Banyak Tentara IDF Ngumpet di Chabad, Tempat Eksklusif di Thailand yang Terlarang Bagi Warga Lokal | Republika Online
Banyak Tentara IDF Ngumpet di Chabad, Tempat Eksklusif di Thailand yang Terlarang Bagi Warga Lokal | Republika Online
Sekitar 300 ribu turis Israel mengunjungi Thailand pada Januari-September 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK — Ribuan turis Israel diketahui tinggal di berbagai tempat perlindungan saat berwisata di Thailand. Dilansir dari Bangkok Post, mereka telah membangun tempat yang disebut sebagai chabad, sebuah komunitas eksklusif untuk perlindungan warga Yahudi di luar negeri di beberapa destinasi wisata seperti Pai dan tempat-tempat lainnya.
Tempat-tempat tersebut telah dibuka khusus untuk mereka, termasuk bagi para prajurit cadangan yang sedang memulihkan diri setelah terlibat dalam operasi genosida di Jalur Gaza. Mereka telah membangun Chabad-chabad, yang tersebar beberapa lokasi.
Israel memiliki enam Chabad di Thailand. Chabad-chabad tersebut berada di Distrik Pai di Mae Hong Son, dan di tiga pulau - Phuket, Koh Samui, dan Phangan, berdasarkan pembahasan yang dilakukan dalam pertemuan antara kepolisian Thailand yang diwakili Mayjen Pol Suwat Sukskri dengan Avi Button, penasihat tinggi Dewan Keamanan Israel, seperti dikutip dari Bangkok Post.
Keamanan bagi warga Israel menjadi fokus selama pembicaraan tersebut. Bitton menjelaskan perlunya menerapkan keamanan maksimum di tempat-tempat di mana warga Israel tinggal, tanpa orang luar diizinkan masuk. Hal tersebut dilakukan demi keselamatan warga negara mereka karena perang di Gaza, kata Mayor Jenderal Pol Suwat.
Penasihat keamanan Israel telah berjanji untuk mengizinkan otoritas Thailand memeriksa area tersebut, tambah Suwat
Avi Button juga mendukung perlunya Thailand mengambil tindakan cepat dan tegas, tanpa ragu-ragu, terhadap para pelanggar Israel. Tak terkecuali bagi mereka yang menjalankan bisnis ilegal.
"Kami berharap diskusi ini, sampai batas tertentu, akan menyelesaikan masalah wisatawan Israel yang terlibat dalam perilaku yang tidak pantas," ujar Mayor Jenderal Polisi Suwat, yang juga merupakan kepala kepolisian Surat Thani, setelah pembicaraan di Phuket.
Mayjen Pol Suwat adalah salah satu perwira tinggi kepolisian di provinsi-provinsi selatan yang menghadiri pembicaraan dengan Bitton, yang memimpin delegasi Israel ke Phuket. Pertemuan tersebut diadakan untuk membahas masalah yang melibatkan pengunjung dan ekspatriat Israel di Thailand.
Sponsored
Pertemuan tersebut terjadi di tengah meningkatnya sentimen publik terhadap warga negara Israel di Thailand - dari Pai dan Phuket, Koh Phangan, dan Koh Samui - yang dipicu oleh perilaku ofensif dan praktik bisnis ilegal mereka.
Kedatangan turis Israel ke Thailand pun dilaporkan menimbulkan masalah sosial. Ynet News mengungkapkan, video viral TikTok yang mengkritik perilaku turis Israel telah memicu kembali perdebatan di Thailand tentang bagaimana perilaku turis Israel tersebut yang rentan memicu konflik di destinasi populer seperti Pai di utara Thailand.
Salah satu video, yang diunggah oleh pengguna TikTok @djudjunzumba, telah mendapatkan lebih dari 50.000 like menuduh wisatawan Israel bersikap sok berkuasa. Akun tersebut juga menuding turis zionis menuntut layanan gratis, dan mengabaikan adat istiadat setempat. "Mereka menginginkan semuanya gratis," kata akun tersebut yang mengklaim menyuarakan rasa frustrasi sejumlah pengguna lain secara daring.
Akun lain @lifeofaydinx, menambah kontroversi dengan sebuah video yang memperlihatkan turis Israel bersikap arogan. Dia menuduh mereka berperilaku kasar dan mengabaikan norma-norma budaya Thailand. Ia mengatakan Pai—yang dulu dikenal sebagai surga yang tenang bagi para backpacker—telah "dibanjiri oleh turis Israel yang berisik dan tidak sopan."
Video-video tersebut telah memicu diskusi luas di media sosial. Laporan dari media Thailand awal tahun ini bahkan meningkatkan pengawasan terhadap turis-turis dari negeri penjajah itu. Pada Februari, Bangkok Post melaporkan, empat pria Israel ditangkap. Mereka dideportasi setelah merusak properti di ruang gawat darurat Rumah Sakit Pai.
Jumlah kedatangan turis Israel ke Thailand dilaporkan meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Sekitar 300.000 turis tersebut mengunjungi Thailand dari Januari hingga September 2025. Angka ini dinilai melonjak 57% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, menurut data Kementerian Pariwisata dan Olahraga, yang dikutip laman Bangkok Post.
Media tersebut pun mengutip The Times of Israel yang menulis pada Maret lalu, "Peningkatan wisatawan Israel tahun ini dapat dilihat sebagai efek domino dari perang Israel yang melelahkan di Gaza, dengan banyak anak muda Israel memilih Thailand setelah menyelesaikan dinas militer atau tugas cadangan."
Advertisements
general_URL_gpt_producer-20250813-12:48
Ajukan petisi
Sekelompok pemilik bisnis dan penduduk pulau di Surat Thani baru-baru ini mengajukan petisi dengan meneken lebih dari 200 tanda tangan, yang diajukan kepada gubernur setempat. Mereka mendesak pemerintah mengambil tindakan terhadap perilaku turis Israel yang mereka sebut "Menyebabkan penderitaan bagi masyarakat setempat."
Apiwat Sriwatcharaporn, asisten kepala desa di Koh Phangan, mengakui meningkatnya kekhawatiran terhadap orang asing yang menjalankan operasi bisnis tanpa izin di pulau itu seiring dengan lonjakan kedatangan turis Israel."Jika mereka hanya tinggal atau bepergian ke sini, tidak masalah," katanya. "Tetapi operasi bisnis harus dilakukan secara legal,"ujar dia seperti dilansir Arab News.
Menurut Biro Imigrasi Thailand, hingga akhir September, terdapat 2.627 warga negara Israel yang mengajukan perpanjangan visa di pulau itu, dari sekitar 8.000 total warga negara asing, menjadikan warga Israel kelompok terbesar yang diawasi karena potensi aktivitas komersial ilegal.
Tan, yang keluarganya telah menjalankan bisnis di Koh Phangan, mengatakan, adanya permasalahan dengan pengunjung Israel bukanlah hal baru. Namun akhir-akhir ini, masalah tersebut semakin terlihat, karena semakin banyak dari mereka yang berkunjung.
Jumlah wisatawan Israel ke Thailand telah meningkat tajam pada tahun 2025, dengan perkiraan 350.000 pengunjung tahun ini — naik 25 persen dari tahun sebelumnya.
“Mereka memiliki karakteristik yang sangat khas sebagai pelanggan, seperti menawar dengan keras atau sangat menuntut,” kata Tan.
“Tentu saja, perilaku wisatawan bervariasi — ada yang baik, ada yang tidak. Namun dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak orang Israel di Koh Phangan. Sebelumnya, mereka datang sendiri, tetapi sekarang kita melihat mereka datang sebagai keluarga. Hal ini membuat komunitas Israel di pulau itu jauh lebih besar, dan juga meningkatkan rasa frustrasi warga setempat terhadap mereka.”
Didirikan sejak 1993
Dilansir dari jewishthailand.com, Chabad Thailand didirikan pada Mei 1993 dengan bimbingan dan restu dari Rebbe Lubavitcher. Tujuan utamanya adalah untuk "mengasihi setiap orang Yahudi, membantu setiap orang Yahudi dan mendekatkan mereka kepada ke-Yahudi-annya. Chabad memberikan dukungan spiritual, material, dan sosial bagi semua orang Yahudi, terlepas dari asal usul, afiliasi, atau tingkat ketaatan mereka. Hal ini menciptakan suasana persatuan, yang melampaui semua perbedaan/tingkat ketaatan dan menjamin keberlanjutan Yahudi.
Chabad telah hadir di Thailand saat Rabi Yosef Kantor menerima undangan dari Komunitas Yahudi Thailand untuk bertugas di negeri kerajaan itu. Saat ini, Kantor adalah Kepala Rabi Thailand.
Rebbe mengajarkan para pengikutnya bahwa di mana pun seorang Yahudi berada di belahan dunia yang terpencil, ia harus dapat mengunjungi tempat yang ramah untuk bertemu, bersosialisasi, dan berdoa bersama sesama Yahudi.
Untuk tujuan tersebut, Chabad mengoperasikan jaringan pusat penjangkauan global yang luas dan terus berkembang. Jumlahnya saat ini mencapai ribuan dan dapat ditemukan dari Kolombia hingga Kazakhstan, dari Alaska hingga Timbuktu. Thailand dan Bangkok pun tak terkecuali. Chabad Thailand mengawasi berbagai kegiatan Yahudi yang terus berkembang di Bangkok dan seluruh Thailand.
Chabad Thailand telah berkembang selama bertahun-tahun sejak didirikan. "Kami telah memprakarsai program pendidikan dan sosial yang melayani komunitas Yahudi lokal maupun populasi pengunjung yang signifikan, baik untuk bisnis maupun liburan,"ujar pengelola website tersebut.
Saat ini, dua belas rabi Chabad dan puluhan mahasiswa rabinik yang sedang magang siap membantu penduduk setempat maupun pendatang dalam semua kebutuhan dan keinginan Yahudi mereka. Selain menjawab kebutuhan sosial dan spiritual komunitas Yahudi lokal yang kecil namun dinamis, Chabad Thailand menyediakan rumah bagi para pengunjung Yahudi dengan tempat perlindungan spiritualitas Yahudi yang otentik dan tempat perlindungan yang jauh dari rumah.
Chabad memiliki program perkemahan musim panas, sekolah harian, dan sekolah Ibrani dengan hangat oleh komunitas Yahudi setempat karena dianggap penting bagi pengembangan dan penguatan iman Yahudi.
Lebih dari sekitar dua ratus ribu warga negara Israel melewati Thailand setiap tahun, serta ribuan orang Yahudi dari negara lain. Selama perjalanan, orang-orang Yahudi ini terbuka untuk mengeksplorasi akar mereka. Karena alasan tersebut, Chabad Thailand mendirikan pusat-pusat khusus di Bangkok, Chiang Mai, Koh Samui, Phuket, Koh Phangan, Pai, dan Laos yang menyediakan "rumah kedua" bagi para "backpacker" ini.
Shluchim menyambut para pelancong ini dengan menawarkan bantuan, bimbingan, telinga yang mau mendengarkan, dan terampil dalam memberikan pengalaman Yahudi yang berkesan dan berkesan.
Youve reached the end