AS Ketar-ketir Muncul Flu Varian Baru, 49 Ribu Dirawat-Hampir 2 Ribu Meninggal - detik
AS Ketar-ketir Muncul Flu Varian Baru, 49 Ribu Dirawat-Hampir 2 Ribu Meninggal
Kasus influenza di Amerika Serikat terus meningkat, berdasarkan data terbaru dari Centers for Disease Control and Prevention AS (CDC). Kota New York City tercatat sebagai salah satu wilayah dengan tingkat aktivitas flu-like tertinggi di seluruh negeri.
Sejumlah negara bagian, termasuk Alabama, Colorado, Connecticut, Hawaii, Louisiana, Maryland, Minnesota, New Hampshire, New Jersey, Ohio, Rhode Island, dan Texas, saat ini mengalami aktivitas penyakit pernapasan pada level sedang. Sementara itu, negara bagian lainnya masih berada pada level rendah hingga sangat rendah.
CDC memperkirakan, sejauh musim flu ini berlangsung, telah terjadi sedikitnya 4,6 juta kasus flu, dengan sekitar 49 ribu pasien harus menjalani rawat inap, serta 1.900 kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar kasus flu sejauh ini dikaitkan dengan varian influenza yang dikenal sebagai subclade K, berdasarkan ratusan sampel yang dikirim ke CDC. Dari lebih dari 900 sampel flu yang dianalisis, sekitar 90 persen merupakan virus influenza tipe A (H3N2). Dari sampel yang menjalani pengujian genetik lanjutan, hampir 90 persen di antaranya tergolong subclade K.
CDC mencatat, mutasi pada varian tersebut menyebabkan ketidaksesuaian (mismatch) dengan komposisi vaksin flu musim ini. Meski demikian, para ahli menegaskan vaksin flu tetap efektif dalam menurunkan risiko penyakit berat, termasuk rawat inap dan kematian.
ADVERTISEMENT
"Bahkan dengan adanya varian ini dan ketidaksesuaian vaksin, mendapatkan vaksin flu tetap sangat penting," ujar John Brownstein, epidemiolog, dikutip dari ABC News.
Ia menambahkan, vaksin flu masih memberikan perlindungan kuat terhadap dampak berat seperti rawat inap dan kematian, terutama ketika aktivitas flu terus meningkat.
Pada pekan ini, dilaporkan dua kematian anak akibat flu, sehingga total kematian anak akibat influenza musim ini menjadi tiga kasus. Pada musim sebelumnya, jumlah kematian anak akibat flu mencapai 288 kasus, menyamai angka pada pandemi H1N1 tahun 2009.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak tahun 2004, ketika pelaporan kematian anak akibat flu diwajibkan bagi seluruh negara bagian ke CDC.
(suc/kna)