7 Fakta Terbaru Pembunuhan Bocah SD Anak Politikus PKS Maman Suherman yang Meninggal Secara Sadis – https://www.kalderanew
Kalderanews
CILEGON, KalderaNews.com– Kasus pembunuhan seorang bocah sekolah dasar (SD) berusia 9 tahun di Kota Cilegon, Banten, mengundang perhatian publik. Berikut fakta terbaru pembunuhan anak politikus PKS Maman Suherman.
Diketahui ada sederet kejanggalan dalam kasus dugaan pembunuhan anak politisi PKS Maman Suherman, Muhammad Axle Herman Miller yang terjadi pada Selasa (16/12/2025).
Hingga kini, polisi masih mendalami motif dan memburu pelaku. Berikut lima fakta penting dalam kasus tragis tersebut.
BACA JUGA:
- Terungkap! 5 Fakta Terbaru Kematian Mahasiswi UMM yang Jasadnya Dibuang ke Sungai Akhirnya Terkuak! Polisi Terlibat?
- Mahasiswi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Tewas Mengenaskan, Oknum Polisi Langsung Diciduk! Apa Hubungannya?
- Heboh! 5 Fakta Terbaru Kasus Dana BOS Sekolah di Brebes Dipakai Beli Tiket Konser Dewa 19
1. Korban Ditemukan Tewas di Dalam Rumah
Peristiwa tragis ini menimpa bocah laki-laki berusia 9 tahun berinisial MAHM, siswa kelas IV SD. Korban ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya di Komplek BBS III, Kelurahan Ciwaduk, Kecamatan Cilegon, pada Selasa (16/12/2025).
Korban diketahui bernama Muhammad Axle Herman Miller, dan ditemukan dalam kondisi tengkurap dengan luka serius akibat senjata tajam. Ia sempat dievakuasi ke Rumah Sakit Bethsaida Kota Cilegon, namun dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB.
2. Diketahui dari Telepon Darurat Sang Adik
Kejadian ini pertama kali terungkap sekitar pukul 14.20 WIB. Ayah korban, H. Maman, menerima telepon darurat dari anak keduanya berinisial D (8) yang berteriak meminta pertolongan.
Saat kejadian berlangsung, D diketahui berada di rumah bersama korban. Mendapat kabar tersebut, H. Maman langsung meninggalkan tempat kerjanya di wilayah Ciwandan dan bergegas pulang ke rumah.
3. Korban Mengalami 22 Luka di Tubuhnya
Pihak kepolisian mengungkap kondisi korban sangat mengenaskan. MAHM meninggal dunia dengan total 22 luka, terdiri dari 19 luka akibat benda tajam dan tiga luka akibat benda tumpul yang tersebar di berbagai bagian tubuh.
“Lukanya banyak dan menyebar di sekujur tubuh anak. Sebagian besar luka akibat benda tajam, dan tiga luka lain dari benda tumpul,” ujar AKP Sigit, Rabu 17 Desember 2025.
4. Bercak Darah Menyebar di Tempat Kejadian Perkara
Polisi menemukan fakta baru saat melakukan olah TKP di rumah korban. Darah korban diketahui telah menyebar di sejumlah titik di rumah dua lantai tersebut.
“Kita menemukan beberapa bercak darah di lokasi. Rumah dua tingkat. Jadi darah itu sudah menyebar ke mana-mana,” kata AKP Yoga Tama, Kamis (18/12/2025).
5. Barang Bukti Belum Ditemukan, Polisi Periksa Tujuh Saksi
Hingga saat ini, barang bukti yang digunakan pelaku untuk menyerang korban belum ditemukan. Polisi masih fokus melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi dan mengumpulkan petunjuk di lokasi kejadian.
“Kita sudah periksa tujuh orang saksi sejauh ini,” ujar AKP Sigit.
“Tujuh orang itu terdiri dari saudara, kerabat korban, serta pembantu yang bekerja di rumah korban,” jelasnya.
6. Tidak Ada Barang yang Hilang di TKP
Fakta terbaru pembunuhan anak politikus PKS Maman Suherman dan dianggap janggal adalah tidak adanya barang berharga yang hilang di lokasi kejadian. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku tidak mengincar harta milik keluarga korban.
“Untuk barang-barang berharga, sampai saat ini belum ditemukan adanya barang yang hilang,” imbuh AKP Sigit Dermawan dikutip dari Kompas.com.
Kapolsek Cilegon Kompol Firman Hamid juga menegaskan hal serupa.
“Tidak ada barang yang hilang. Handphone ada lima di atas, tidak ada yang diapa-apakan,” ungkap Kompol Firman Hamid.
7. CCTV Rumah Korban Tidak Berfungsi
Penyelidikan juga terkendala kondisi CCTV di rumah korban yang tidak berfungsi. Kapolsek Cilegon Kompol Firman Hamid mengungkapkan bahwa kamera pengawas di rumah tersebut telah rusak sejak beberapa bulan terakhir.
“CCTV itu memang sudah rusak sejak tiga bulan lalu,” kata Kompol Firman Hamid
Ia menjelaskan bahwa sistem CCTV tidak menggunakan penyimpanan mandiri dan terhubung langsung ke handphone ibu korban.
“CCTV ini tidak pakai penyimpanan, tapi langsung terkoneksi ke handphone. Karena handphone sempat rusak, CCTV sempat diperbaiki lagi,” jelasnya.
“Di dalam rumah ada satu, dibawa satu, di atas satu, di luar ada beberapa, sekitar lima kamera. Itu semua dalam kondisi rusak karena sentralnya di handphone Bu Haji (ibu korban) rusak. Aplikasi CCTV-nya juga harus diinstal ulang,” ujarnya.
Dengan kondisi tersebut, polisi tidak dapat mengandalkan rekaman CCTV dan masih mendalami keterangan saksi untuk mengungkap motif pelaku.
“Untuk motif masih didalami dan belum diketahui,” tegas AKP Sigit.
Cek Berita dan Artikel KalderaNews.com lainnya di Google News
*Jika merasa artikel ini bermanfaat, silakan dishare pada saudara, sahabat dan teman-temanmu. Tertarik menjalin kerjasama dengan KalderaNews.com? Silakan hubungi WA (0812 8027 7190) atau email: kalderanews@gmail.com.