Update Korban Longsor di Cilacap: 3 Jenazah Kembali Ditemukan, Cuaca Buruk Hambat Pencarian - Liputan6
Update Korban Longsor di Cilacap: 3 Jenazah Kembali Ditemukan, Cuaca Buruk Hambat Pencarian
Sejak longsor terjadi, tim SAR telah mengevakuasi sebanyak 16 orang sampai hari ini..
Jadi intinya...
Liputan6.com, Jakarta Operasi pencarian korban longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap, memasuki hari kelima pada Senin (17/11/2025). Tim SAR kembali menemukan tiga jenazah, sebelum operasi terpaksa dihentikan lebih cepat akibat hujan deras yang membahayakan keselamatan personel.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, mengatakan operasi dimulai lebih awal pada pukul 05.30 WIB dengan melakukan asesmen awal menggunakan anjing pelacak (K9) dan drone thermal untuk memastikan area aman. Setelah dinyatakan clear, seluruh personel dikerahkan mulai pukul 06.00 WIB.
“Pada pagi hari ini kami berhasil menemukan sekaligus mengevakuasi tiga korban,” ujar Abdullah, Senin petang.
Korban pertama yang ditemukan adalah Nilna Nur Fauziah (9) pada pukul 08.57 WIB, disusul Wafik Nur Aini Zahra (15) pada pukul 09.37 WIB, dan Cahyanto (57) pada pukul 09.50 WIB. Ketiganya merupakan anggota satu keluarga dan ditemukan di Worksite A-2.
Worksite A hingga hari ini menjadi lokasi dengan temuan jenazah korban terbanyak, yakni 7 orang. Area ini telah dinyatakan clear.
Dua Sepeda Motor Korban
Abdullah mengungkapkan, selain tiga jenazah, tim SAR gabungan juga menemukan dua sepeda motor milik keluarga korban di Worksite B-2 pada pukul 09.11 WIB. Kemudian pada pukul 13.25 WIB, petugas berhasil mengevakuasi satu body part dari Worksite B-1.
Operasi hari ini terpaksa dihentikan lebih awal karena hujan deras yang mengguyur wilayah pencarian.
"Hujan tentu sangat membahayakan bagi seluruh unsur SAR yang terlibat, sehingga operasi kami hentikan sementara,” tegasnya.
Selain pembaruan pencarian, Basarnas bersama BPBD dan Dinas Kesehatan juga menyediakan vaksin tetanus gratis bagi seluruh personel SAR dan relawan. Program ini dilakukan untuk mencegah risiko infeksi selama bertugas di medan basah, berlumpur, dan penuh material tajam.
“Vaksin tetanus ini akan berlanjut hingga seluruh unsur SAR dapat ter-cover,” ujar Abdullah.
Operasi pencarian akan dilanjutkan besok, Selasa (18/11/2025), setelah kondisi dinyatakan aman oleh petugas dan tim assesmen awal.
Pengerahan Drone Thermal, Anjing Pelacak dan 25 Ekskavator
Pada hari kelima pencarian korban longsor di Desa Cibeunying ini, Tim SAR menggabungkan metode pencarian agar lebih maksimal. Tim tetap menerbangkan drone thermal sejak pagi untuk memastikan area pencarian aman.
“Hari ini tetap kita gunakan dalam rangka memastikan lokasi pencarian aman bagi pekerjaan,” Abdullah yang juga Koordinator Operasi SAR Longsor Cibeunying.
Selain itu, tim juga mengerahkan anjing pelacak (K9 SAR) sebelum alat berat mulai bekerja. Kata dia, ketika anjing pelacak mengindikasikan atau mendeteksi adanya korban, maka tim akan menggunakan alat berat untuk melakukan pengerukan.
Pada hari kelima pencarian ini, area pencarian dibagi menjadi dua sektor dan empat worksite, yakni Sektor A1, A2, dan Sektor B1, B2. Pembagian ini dilakukan untuk memaksimalkan fokus dan efektivitas pencarian di area yang luas dan kompleks.
Dari sisi peralatan, tim SAR mengerahkan 22 unit ekskavator sejak pagi dan telah mendapatkan tambahan sehingga total bisa mencapai 25 unit. Selain itu, 17 pompa air atau alkon tetap difungsikan untuk penanganan genangan. Selain itu, peralatan ekstrikasi disiagakan untuk membuka bangunan atau material besar yang menimpa.
Dengan ditemukannya tiga korban, maka tim SAR telah mengevakuasi sebanyak 16 orang. Masih terdapat tujuh korban yang belum ditemukan.