Pengusiran Senyap: Visa Perjalanan Diberikan pada Warga Palestina dengan Pengawasan Israel - SINDOnews
2 min read
Pengusiran Senyap: Visa Perjalanan Diberikan pada Warga Palestina dengan Pengawasan Israel
Sabtu, 15 November 2025 - 09:15 WIB
Warga Palestina mengungsi ke selatan membawa harta benda mereka akibat serangan gencar Israel yang menargetkan Jalur Gaza utara pada 2 Oktober 2025, di Gaza. Foto/Khames Alrefi/Anadolu Agency
A
A
A
GAZA - Aktivis Palestina mengungkap upaya penjajah Israel mengusir warga Palestina melalui kantor-kantor palsu yang menerbitkan visa perjalanan ke beberapa negara, termasuk Afrika Selatan. Laporan itu diungkap Arabi21.
Video menunjukkan hampir 100 warga Palestina dari Jalur Gaza, termasuk keluarga dan anak-anak, terlantar di bandara Johannesburg, Afrika Selatan, setelah pihak berwenang menolak mengizinkan mereka turun.
Para aktivis mengatakan para penumpang asal Palestina meninggalkan Bandara Ramon di dekat Eilat pada hari Rabu dalam perjalanan yang panjang dan rumit, tetapi tetap terjebak di pesawat selama lebih dari sembilan jam.
Rekaman yang dibagikan para penumpang menunjukkan kondisi yang sulit di dalam pesawat, dengan para penumpang kelelahan setelah lebih dari 24 jam perjalanan sejak meninggalkan Gaza.
Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan kelompok tersebut meninggalkan Gaza pada Rabu pagi, melewati perlintasan Karem Abu Salem di bawah pengawasan Israel, dan kemudian diangkut dengan bus ke Bandara Ramon.
Dari sana, mereka naik pesawat carteran ke ibu kota Kenya, Nairobi, sebelum pindah ke pesawat kedua yang mendarat di Johannesburg pada pagi harinya.
Setibanya di sana, mereka menghadapi kendala keamanan dan logistik yang mencegah mereka turun, menurut laporan tersebut.
Sumber-sumber mengindikasikan hingga 180 warga Palestina mungkin berada di dalam pesawat tersebut.
Upaya para jurnalis Afrika Selatan untuk menghubungi pihak berwenang dan mendapatkan visa masuk sejauh ini gagal, dan para penumpang mungkin harus melakukan perjalanan ke tujuan lain jika situasi ini berlanjut.
Kedutaan Besar Palestina di Afrika Selatan mengatakan telah turun tangan untuk menangani situasi kemanusiaan bagi 153 warga Palestina yang tiba dari Gaza melalui Bandara Ramon melalui Nairobi, dengan catatan kedatangan tersebut sebelumnya tidak dikoordinasikan atau diberitahukan.
Baca juga: India Buka Pangkalan Udara di Dekat China, Bisa untuk Pesawat Angkut Besar dan Jet Tempur
Video menunjukkan hampir 100 warga Palestina dari Jalur Gaza, termasuk keluarga dan anak-anak, terlantar di bandara Johannesburg, Afrika Selatan, setelah pihak berwenang menolak mengizinkan mereka turun.
Para aktivis mengatakan para penumpang asal Palestina meninggalkan Bandara Ramon di dekat Eilat pada hari Rabu dalam perjalanan yang panjang dan rumit, tetapi tetap terjebak di pesawat selama lebih dari sembilan jam.
Rekaman yang dibagikan para penumpang menunjukkan kondisi yang sulit di dalam pesawat, dengan para penumpang kelelahan setelah lebih dari 24 jam perjalanan sejak meninggalkan Gaza.
Surat kabar Israel, Haaretz, melaporkan kelompok tersebut meninggalkan Gaza pada Rabu pagi, melewati perlintasan Karem Abu Salem di bawah pengawasan Israel, dan kemudian diangkut dengan bus ke Bandara Ramon.
Dari sana, mereka naik pesawat carteran ke ibu kota Kenya, Nairobi, sebelum pindah ke pesawat kedua yang mendarat di Johannesburg pada pagi harinya.
Setibanya di sana, mereka menghadapi kendala keamanan dan logistik yang mencegah mereka turun, menurut laporan tersebut.
Sumber-sumber mengindikasikan hingga 180 warga Palestina mungkin berada di dalam pesawat tersebut.
Upaya para jurnalis Afrika Selatan untuk menghubungi pihak berwenang dan mendapatkan visa masuk sejauh ini gagal, dan para penumpang mungkin harus melakukan perjalanan ke tujuan lain jika situasi ini berlanjut.
Kedutaan Besar Palestina di Afrika Selatan mengatakan telah turun tangan untuk menangani situasi kemanusiaan bagi 153 warga Palestina yang tiba dari Gaza melalui Bandara Ramon melalui Nairobi, dengan catatan kedatangan tersebut sebelumnya tidak dikoordinasikan atau diberitahukan.
Baca juga: India Buka Pangkalan Udara di Dekat China, Bisa untuk Pesawat Angkut Besar dan Jet Tempur
(sya)