Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa P2MI SMK Spesial

    Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan - Suara

    2 min read

     

    Program SMK Go Global Dinilai Bisa Tekan Pengangguran, P2MI: Target 500 Ribu Penempatan

    Baca 10 detik

      Suara.com - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, menegaskan bahwa program SMK Go Global berpotensi memberikan dampak besar dalam menurunkan angka pengangguran di Indonesia.

      Program yang ditargetkan mampu memberangkatkan hingga 500 ribu pekerja migran pada 2026 dinilai sebagai terobosan untuk memperluas akses tenaga kerja Indonesia ke pasar internasional.

      Mukhtarudin memaparkan capaian penempatan pekerja migran dalam dua tahun terakhir, yang menurutnya menunjukkan tren positif.

      Pada 2024, Indonesia berhasil menempatkan sekitar 297 ribu pekerja migran ke berbagai negara. Sementara pada tahun berjalan, angka penempatan telah mencapai 230 ribu, mendekati target 259 ribu.

      “Tahun ini kita sudah mencapai 230 ribuan yang sudah ditempatkan, target kita 259 ribu, jadi ada kurang lebih 17 ribu lagi yang masih kita kejar,” ujar Mukhtarudin ditemui usai rapat tingkat menteri di Kantor Kemenko Pemberdayaan Masyarakat (PM), Jakarta, Selasa (18/11/2025).

      Ia menyebut jika program SMK Go Global mampu mencapai target penempatan 500 ribu hingga 1 juta pekerja, dampaknya terhadap penurunan pengangguran akan sangat besar.

      Namun, ia menekankan bahwa capaian itu bergantung pada kemampuan Indonesia menyiapkan sumber daya manusia yang sesuai dengan kebutuhan negara tujuan.

      "Kalau target (SMK Go Global) 500 ribu sampai 1 juta, maka tentu sangat besar pengaruhnya terhadap pengangguran kita," ujarnya.

      Mukhtarudin menambahkan bahwa pemerintah mendorong penguatan kompetensi tenaga kerja di sektor-sektor profesional, termasuk kategori middle skill dan high skill, sesuai standar negara-negara penempatan. Langkah ini dilakukan agar tenaga kerja Indonesia semakin kompetitif dan dapat menembus lebih banyak pasar global.

      Kendati diberi nama SMK Go Global, pemerintah tetap membuka program tersebut untuk lulusan SMA asalkan yang telah memiliki sertifikasi keahlian tertentu.

      Mukhtarudin menjelaskan kalau melalui program itu, pemerintah akan menyubsidi biaya keseluruhan persiapan oara calin pekerja migran. Biaya itu meliputi pelatihan skill, cek kesehatan, hingga pengurusan dokumen.

      Komentar
      Additional JS