Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kasus SMAN 72 Jakarta Spesial

    Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ditemukan Barang Mirip Bahan Peledak di TKP - Liputan6

    8 min read

     

    Polisi Geledah Rumah Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Ditemukan Barang Mirip Bahan Peledak di TKP


    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, penggeledahan dilakukan tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, Densus 88 Antiteror, dan Puslabfor Mabes Polri.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto
    Jadi intinya...

      Liputan6.com, Jakarta- Polisi menggeledah sebuah rumah di Jalan Mahoni 1, Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara, pada Jumat, 7 November 2025. Rumah itu rupanya tempat tinggal terduga pelaku ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta.

      Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Budi Hermanto mengatakan, penggeledahan dilakukan tim gabungan dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Utara, Densus 88 Antiteror, dan Puslabfor Mabes Polri.

      BACA JUGA:

      Tujuannya tak lain untuk mencocokkan barang bukti (barbuk) yang ditemukan di lokasi ledakan dengan benda-benda yang ada di rumah tersebut.

      Hasilnya, ditemukan sejumlah alat dan bahan yang memiliki kesamaan dengan temuan di lokasi sekolah.

      "Setelah melakukan pendataan dan pengelolahan barang bukti dan dilanjutkan dengan pengeledahan. Ternyata ada persesuaian dari beberapa alat barbuk tersebut," kata dia kepada wartawan, Sabtu (8/11/2025) malam.

      Namun, Budi enggan membebekan secara rinci. "Nanti lebih detail disampaikan rilis mengingat dilaksanakan ada puslbafor Mabes Polri," ujarnya.

      Disinggung salah satu barang bukti berkaitan dengan serbuk yang ada di sekolah, Budi membenarkan. Namun, dia enggan membeberkan secara gamblang.

      Menurut Budi, pengungkapan temuan itu nantinya menjadi kewenangan dari Puslabfor Mabes Polri.

      "Nanti mereka-mereka yang punya keahlian di dalam hal ini," ucap dia.

      Korban Cerita Situasi Mencekam Saat Ledakan

      Siswa SMAN 72 Jakarta berinisial A menceritakan situasi mencekam saat ledakan terjadi. Dia mengaku berada di tengah masjid saat kejadian berlangsung.

      Cerita itu disampaikan setelah A kembali ke sekolah didampingi orang tuanya untuk mengambil peralatan.

      "Saya di tengah masjid. Ledakan di sebelah kanan, 5 sampai 3 meter," cerita A kepada wartawan di lokasi, Jakarta, Sabtu (8/11/2025).

      Menurut A, ledakan terjadi dua kali secara berurutan. Ledakan pertama terjadi saat salat Jumat hendak dimulai.

      "Pas salat pertama kali, terus pas udah kosong masjidnya meledak lagi. (Jarak ledakan awal dan kedua) 10 sampai 15 menit," sebutnya.

      Saat ledakan pertama terjadi, A langsung keluar dari masjid bersama beberapa siswa lainnya. Dia juga mengalami luka di kepala sebelah kanan dekat telinga yang masih dibalut perban putih.

      "Luka sobek kena serpihan kayanya. Kurang tahu. Kayanya isinya paku (bom). Soalnya temen saya pada kena paku," ujarnya.

      "Saya cuma kegores doang. Enggak ada yang nempel. (Luka) kecil banget. Enggak dijahit," pungkasnya.

      BACA JUGA:

      Kronologi Ledakan Versi Guru SMAN 72 Jakarta

      Ledakan terjadi di SMA Negeri 72 Jakarta, Jalan Prihatin, Kelurahan Kelapa Gading Barat, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025). Insiden itu terjadi saat khotbah Jumat tengah berlangsung.

      Hal itu diungkap Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Mohamad Yohan berdasar keterangan salah satu guru Matematika SMA 72 Jakarta. Dia mengatakan, ratusan siswa dan guru saat itu sedang mengikuti khotbah Jumat di aula sekolah.

      "Ketika khotbah Jumat sedang berlangsung, tiba-tiba terdengar suara ledakan cukup keras dari arah belakang aula," kata Yohan dalam keterangannya, Jumat (7/11/2025).

      Saksi mata, Totong menceritakan, ledakan terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Saat itu, siswa dan guru SMA Negeri 72 sedang melaksanakan salat Jumat di masjid.

      "Saya kan lagi salat Jumat, di saf paling depan, ya langsung meledak. Pas ledakan langsung bubar, langsung pada keluar semua karena takut," cerita Totong, Jumat (7/11/2025).

      Totong mengaku mendengar suara ledakan keras dari tiga arah berbeda, baik di dalam maupun luar area sekolah. Menurutnya, ledakan itu terjadi secara berurutan, bukan dalam satu waktu bersamaan.

      "Ledakan tidak barengan. Setelah di satu titik, satu lagi. Jarak suaranya nggak lama," ujarnya.

      Setelah ledakan di tiga titik terjadi, Totong menyebut jemaah langsung menghubungi ambulans dan aparat penegak hukum. Tak lama, ambulans tiba di lokasi.

      Dia melihat puluhan orang mengalami luka-luka akibat ledakan tersebut. Mereka langsung dibawa ke Rumah Sakit Islam Cempaka Putih.

      "Korban dibawa ke RS Islam Cempaka Putih," ucapnya.

      BACA JUGA:

      Muncul Isu Terduga Pelaku Korban Bullying

      Siswa kelas XI SMAN 72 Jakarta berinisial S mengungkap dugaan adanya perundungan yang mungkin berkaitan dengan insiden ledakan saat salat Jumat di sekolah.

      “Saya dapat info katanya pelakunya terindikasi siswa. Mungkin karena dia tuh korban bully jadi ingin balas dendam,” tutur S di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025).

      Dengan pakaian masih berlumuran darah teman-temannya, S menceritakan ledakan terjadi di tengah masjid saat salat Jumat hendak dimulai. Para siswa langsung panik dan berhamburan keluar.

      “Kronologi sebelum salat Jumat lagi mau khutbah selesai, lagi mau iqomah, tiba-tiba ada ledakan. Dari tengah masjid. Ada ledakan kita kabur, nyelamatin teman-teman, setelah nyelametin teman-teman ada ledakan lagi kedua kali,” jelas dia.

      Ledakan kedua terdengar di belakang sekolah. Sementara terduga pelaku diketahui merupakan seniornya yakni kelas XII.

      “Tadi benar-benar panik banget saya gendongin satu-satu bantu ngobatin korbannya. Untung saya belajar dari online cara ngobatin pasien jadi Alhamdulillah bisa ngobatin sampai dibawa ke Rumah Sakit Islam,” ungkapnya.

      S mengaku sempat melihat percikan api. Saat peristiwa, telinganya turut berdengung hingga tidak dapat mendengar apapun.

      “Lagi ramai banget, penuh (masjid), tapi di atas lagi tidak ada orang,” S menandaskan.

      BACA JUGA:

      Respons Kapolri

      Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menjawab kabar terduga pelaku ledakan SMA 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara merupakan korban bullying. Listyo menekankan pihaknya masih mendalami motif terduga pelaku, salah satunya dugaan bullying.

      "Untuk motif memang saat ini sedang kita dalami berbagi macam informasi, tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan," kata Listyo dalam konferensi pers di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (7/11/2025).

      Dia menjelaskan terduga pelaku saat ini masih menjalani operasi di rumah sakit. Polri juga sudah mengantongi identitas terduga pelaku ledakan SMA 72 Jakarta Utara dan mendalami lingkungan tempat tinggalnya.

      "Sementara untuk terduga pelaku saat ini sudah kita dapatkan, anggota sedang melakukan pendalaman terkait dengan identitas pelaku, kemudian juga lingkungan pelaku, termasuk rumah dan hal-hal lain yang saat ini sedang kita dalami," jelasnya.

      Listyo memastikan hingga kini belum ada korban meninggal akibat insiden ledakan di SMAN 72. Total korban luka-luka mencapai 50 sampai 60 orang, dua di antaranya menjalani operasi.

      "Yang jelas sampai saat ini korban meninggal dunia belum ada, namun ada dua yang dilaksanakan operasi, dan sisanya dilaksanakan proses perawatan dan mudah-mudahan bisa berangsur-angsur kembali pulang," tutur Listyo.

      Komentar
      Additional JS