Anggota DPR: Jangan sampai Warga Terdampak Bencana Merasa Ditinggal Pemerintah - Kompas
Anggota DPR: Jangan sampai Warga Terdampak Bencana Merasa Ditinggal Pemerintah
JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR Sukamta mengingatkan pemerintah untuk terus menaruh perhatian kepada korban bencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Salah satunya lewat penetapan status bencana nasional, yang dinilainya akan memberikan dampak positif terhadap psikologis masyarakat terdampak di tiga provinsi tersebut.
"Jangan sampai masyarakat yang terdampak bencana serta pemda merasa ditinggal oleh pemerintah hanya gara-gara terlambat menetapkan status bencana menjadi skala nasional. Ini penting untuk menambah kekuatan moril bagi mereka yang sedang terdampak bencana," ujar Sukamta lewat keterangannya, Senin (1/12/2025).
Baca juga: Basarnas Sebut 33.620 Orang Terdampak Bencana di Sumatera, Ini Rinciannya di 3 Provinsi
Ia menilai, kerusakan dan jumlah korban yang diakibatkan dari bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar sudah layak untuk ditetapkan sebagai bencana nasional.
Ditanya Adian, Pelaku UMKM Mengaku Tak Masalahkan Pedagang Thrift
"Selain itu, masih banyak wilayah yang terisolasi dan belum bisa mendapat akses bantuan. Sebagian pemerintah kabupaten lumpuh tak berdaya untuk melakukan tanggap darurat bencana. Melihat situasi ini, sudah selayaknya pemerintah segera menetapkan sebagai bencana skala nasional," ujar Sukamta.
Di samping itu, ia mendorong pemerintah untuk mengusut kerusakan hutan yang juga menjadi penyebab bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar.
"Pembiaran korporasi pelaku perusakan hutan akan berpotensi menimbulkan kerentanan terhadap keamanan dan mengganggu ketahanan nasional. Sudah banyak pihak menyuarakan hal ini, karena kerusakan hutan di berbagai lokasi terlihat nyata melalui citra satelit. Saya berharap pemerintah segera bertindak," ujar Sukamta.
Baca juga: BMKG Peringatkan Potensi Bencana akibat Siklon Tropis di Selatan Sumatera, Jawa, Bali, hingga Papua

Lihat Foto
Korban Bencana Tidak Berjuang Sendirian
Presiden Prabowo Subianto menegaskan, pemerintah tidak akan membiarkan warga terdampak bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar menghadapi situasi tersebut seorang diri.
Kepala Negara juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada para korban dan keluarga yang terdampak bencana.
"Ini musibah, saya turut berduka cita dengan keluarga yang kehilangan. Dan saya berdoa, bapak-bapak, ibu-ibu, tabah, tegar. Percaya kita semua satu keluarga besar, kita tidak akan membiarkan saudara-saudara sendiri memikul beban," kata Prabowo saat berdialog dengan warga korban banjir di Kasai Permai, Padang Pariaman, Sumatera Barat, Senin (1/12/2025).
Baca juga: Banjir Sumatera, Anggota DPR: Akar Masalahnya adalah Kerusakan Lingkungan
Prabowo menambahkan, pemerintah Indonesia akan terus bekerja untuk kepentingan rakyat. Ia juga mengajak seluruh pihak untuk saling membantu dan bersatu dalam menghadapi masa-masa sulit.
"Pemerintah RI adalah milik rakyat. Kita bekerja untuk rakyat, kita berbakti untuk rakyat, kita akan mengelola kekayaan negara supaya bisa membantu rakyat," ujar Prabowo.
"Marilah kita bersatu, sama-sama menghadapi masa susah. Yang penting, saya harus mengelola di pusat supaya kekayaan negara benar-benar untuk rakyat, supaya tidak ada kebocoran, tidak ada maling-maling yang mencuri uang rakyat," sambungnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangBanjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar: Kenapa Indonesia Mulai Rentan "Serangan" Siklon Tropis?