Waspada, Ini Gejala Awal Mobil Bisa Mengalami Aquaplaning - Kompas
Waspada, Ini Gejala Awal Mobil Bisa Mengalami Aquaplaning
SOLO, KOMPAS.com - Aquaplaning kerap dikaitkan dengan fenomena kecelakaan, karena mobil kehilangan kendali saat permukaan jalan basah, dan kecepatan tinggi.
Kejadian aquaplaning muncul begitu cepat, sehingga kebanyakan pengendara tidak mampu mengendalikan mobil dengan aman. Fenomena ini membuat roda mobil tidak menapak dengan aspal, atau melayang karena gaya ke atas dari genangan air.
Sebenarnya, ketika mobil bakal mengalami aquaplaning, pengemudi bisa merasakan gejala yang muncul saat berkendara.
Sony Susmana, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) mengatakan sering kali pengemudi sadar telah terkena aquaplaning setelah terjadi selip, berputarnya kendaraan dan kecelakaan.
“Padahal saat hujan dan ada genangan, peluang kendaraan terkena aquaplaning cukup besar, bahkan mungkin saja sudah terjadi berulang kali, hanya efeknya tidak sampai membahayakan,” ucap Sony kepada KOMPAS.com, belum lama ini.
Sony mengatakan, tanda mobil terkena aquaplaning ringan bisa berupa berkurangnya kestabilan kendaraan dan kemudi.
“Seperti roda kemudi berulang-ulang tertarik ke salah satu sisi jalan, tanpa kehendak pengemudi, atau roda yang berputar tidak seirama, bisa juga goyangnya bodi kendaraan,” ucap Sony.
Menurut Sony, kondisi berulang-ulang tersebut membuat pengemudi tidak begitu peduli dan menganggapnya remeh, sehingga banyak yang tetap melaju kencang.
“Sampai pada akhirnya aquaplaning yang lebih besar terjadi, akibat kecepatan tinggi, ban tidak sesuai, tekanan angin ban kurang atau agresivitas dalam mengoreksi putaran roda kemudi,” ucap Sony.
Sony mengatakan, bila kendaraan sudah tidak mampu lagi dikendalikan akibat selip, potensi kecelakaan menjadi sangat tinggi.
“Antisipasinya jangan hanya mengandalkan keterampilan teknik, tapi juga keterampilan dalam membaca potensi bahaya, yakni dengan mengurangi kecepatan, bersiap dengan segala risiko,” ucap Sony.