampaikan kepada Presiden Vladimir Putin dalam rapat kabinet pada Rabu.
"Moskow harus merespons langkah-langkah Washington untuk menjamin keamanan Rusia. Persiapan uji coba nuklir skala penuh harus segera dimulai," kata Belousov.
Putin menanggapi dengan menegaskan kembali bahwa Rusia telah lama menyatakan akan mematuhi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, asalkan anggota lain tidak melanggar perjanjian tersebut.
Baca Juga: Trump: AS Punya Senjata Nuklir yang Cukup untuk Ledakkan Dunia 150 Kali
"Jika AS atau negara-negara pihak lain dalam perjanjian terkait melakukan uji coba tersebut, maka Rusia juga akan diwajibkan untuk mengambil tindakan balasan yang sesuai," ujar Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (6/11/2025).
"Moskow harus merespons langkah-langkah Washington untuk menjamin keamanan Rusia. Persiapan uji coba nuklir skala penuh harus segera dimulai," kata Belousov.
Putin menanggapi dengan menegaskan kembali bahwa Rusia telah lama menyatakan akan mematuhi Perjanjian Larangan Uji Coba Nuklir Komprehensif, asalkan anggota lain tidak melanggar perjanjian tersebut.
Baca Juga: Trump: AS Punya Senjata Nuklir yang Cukup untuk Ledakkan Dunia 150 Kali
"Jika AS atau negara-negara pihak lain dalam perjanjian terkait melakukan uji coba tersebut, maka Rusia juga akan diwajibkan untuk mengambil tindakan balasan yang sesuai," ujar Putin, seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (6/11/2025).
Putin kemudian menginstruksikan semua lembaga pemerintah terkait, termasuk Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan, untuk mengumpulkan dan menganalisis informasi yang diperlukan mengenai rencana AS untuk memulai kembali uji coba senjata nuklir, sebelum mengajukan proposal tentang kemungkinan dimulainya pekerjaan persiapan uji coba senjata nuklir.
Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump memerintahkan Departemen Perang untuk memulai persiapan uji coba senjata nuklir, dengan mengeklaim AS adalah satu-satunya negara yang tidak melakukan uji coba tersebut.
Trump menuduh Rusia dan China melakukan ledakan nuklir "rahasia", meskipun Moskow dan Beijing telah membantah tuduhan tersebut.
Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi juga mengatakan bahwa badan pengawas nuklir tidak memiliki indikasi bahwa Rusia dan China telah melakukan uji ledakan nuklir.
Menyusul pernyataan Trump, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyatakan bahwa Moskow masih menunggu "klarifikasi dari pihak Amerika" mengenai makna lengkap dari komentar presiden AS tersebut.
(mas)