Asa Warga Palestina Kembali Menata Hidup di Antara Reruntuhan Kota Gaza - Photo Liputan6
Asa Warga Palestina Kembali Menata Hidup di Antara Reruntuhan Kota Gaza - Photo Liputan6
Gencatan senjata fase pertama resmi berlaku sejak 10 Oktober 2025, banyak warga Palestina di Jalur Gaza meninggalkan tempat pengungsian untuk kembali ke rumah mereka. Ada beberapa yang masih utuh berdiri, tapi banyak dari rumah warga Gaza hancur tak bersisa. Namun, asa untuk berjuang, bertahan, dan melanjutkan kehidupan terus membara. Warga Palestina di Kota Gaza mencoba bangkit dan membangun kembali, melanjutkan hidup meski hidup dalam kekurangan. Perserikatan Bangsa Bangsa pada Oktober 2025 memperkirakan 1,4 juta orang di Gaza sangat membutuhkan bantuan hunian darurat. Banyak dari mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat, sekolah yang penuh sesak, atau tidur di tempat terbuka di tengah reruntuhan bangunan. Hingga Desember 2025, sekitar 92% unit hunian dan 352.000 rumah di Gaza telah hancur atau mengalami kerusakan parah. Di penghujung tahun 2025, krisis hunian bagi warga Palestina tetap berada pada tingkat yang sangat kritis akibat konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Milisi Hamas di Jalur Gaza.
Foto 1 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450486/original/071523900_1766141674-1.jpg)
Sebuah tenda milik keluarga Magdi Arafat berdiri di antara reruntuhan rumah-rumah di lingkungan Al-Zaytoun, Kota Gaza, Jumat 27 November 2025. Gencatan senjata fase pertama resmi berlaku sejak 10 Oktober 2025, banyak warga Palestina di Jalur Gaza meninggalkan tempat pengungsian untuk kembali ke rumah mereka. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 2 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450487/original/011701600_1766141675-2.jpg)
Ada beberapa yang masih utuh berdiri, tapi banyak dari rumah warga Gaza hancur tak bersisa. Tampak dalam foto, Saadia Abu Duheir, seorang ibu dari enam anak, menjemur pakaian di samping tenda yang didirikan di atas reruntuhan rumah keluarganya yang runtuh di lingkungan Sheikh Radwan, Kota Gaza, Rabu, 26 November 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 3 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450488/original/049165300_1766141675-3.jpg)
Namun, asa untuk berjuang, bertahan, dan melanjutkan kehidupan terus membara. Tampak dalam foto, Omar Qutay duduk di atas tempat tidur yang diletakkan di balkon rumahnya yang sebagian hancur di lingkungan Al-Karama, Kota Gaza, Rabu, 24 November 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 4 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450489/original/089890800_1766141675-4.jpg)
Warga Palestina di Kota Gaza mencoba bangkit dan membangun kembali, melanjutkan hidup meski hidup dalam kekurangan. Tampak dalam foto, Amani Halawa menyalakan api sementara putrinya, Aya, mengatur cucian di rumah mereka yang rusak di Jabaliya, Kota Gaza, Selasa, 25 November 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 5 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450490/original/030276400_1766141676-5.jpg)
Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada Oktober 2025 memperkirakan 1,4 juta orang di Gaza sangat membutuhkan bantuan hunian darurat. Tampak dalam foto, Sahar Taroush berbicara dengan saudara laki-lakinya di rumahnya yang sebagian runtuh setelah kembali menyusul gencatan senjata terbaru, Jabaliya, Kota Gaza, Selasa, 11 November 2025. Terlihat juga anak-anaknya, Ammar paling kiri; Hassan dengan adik perempuannya yang berusia 2 tahun, Ahlam; dan Bisan, kanan. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 6 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450491/original/068371200_1766141676-6.jpg)
Banyak dari mereka terpaksa tinggal di tenda-tenda darurat, sekolah yang penuh sesak, atau tidur di tempat terbuka di tengah reruntuhan bangunan. Tampak dalam foto, Bisan Taroush menonton film di laptop di bawah atap rumahnya yang sebagian runtuh, menjalani kehidupan sehari-hari di tengah reruntuhan, di Jabaliya, Kota Gaza, Selasa, 11 November 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 7 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450492/original/006814200_1766141677-7.jpg)
Hingga Desember 2025, sekitar 92% unit hunian dan 352.000 rumah di Gaza telah hancur atau mengalami kerusakan parah. Tampak dalam foto, Khadija Abu Shaqfa dan putrinya Rita berjalan melewati dapur rumah mereka yang rusak, di mana makanan dan peralatan makan berserakan di antara reruntuhan, di Jabaliya, Kota Gaza, Jumat, 21 November 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)
Foto 8 dari 8
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5450493/original/046914800_1766141677-8.jpg)
Di penghujung tahun 2025, krisis hunian bagi warga Palestina tetap berada pada tingkat yang sangat kritis akibat konflik yang berkepanjangan antara Israel dan Milisi Hamas di Jalur Gaza. Tampak dalam foto, Amani Halawa menghangatkan minuman di atas api di sebuah ruangan reyot, bertahan hidup di tengah reruntuhan rumahnya yang rusak di Jabaliya, Kota Gaza, Selasa, 25 November 2025. (AP Photo/Jehad Alshrafi)