Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Istimewa Kasus Kesehatan RSUD Syekh Yusuf Spesial

    Soal Korban Kecelakaan Maut Hanya Diinfus hingga Meninggal, RSUD Syekh Yusuf: Bertindak Sesuai SOP - Tribun-timur

    7 min read

     

    Soal Korban Kecelakaan Maut Hanya Diinfus hingga Meninggal, RSUD Syekh Yusuf: Bertindak Sesuai SOP - Tribun-timur.com

    Penulis: Sayyid Zulfadli Saleh Wahab | Editor: Edi Sumardi


    TRIBUN TIMUR/SAYYID ZULFADLI
    KORBAN KECELAKAAN - Suasana rumah duka korban kecelakaan satu keluarga di Jl Poros Malino, Kecamatan Somba Opu, Gowa, Sulsel, Jumat (14/11/2025). Rumah duka terletak di Jalan Poros Malino, Baji Areng, Gowa. Tampak jenazah Norma. 

    SUNGGUMINASA, TRIBUN-TIMUR.COM - RSUD Syekh Yusuf Gowa mengklarifikasi keluhan keluarga almarhumah Norma (38), korban kecelakaan di Jl Poros Malino, Gowa, Sulsel yang meninggal dunia pada Jumat (14/11/2025).

    Keluarga sebelumnya menilai penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) terbilang lambat.

    Plt Direktur RSUD Syekh Yusuf, dr Gaffar, menegaskan, sejak pasien Norma masuk ke IGD sekitar pukul 08.00 Wita, rumah sakit telah melakukan tindakan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pasien kecelakaan lalu lintas.

    “Pasien sudah dilakukan triase, resusitasi, pemasangan infus, CT scan, pemeriksaan darah, pembersihan luka, stabilisasi kondisi, serta persiapan rujukan lanjutan,” ujarnya, Sabtu (15/11/2025).

    Ia menjelaskan bahwa kondisi pasien saat tiba di IGD sudah berat, dengan kesadaran menurun, perdarahan subarachnoid, serta beberapa fraktur tulang wajah.

    Karena RSUD Syekh Yusuf belum memiliki dokter spesialis bedah saraf, pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit dengan fasilitas yang lebih lengkap.

    Menurutnya, upaya rujukan dilakukan melalui aplikasi Sisrute, dan tercatat 12 rumah sakit telah dihubungi. Data waktu pengajuan rujukan sebagai berikut:

    10.29.25 – RS Wahidin

    10.43.44 – RS Kemenkes RI CPI

    10.47.15 – RS Labuang Baji

    10.47.53 – RS Tajuddin Khalik

    10.48.29 – RS Bhayangkara

    11.56.11 – RS Dadi

    11.59.40 – RS Bhayangkara

    12.05.16 – RS Bhayangkara

    13.21.09 – RS Grestelina

    13.18.50 – RS Primaya

    13.05.53 – RS Unhas

    13.04.43 – RS Daya Makassar

    Dari seluruh rumah sakit tersebut, hanya RS Bhayangkara yang memberikan respons, yakni pada pukul 12.37.54 Wita.

    dr Gaffar mengatakan, proses persetujuan rujukan membutuhkan waktu karena rumah sakit tujuan perlu memastikan kesiapan tenaga, ruang perawatan, serta fasilitas operasi bedah saraf.

    “Melihat kondisi ini, lamanya respons dipengaruhi sejumlah faktor dari rumah sakit tujuan. Ada masa tunggu antara pengajuan rujukan hingga rumah sakit menyatakan siap menerima,” jelasnya.

    Ia menegaskan seluruh prosedur telah dilakukan secara maksimal oleh pihak RSUD Syekh Yusuf.

    “Kondisi saat ini, RSUD belum memiliki dokter spesialis bedah saraf. Ada beberapa kondisi pasien yang membuat rumah sakit tujuan di Makassar menolak karena respon Sisrute belum diberikan. Sehingga kami harus menyesuaikan dengan rumah sakit lain yang lebih siap,” ujarnya.

    “Atas nama manajemen RSUD Syekh Yusuf, kami menyampaikan duka mendalam atas musibah ini,” tambahnya.

    “Apa yang kami lakukan selalu mengedepankan pelayanan dan keselamatan pasien. Kami butuh kritik dan saran, RSUD Syekh Yusuf akan terus berbenah.”

     Sebelumnya diberitakan, keluarga almarhumah Norma (38) mengaku kecewa terhadap penanganan medis RSUD Syekh Yusuf Gowa.

    Mereka menilai tindakan yang diberikan terlalu lambat hingga Norma mengembuskan napas terakhir pada Jumat (14/11/2025).

    Norma masuk ke IGD sekitar pukul 08.00 Wita setelah terlibat kecelakaan bersama suami dan anaknya.

    Suaminya, Akbar Dani Saputra (41), dan anaknya, Nurhan Afkar Fadil (11), meninggal dunia lebih dahulu.

    Menurut keluarga di rumah duka, selama berjam-jam Norma hanya diberikan infus dan pembersihan luka luar.

    Mereka menyebut tidak ada tindakan lanjutan meski kondisinya parah.

    Keluarga menyebut korban mengalami patah tulang, luka lecet, dan diduga mengalami pecah pembuluh darah sehingga membutuhkan penanganan cepat.

    “Kami kecewa, cuma diinfus dan dibersihkan lukanya. Tidak ada tindakan lain,” ujar salah satu keluarga di rumah duka, Jl Poros Malino, Baji Areng, Kabupaten Gowa, Jumat malam.

    Keluarga mengatakan pihak rumah sakit sempat menyampaikan rencana merujuk korban ke rumah sakit lain, tetapi proses tersebut dinilai sangat lama. Mereka menyebut RSUD berdalih harus menunggu persetujuan rumah sakit rujukan sebelum korban dapat dibawa.

    “Katanya mau dirujuk, tapi lama sekali. Kalau memang parah, kenapa tidak ditangani dulu di sini? Kenapa harus menunggu persetujuan lama begitu?” ujar salah satu anggota keluarga.

    Situasi sempat memanas di IGD. Keluarga yang panik dan kecewa disebut sempat mengamuk karena merasa korban tidak ditangani optimal.

    Sebelum rujukan terlaksana, kondisi Norma semakin menurun hingga ia dinyatakan meninggal dunia sebelum pukul 15.00 Wita. Jasadnya kemudian dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

    Suasana duka kembali menyelimuti keluarga setelah sebelumnya suami dan anak Norma meninggal akibat kecelakaan yang sama.(*)

    Komentar
    Additional JS