Bisa Picu Gelombang Pengungsi, Mesir Peringatkan Israel Tak Buka Perlintasan Rafah Secara Sepihak - SindoNews
2 min read
Bisa Picu Gelombang Pengungsi, Mesir Peringatkan Israel Tak Buka Perlintasan Rafah Secara Sepihak
Jum'at, 05 Desember 2025 - 21:45 WIB
Penyeberangan perbatasan Rafah di sisi Mesir di Rafah, Mesir pada 1 Februari 2025. Foto/Mohamed Elshahed/Anadolu Agency
A
A
A
KAIRO - Mesir memperingatkan pengumuman sepihak Israel yang akan membuka perlintasan Rafah hanya untuk warga Gaza merupakan pelanggaran perjanjian damai antara kedua negara. Peringatan itu diungkap pejabat senior Mesir.
Ketegangan meletus setelah Channel 12 Israel melaporkan, "Sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan arahan dari pimpinan politik, perlintasan Rafah akan dibuka dalam beberapa hari mendatang hanya untuk warga Gaza."
Kantor Media Mesir dengan cepat menolak pengumuman tersebut, dengan mengatakan mereka tidak menyetujui pengaturan semacam itu.
"Jika ada kesepakatan, perlintasan akan dibuka di kedua arah," katanya, menekankan setiap langkah sepihak akan melanggar perjanjian yang ada.
Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya menanggapi dengan acuh tak acuh, mengatakan kepada Channel 12, "Jika Mesir tidak mau mengakomodasi mereka, itu masalah mereka."
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani antara Israel dan Hamas pada awal Oktober, perlintasan Rafah diperkirakan akan dibuka kembali sepenuhnya.
Namun, Israel menolak melakukannya, dengan alasan Hamas belum memenuhi semua kewajiban berdasarkan tahap pertama perjanjian tersebut.
Israel telah menyatakan penyeberangan tidak akan dibuka untuk pergerakan dua arah sampai Hamas memulangkan semua pejuangnya yang tewas dalam pertempuran.
Sementara itu, Mesir terus berupaya mendorong perjanjian tersebut ke tahap kedua. Tahap ini mencakup rekonstruksi Jalur Gaza, yang diperkirakan akan melibatkan proyek-proyek berskala besar dan kontrak-kontrak penting bagi perusahaan-perusahaan Mesir.
Sebagai bagian dari persiapannya, Kairo saat ini sedang melatih pasukan polisi Palestina yang akan beroperasi dalam kerangka administratif pascaperang.
Para pejabat Mesir menekankan Kairo tidak akan membiarkan dirinya terlihat terlibat dalam skenario apa pun yang memfasilitasi pengungsian penduduk Gaza, yang menurut mereka berisiko menyelaraskan Mesir dengan apa yang mereka sebut sebagai "rencana imigrasi" Trump untuk warga Palestina.
Baca juga: Ganjal Mamdani, Wali Kota New York City Eric Adams Teken Perintah Larangan Boikot Israel
Ketegangan meletus setelah Channel 12 Israel melaporkan, "Sesuai dengan perjanjian gencatan senjata dan arahan dari pimpinan politik, perlintasan Rafah akan dibuka dalam beberapa hari mendatang hanya untuk warga Gaza."
Kantor Media Mesir dengan cepat menolak pengumuman tersebut, dengan mengatakan mereka tidak menyetujui pengaturan semacam itu.
"Jika ada kesepakatan, perlintasan akan dibuka di kedua arah," katanya, menekankan setiap langkah sepihak akan melanggar perjanjian yang ada.
Seorang pejabat Israel yang tidak disebutkan namanya menanggapi dengan acuh tak acuh, mengatakan kepada Channel 12, "Jika Mesir tidak mau mengakomodasi mereka, itu masalah mereka."
Berdasarkan perjanjian gencatan senjata yang ditandatangani antara Israel dan Hamas pada awal Oktober, perlintasan Rafah diperkirakan akan dibuka kembali sepenuhnya.
Namun, Israel menolak melakukannya, dengan alasan Hamas belum memenuhi semua kewajiban berdasarkan tahap pertama perjanjian tersebut.
Israel telah menyatakan penyeberangan tidak akan dibuka untuk pergerakan dua arah sampai Hamas memulangkan semua pejuangnya yang tewas dalam pertempuran.
Sementara itu, Mesir terus berupaya mendorong perjanjian tersebut ke tahap kedua. Tahap ini mencakup rekonstruksi Jalur Gaza, yang diperkirakan akan melibatkan proyek-proyek berskala besar dan kontrak-kontrak penting bagi perusahaan-perusahaan Mesir.
Sebagai bagian dari persiapannya, Kairo saat ini sedang melatih pasukan polisi Palestina yang akan beroperasi dalam kerangka administratif pascaperang.
Para pejabat Mesir menekankan Kairo tidak akan membiarkan dirinya terlihat terlibat dalam skenario apa pun yang memfasilitasi pengungsian penduduk Gaza, yang menurut mereka berisiko menyelaraskan Mesir dengan apa yang mereka sebut sebagai "rencana imigrasi" Trump untuk warga Palestina.
Baca juga: Ganjal Mamdani, Wali Kota New York City Eric Adams Teken Perintah Larangan Boikot Israel
(sya)