Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Bencana Featured Istimewa Lintas Peristiwa Sibolga Spesial Sumatera

    7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap - Liputan6

    4 min read

     

    7 Minimarket di Sibolga Dijarah Korban Banjir, 16 Orang Ditangkap

    16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket ditangkap. Mereka adalah korban bencana alam yang terdampak krisis pangan. Ada 7 gerai minimarket yang dijarah,

    oleh Reza EfendiDiterbitkan 01 Desember 2025, 13:22 WIB
    Share

    penjarahan minimarket di Sibolga. (istimewa)

    Liputan6.com, Jakarta Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Sibolga mengamankan 16 orang terduga pelaku penjarahan minimarket. Mereka adalah korban bencana banjir sumatera yang terdampak krisis pangan.

    "Benar, ada 16 orang diamankan Polres Sibolga terkait dugaan penjarahan," kata Kasubbid Penmas Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Siti Rohani Tampubolon, kepada wartawan, Senin (1/12/2025).

    BACA JUGA:

    Terduga pelaku penjarahan minimarket masing-masing berinisial (20), SS (24), AZ (27), ZR (24), OFH (18), ART (19), DH (20), ISS (18), A (18), MS (18), BA (18), ER (21), DAM (18), ABS (18), D (18) dan BNH (17). 

    "Lokasi yang dijarah terdapat beberapa mini market yang menjadi sasaran massa," sebutnya.

    Siti menyebut ada 7 gerai minimarket yang dijarah, yakni Indomaret di Jalan Singamaraja depan SPBU Kebun Jambu. Indomaret di Jalan Suprapto, Indomaret di Jalan Sibolga-Barus.

    Alfamidi di Jalan Singamaraja dan Alfamart di Jalan Imam Bonjol, di Jalan Suprapto dan Jalan Merpati, Kota Sibolga. Penjarahan terjadi Sabtu (29/11/2025).

    Siti menegaskan, 16 orang itu tidak ikut terlibat dalam penjarahan di Gudang Bulog Sarudik, Kota Sibolga. "Tidak, tidak terjadi di Bulog," ujarnya. 

    Dalam kondisi saat ini, masyarakat diimbau untuk tenang dan jangan terprovokasi terkait informasi tidak jelas.

    “Karena, pemerintah dan TNI/Polri tengah melakukan pendistribusian secara maksimal ke titik-titik pengungsian dan lokasi terdampak bencana alam ini,” imbaunya.

    Akar Masalah Penjarahan

    Untuk diketahui, video viral memperlihatkan puluhan warga melakukan penjarahan minimarket di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara. 

    Hal itu diduga buntut dari batuan logistik akibat bencana alam sejak 24 hingga 29 November 2025 yang didapat masyarakat tidak merata. Daerah ini merupakan lokasi terkena dampak besar. Banyak warga meninggalkan rumahnya dan mengungsi.

    Warga Tapteng, Damai, membenarkan insiden penjarahan minimarket yang viral di media sosial tersebut. Dia tak membantah bantuan logistik tidak merata didapatkan masyarakat akibat terkena bencana alam.

    "Chaos (penjarahan) di depan mata sekarang ini," ungkap Damai saat dihubungi wartawan via WhatsApp, Sabtu (28/11/2025) malam.

    Aksi warga karena tidak ada informasi manajemen penyaluran logistik dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tapteng, Pemprov Sumut maupun Pemerintah Pusat. Mereka harus berjuang sendiri memenuhi kebutuhan makan dalam situasi bencana alam.

    "Kami, terutama di komplek aku tinggal, berjuang sendiri cari pasokan makanan dan air bersih. Tidak ada informasi apapun soal bantuan logistik," Damai mengungkapkan.

    Menurutnya, banyak faktor masyarakat terdampak bencana alam melakukan penjarahan minimarket. Sehingga banyak warga nekat melakukan hal itu untuk kebutuhan pokok yang didapatkan secara terbatas.

    "Itu tentu salah satu penyebabnya. Selain sebab sebab lain. Kondisi keterisoliran ini akan juga memicu angka kriminalitas," senut Damai.

    Selain pasokan pangan yang terbatas untuk dikonsumsi, Damai juga mengatakan masyarakat yang terkena dampak bencana alam terganggu kesehatannya. Sudah banyak warga mengalami sakit dan perlu penanganan medis.

    "Potensi buruk lain di kesehatan, ribuan rumah sedang bersih-bersih dan sampahnya banyak dibakar," Damai menuturkan. 

    Share
    Komentar
    Additional JS