Pemerintah Pastikan Stok BBM SPBU Swasta Tak Lagi Kosong Bulan Depan - Kontan
Pemerintah Pastikan Stok BBM SPBU Swasta Tak Lagi Kosong Bulan Depan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM memastikan stok bahan bakar minyak di SPBU swasta akan kembali pulih pada awal bulan depan. Mayoritas SPBU swasta telah selesai melakukan negosiasi pembelian dengan PT Pertamina.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan setidaknya ada tiga SPBU swasta yang melakukan negosiasi dengan Pertamina, yakni PT Vivo Energi Indonesia, PT BP-AKR, dan PT Shell Indonesia. Berdasarkan hasil negosiasi, Pertamina akan mengimpor base fuel sesuai dengan spesifikasi masing-masing SPBU swasta.
"Hari ini sudah selesai pemrosesan di Sistem Nasional Neraca Komoditas. Selanjutnya, proses selanjutnya di Kementerian Perdagangan sebelum proses impor dilakukan," kata Laode di Gedung DPR, Senin (24/11).
Laode menyampaikan, satu-satunya SPBU swasta yang tidak menambah kuota impor adalah ExxonMobil karena masih memiliki kuota yang cukup. Exxon telah bekerja sama dengan PT Indomobil Prima Energi untuk mendistribusikan BBM dengan merek Mobil.
Adapun SPBU swasta terakhir yang selesai melakukan negosiasi dengan Pertamina adalah Shell Indonesia. Laode pun memastikan keempat stok BBM di SPBU swasta akan tersedia pada awal bulan depan hingga setidaknya akhir tahun ini.
Ia menjelaskan, proses negosiasi yang berlangsung lama antara Pertamina dan tiga SPBU swasta disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya spesifikasi base fuel yang harus diimpor Pertamina.
"Kemudian ada faktor kesesuaian harga. Mungkin juga ada isu fluktuasi harga BBM internasional selama negosiasi. amun bukan karena kualitas sulfur maupun etanol," katanya.
Tambah Pertalite
Di sisi lain, PT Pertamina Patra Niaga juga akan menambah cadangan Pertalite nasional sebesar 1,4 juta kiloliter khusus menghadapi musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah tersebut dilakukan dengan cara peningkatan produksi domestik dan impor.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi mendata stok cadangan Pertalite sampai akhir tahun masih sangat cukup atau mendekati 3 juta kiloliter sampai akhir tahun ini. Prognosa realisasi konsumsi Pertalite sampai akhir tahun ini hanya mencapai 90,43% dari total kuota 31,13 juta kiloliter.
"Selain dari produksi dalam negeri, kami ada tambahan impor Pertalite untuk menaikkan ketahanan stok nasional lebih dari 21 hari. Kami mengusahakan ketahanan Pertalite nasional menjadi 22 hari sampai 23 hari pada akhir tahun ini," kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra di Gedung DPR, Senin (24/11) malam.
Ega berencana menambah ketahanan Pertamax Turbo sekitar 100.000 kiloliter melalui peningkatan produksi domestik dan impor pada akhir tahun ini. Menurutnya, Pertamina Patra Niaga akan menambah produksi Pertamax Turbo dari dua kilang, yakni Kilang Cilacap dan Kilang Balongan.
Selain ketahanan stok, Ega akan menambah kapasitas distribusi dengan menambah 346 unit mobil tangki beserta awak pengemudinya. Ega pun berniat menambah lokasi-lokasi mobil tangki kantong di wilayah-wilayah tertentu untuk mempercepat pengisian truk tangki di terminal BBM.
Ia berencana memperpanjang waktu operasi sekitar 1.800 unit SPBU milik pertamina menjadi 24 jam mulai 15 Desember 2025. "Hal ini penting agar Pertamina dapat memberikan layanan lebih luas dan lebih lama kepada masyarakat," ujarnya.
Dapatkan pengalaman membaca lebih nyaman dan nikmati fitur menarik lainnya lewat aplikasi mobile Katadata.