Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kasus SMAN 72 Jakarta Spesial

    Penyidikan Massal di SMAN 72: Polisi Periksa 46 Siswa, Serpihan Ledakan dari Tubuh Korban Disita - TribunTrends

    8 min read

     

    Penyidikan Massal di SMAN 72: Polisi Periksa 46 Siswa, Serpihan Ledakan dari Tubuh Korban Disita - TribunTrends.com

    Editor: jonisetiawan

    Kolase TribunbTrends/Istimewa
    BOM RAKITAN MELEDAK - Ledakan di SMAN 72 Jakarta bersumber dari bom rakitan buatan seorang siswa berinisial FN. Sebanyak 46 siswa SMAN 72 Jakarta diperiksa sebagai saksi. 
    Ringkasan Berita:

    TRIBUNTRENDS.COM - Insiden ledakan bom di SMAN 72 Jakarta terus menyeret perhatian publik. Polisi bergerak cepat mengurai potongan-potongan fakta yang berserakan di balik peristiwa mencekam itu.

    Dari ruang kelas hingga area masjid, dari bank sampah hingga taman baca, setiap sudut kini berubah menjadi lokasi penyelidikan.

    Di tengah tekanan publik, aparat kepolisian mempercepat proses pemeriksaan, menggali motif, jaringan, dan pihak yang mungkin terlibat dalam aksi ini.

    Pemeriksaan Ayah Pelaku: Babak Awal Mengurai Jejak

    Polda Metro Jaya mengonfirmasi bahwa ayah pelaku ledakan telah menjalani pemeriksaan.

    Langkah ini menjadi bagian dari upaya penyidik memahami latar belakang pelaku serta kemungkinan adanya jejak yang lebih luas.

    Rekomendasi Untuk Anda
    Obsesi Mematikan: Pelaku Ledakan SMAN 72 Ingin Dianggap Heroik oleh Komunitas Kekerasan Online

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, menyampaikan bahwa pemeriksaan dilakukan pada Selasa (11/11/2025).

    “(Ayah pelaku) diminta keterangan dua hari lalu,” kata Budi, Kamis (13/11/2025).

    Pemeriksaan tersebut menjadi titik awal terkuaknya rangkaian informasi baru yang terus disisir penyidik.

    LEDAKAN KORBAN BULLY - Polisi menduga kuat bahwa FN pelaku bom SMAN 72 Jakarta sengaja meledakkan bom kedua untuk melukai dirinya sendiri, tim penyidik terus melakukan pendalaman.
    LEDAKAN KORBAN BULLY - Polisi menduga kuat bahwa FN pelaku bom SMAN 72 Jakarta sengaja meledakkan bom kedua untuk melukai dirinya sendiri, tim penyidik terus melakukan pendalaman. (Kolase TribunTrends/Istimewa)

    Hari Penentuan: 46 Siswa Menjadi Saksi

    Hari itu, penyidik melanjutkan langkah besar berikutnya. Sebanyak 46 siswa SMAN 72 Jakarta diperiksa sebagai saksi.

    Proses pemeriksaan dilakukan secara paralel dengan observasi dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor), untuk memahami kondisi psikologis para pelajar yang terdampak.

    “Kegiatan penyidik hari ini memeriksa saksi anak 46 orang, paralel dengan kegiatan observasi dari Apsifor,” ujar Kabid Humas.

    Di balik ruang pemeriksaan, trauma dan ketakutan para siswa menjadi bagian dari penyelidikan menyeluruh yang diharapkan bisa mengungkap latar peristiwa.

    Barang Bukti dari Tubuh Korban: Potongan Kecil, Cerita Besar

    Proses penyelidikan terus melebar. Polisi menyita sejumlah barang bukti dari korban yang dirawat di RSI Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

    “Barang bukti yang menempel di tubuh para korban, serpihan seperti paku dan sebagainya yang sudah dikumpulkan pihak rumah sakit,” tutur Budi.

    Serpihan itu betapapun kecil dapat menjadi kunci untuk mengidentifikasi kekuatan ledakan, jenis bahan peledak, hingga cara perakitan bom.

    Dua Kawah Ledakan di Masjid: Bukti Dua Bom Meledak

    Keterangan mengerikan datang dari Dansat Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Henik Maryanto.

    Dari lokasi masjid, tim menemukan fakta bahwa bukan hanya satu, namun dua bom yang meledak.

    “Di sana ada dua crater, artinya ada dua kawah ledak yang kami temukan di TKP.

    Berarti kemungkinan diduga memang ada dua bom yang diledakkan di dalam masjid,” kata Henik di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025).

    Penemuan itu mempertegas tingkat ancaman yang dihadapi para siswa dan warga sekitar.

    Bom dengan Remote: Pengendalian dari Jarak Jauh

    Lebih mengejutkan lagi, polisi menemukan bahwa bom di masjid dikendalikan menggunakan perangkat remote yang ditemukan di taman baca.

    “Dapat disimpulkan untuk di TKP pertama di masjid, bahwa berdasarkan material yang ditemukan, rangkaian tersebut adalah rangkaian bom aktif dengan menggunakan remote,” ungkap Dansat Brimob.

    Teknologi pengendalian ini menunjukkan adanya perencanaan matang dari pelaku.

    TKP Kedua: Bank Sampah dan Taman Baca yang Jadi Sasaran

    Berbeda dengan bom di masjid, ledakan di bank sampah serta taman baca menggunakan sumbu bakar. Polisi menemukan sejumlah barang bukti seperti kaleng dan pipa logam.

    Secara keseluruhan, tujuh bom ditemukan. Empat di antaranya sudah meledak, sementara tiga bom aktif sudah diamankan ke Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya.

    “Jadi dari tujuh, empat yang meledak. Tiga yang masih aktif sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya,” ujar Henik.

    Meninggalkan Luka dan Pertanyaan Besar

    Ledakan-ledakan itu tak hanya meninggalkan luka fisik, tapi juga goresan mendalam pada mental para siswa dan warga.

    Di balik serpihan bom, masih tersisa pertanyaan besar: apa motif pelaku? Apakah ada pihak lain yang terlibat? Dan bagaimana mungkin rangkaian bom bisa dibawa ke lingkungan sekolah?

    Penyelidikan terus berjalan, dan publik berharap satu hal: kebenaran segera terungkap sepenuhnya.

    ***

    (TribunTrends/Sebagian artikel diolah dari TribunJakarta)

    Tags:
    Komentar
    Additional JS