Menyedihkan, Kakak Beradik di Kendal 1 Bulan Temani Jasad Ibu dan Cuma Minum Air Sumur - Posbelitung.co
Menyedihkan, Kakak Beradik di Kendal 1 Bulan Temani Jasad Ibu dan Cuma Minum Air Sumur - Posbelitung.co

Ringkasan Berita:
- Kakak beradik menemani jenazah ibunya di rumah selama hampir sebulan
POSBELITUNG.CO - Menyedihkan nasib kakak beradik di Dukuh Somopuro RT 7 RW 7 Desa Bebengan, Kecamatan Boja, Kendal, Jawa Tengah ini.
Keduanya menemani jenazah sang ibu yang telah meninggal sejak hampir sebulan lalu.
Mereka tak mau merepotkan tetangga, sehingga memilih berdiam diri di rumah.
Sampai akhirnya, jasad ditemukan pada Sabtu (1/11/2025) bersama dua putrinya yang lemas.
Diduga dua putri almarhum telah menemani jenazah ibunya selama 28 hari.
Kejadian tersebut terungkap setelah warga mencium aroma busuk dari dalam rumah.
Warga juga melihat kerumunan lalat berada di dekat jendela kaca rumah.
Kepala Desa Bebengan, Wastoni mengatakan saat warga akan masuk, ternyata pintu rumah dikunci dan diganjal menggunakan kursi.
Setelah dibuka perlahan, warga kemudian bertanya ke Putri Setia Gita Pratiwi untuk melihat ibunya yang diduga mengalami sakit.
"Ditanya sama warga, ibunya di mana. Terus dijawab itu di dalam, tapi pas dilihat itu ibu Setianingsih sudah meninggal dan membusuk," terangnya.
Wastoni pun langsung memanggil pihak kepolisian serta warga untuk mengevakuasi jenazah.
Setelah dievakuasi, kedua anak Setianingsih juga kini dirawat di RSI Boja Kendal dengan kondisi tubuh yang terkulai lemas kekurangan nutrisi.
"Itu langsung saya panggil pak polisi, dan ramai," imbuhnya.
Sosok Setianingsih
Wastoni mengatakan sosok Setianingsih dikenal sebagai orang yang mudah bergaul dan aktif dalam kegiatan desa.
Namun, sejak beberapa hari terakhir, Wastoni menemukan gelagat berbeda, Setianingsih mulai jarang keluar rumah.
"Kalau keluarga itu warga melihatnya sebagai orang mampu. Karena biasanya sebulan sekali beli bahan makanan satu becak dibawa ke rumah," katanya ditemui, Senin (3/11/2025) sore.
Putri Setianingsing ada dua, yakni Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (27).
Kakak beradik tersebut ditemukan lemas karena mengaku tak makan sesuap nasi dan hanya meneguk air sumur yang direbus di rumahnya.
Menurut dokter Arfa, perwakilan dari RS Muhammadiyah Boja, kondisi Intan dan Putri mengalami kekurangan kesadaran.
Bahkan Intan sudah tidak sadarkan diri. Sedangkan Putri masih ada kesadaran namun terkulai lemas.
Meski tak makan hampir satu bulan, keduanya tak mengalami kekurangan kadar gula.
Putri dan Intan hanya mengalami dehidrasi.
Ikuti keinginan ibu
Putri dan Intan memilih menutup rapat rumah.
Ia dan adiknya pun tidak keluar membeli makanan dan hanya minum air sumur yang direbus.
Pada Sabtu (1/11/2025), tetangga curiga karena korban dan dua putrinya jarang keluar rumah.
Saat rumah berusaha didobrak, pintu ternyata sengaja dikunci bahkan diganjal dengan menggunakan kursi.
Hal ini dilakukan agar tetangga tak mengetahui, sesuai permintaan sang ibu yang tak ingin merepotkan tetangga.
"Enggak bilang ke tetangga, ibuk enggak ngebolehin. Dan harus nurut ibu. Karena ya enggak mau ngerepotin tetangga, gitu," paparnya.
Kondisi Putri dan Intan
Dokter Arfa menerangkan, Putri dan Intan masih memberikan keterangan yang berubah-ubah.
Bahkan Intan mengalami kesulitan untuk berbicara.
Meski kesadaran mulai membaik, namun kondisi psikis Intan dan Putri masih akan dipantau pihak medis.
"Waktu dianalisa jawabannya selalu berubah," imbuhnya.
"Dirawat sampai sini untuk pemulihan fisik sekitar seminggu. Tapi untuk kejiwaan, kami konsultasikan dengan dokter lain di bidangnya," tambahnya.
Pemerintah Kabupaten Kendal langsung bergerak cepat memberikan bantuan jaminan masa depan bagi Putri Setia Gita Pratiwi (23) dan Intan Ayu Sulistyowati (17).
Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari pun langsung menjenguk kedua kakak beradik itu yang kini masih menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Boja.
"Setelah masuk ke sini, itu berangsur membaik. Kemarin kakanya susah diajak komunikasi, sekarang sudah bisa meski kadang-kadang meski masih berubah-ubah,"
"Karena mungkin psikis dan fisik belum bisa menerima keadaan yang menimpanya." katanya, Senin (3/11/2025).
Tika menambahkan, langkah pertama yang dilakukan ialah melakukan pendataan kepesertaan BPJS aktif.
Hanya butuh waktu sehari, BPJS keduanya kini telah aktif dan sudah bisa digunakan.
Selain pendataan kepesertaan BPJS, pihaknya juga akan menjamin kehidupan keduanya pasca menjalani perawatan di RS Muhammadiyah Boja.
Kedua kakak adik itu akan ditempatkan di Panti Margi Utomo di Kecamatan Tembalang Kota Semarang.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Sosok Putri Gadis Kendal Biarkan Ibunya yang Meninggal Membusuk di Kamar, Alami Masalah Psikis dan Respons Cepat Bupati Kendal: Siapkan BPJS dan Masa Depan Kakak Beradik Yang Ditinggal Pergi Ibunya,
(Tribunnews.com/ Siti N) (TribunJateng.com/ Agus Salim Irsyadullah/ Agus Iswadi)