Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Aceh Bencana Nasional Featured Istimewa Lintas Peristiwa Prabowo Subianto Spesial Sumatera Barat Sumatera Utara

    Prabowo Soal Kemungkinan Status Bencana Nasional di Aceh, Sumut, dan Sumbar: Kita Terus Monitor - SindoNews

    3 min read

     

    Prabowo Soal Kemungkinan Status Bencana Nasional di Aceh, Sumut, dan Sumbar: Kita Terus Monitor


    Jum'at, 28 November 2025 - 22:02 WIB

    Kondisi pascabanjir di Sumatera Barat. Foto/Dok BNPB
    A
    A
    A
    JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto bicara tentang kemungkinan penetapan status bencana nasional terkait musibah yang melanda Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar). Bencana di tiga provinsi tersebut telah menyebabkan 174 orang meninggal dunia.

    "Kita terus monitor, kita kirim bantuan terus. Nanti kita menilai kondisinya ya," ujar Prabowo ketika ditanya mengenai perkembangan penanganan bencana di tiga wilayah tersebut seusai menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 di Jakarta, Jumat (28/11/2025).

    Saat ditanya lebih jauh mengenai bentuk bantuan yang diberikan pemerintah, Prabowo menegaskan bahwa pengiriman bantuan sudah dilakukan sejak awal kejadian. "Oh iya, ya, sudah kita kirim terus-menerus," katanya.

    Baca Juga: Update Korban Bencana Alam di Aceh, Sumbar, dan Sumut: 174 Orang Tewas, 79 Hilang

    Terkait kemungkinan penetapan status bencana nasional, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah masih melakukan pemantauan intensif. "Kita monitor terus," tegasnya.

    Sebelumnya, Prabowo menyampaikan duka pascabencana hidrometeorologi basah yakni banjir bandang dan longsor yang melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera itu. "Pada saat sekarang kita merasakan bahwa ada saudara-saudara kita yang mengalami duka, musibah akibat bencana alam yang terjadi di beberapa tempat di Nusantara kita ini, yang terakhir di Aceh, Sumatera Utara , dan Sumatera Barat," kata Prabowo saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 yang digelar di Indonesia Arena, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, hari ini.

    Prabowo pun menyampaikan doa yang tulus untuk para korban yang terdampak bencana. "Tentunya kita berdoa agar mereka senantiasa dilindungi oleh Yang Maha Kuasa, diringankan duka dan penderitaan mereka."

    Pada kesempatan itu, Prabowo menegaskan bahwa pemerintah telah bergerak cepat untuk mengirim bantuan sejak pertama kejadian bencana. Bahkan, bantuan itu telah dikirimkan melalui jalur darat dan udara.

    Bahkan, kata Prabowo, bahwa pemerintah pusat telah mengirimkan bantuan sebanyak 3 pesawat yang berisi bantuan bagi korban-korban yang terdampak. "Tadi pagi kita telah berangkat kan 3 pesawat Hercules C-130 dan 1 pesawat A400 untuk kesekian kalinya, kita kirim bantuan dan terus-menerus kebutuhan mereka di lapangan kita dukung," paparnya.

    Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto menyampaikan perkembangan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda Provinsi Sumatera Utara, Aceh , dan Sumatera Barat dalam konferensi pers di Bandara Silangit, Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Jumat (28/11). Dalam keterangannya, sebanyak 174 jiwa meninggal dunia, 79 hilang dan 12 luka-luka akibat bencana ini.

    Adapun dampak dari bencana yang terjadi di Sumatera Utara, hingga saat ini terdapat 116 korban meninggal dunia dan 42 orang hilang. Korban tersebar di beberapa wilayah, di antaranya Tapanuli Utara sebanyak 11 orang, Tapanuli Tengah 51 orang, Tapanuli Selatan 32 orang, Kota Sibolga 17 orang, Humbang Hasundutan 6 orang, Kota Padangsidempuan 1 orang, serta Pakpak Barat 2 orang. Mandailing Natal tidak melaporkan korban jiwa.

    "Per hari ini kami mendata korban meninggal dunia 116 dan 42 masih dalam pencarian. Tentu saja data ini akan berkembang terus masih ada titik-titik yang belum ditembus. Yang diindikasikan di lokasi longsor itu mungkin juga ada korban jiwa," ungkap Suharyanto.

    Sejumlah titik pengungsian masih dalam proses pendataan di sebagian besar wilayah, kecuali Humbang Hasundutan yang tercatat memiliki 1 titik. Di Mandailing Natal terdapat 8 titik pengungsian dengan jumlah terdampak terbesar berada di Kecamatan Siabu, Muara Batang Gadis, dan Batahan.



    Gangguan infrastruktur turut berdampak pada akses transportasi. Di Tapanuli Selatan, jalur nasional Sidempuan–Sibolga terputus di satu titik, sementara jalur Sipirok–Medan terputus di dua titik. Di Mandailing Natal, beberapa ruas jalan seperti Singkuang–Tabuyung dan Bulu Soma–Sopotinjak terputus akibat banjir dan longsor. Upaya pembukaan akses dilakukan melalui pengerahan alat berat.

    Penyaluran logistik telah dilakukan terutama di Tapanuli Tengah dan Mandailing Natal, termasuk bantuan beras, makanan siap saji, tenda, terpal, serta family kit. Pemerintah pusat juga mengerahkan personel BNPB, TNI/Polri, serta dukungan lintas kementerian/lembaga. Bantuan Presiden berupa alat komunikasi, genset, LCR, kompresor, tenda, dan kebutuhan konsumsi telah disalurkan. Dukungan alutsista meliputi pesawat Caravan, helikopter Airbus EC 155 untuk distribusi logistik-peralatan dan alat berat untuk mempercepat pembukaan akses desa terdampak.

    Bencana ini turut mengganggu sistem jaringan telekomunikasi sehingga memicu keterlambatan pendataan, distribusi hingga perkembangan informasi di lapangan. BNPB mendatangkan solusi berupa penyediaan alat penyedia jaringan internet starlink yang sementara ditempatkan di lokasi pengungsian maupun di posko penanganan darurat.
    (zik)
    Komentar
    Additional JS