Pertamina Buka Peluang Garap Blok Tuna Bersama Perusahaan Migas Rusia - Indonesiainside.id
Pertamina Buka Peluang Garap Blok Tuna Bersama Perusahaan Migas Rusia - Indonesiainside.id
Indonesiainside.id – Direktur Utama (Dirut) Pertamina, Simon Aloysius Mantiri membuka peluang kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Rusia, Zarubezhneft, untuk menggarap Blok Tuna.
“Kalau ada peluang untuk kami bisa meningkatkan lifting, tentu akan kami dorong dan kami ingin ambil bagian,” ujar Simon usai menghadiri pelantikan anggota Komite BPH Migas di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (10/11) lalu.
Menurut Simon, ketertarikan tersebut sejalan dengan tugas Pertamina untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak nasional. Ia menegaskan, jika peluang itu tersedia, pihaknya akan mengikuti seluruh prosedur dan regulasi yang berlaku.
“Tinggal nanti kami mengikuti prosedurnya saja, dari aturan, compliance, dan lain-lain,” katanya.
Sebelumnya, Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa Zarubezhneft tengah mencari mitra untuk menggarap Blok Tuna. “Rusia, Zarubezhneft, dia akan mengerjakan Tuna. Lagi mencari mitra juga,” ujar Djoko dalam paparan kinerja SKK Migas di Jakarta, Senin (21/7) lalu.
Deputi Eksplorasi, Pengembangan, dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas, Rikky Rahmat Firdaus, menjelaskan bahwa Plan of Development (POD) I Blok Tuna awalnya dioperatori oleh perusahaan asal Inggris, Harbour Energy Group, yang bermitra dengan ZN Asia Ltd (ZAL), anak usaha Zarubezhneft.
Namun, proyek tersebut terhambat akibat sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat terhadap Rusia. Kondisi itu membuat Harbour tidak bisa melanjutkan kerja sama dan memilih menyerahkan data proyek kepada calon operator baru.
“KKKS (Kontraktor Kontrak Kerja Sama) Harbour, operator yang sebelumnya, tidak bisa lanjut kalau ada sanksi dari AS di mitra sebelahnya. Harbour selaku operator bersedia untuk menyerahkan data-datanya kepada operator selanjutnya,” ujar Rikky.
Ia menambahkan, yang menjadi fokus utama Indonesia saat ini adalah memastikan Blok Tuna dapat segera berproduksi sesuai target. Karena itu, Zarubezhneft kini tengah mencari mitra atau investor baru untuk melanjutkan pengelolaan blok tersebut.