0
News
    Home Dolar Amerika Serikat Dunia Internasional Featured Keuangan Spesial

    Buang Dolar AS, 96% Perdagangan Negara Anggota CIS Pakai Mata Uang Lokal - SindoNews

    3 min read

     

    Buang Dolar AS, 96% Perdagangan Negara Anggota CIS Pakai Mata Uang Lokal

    Rabu, 24 Desember 2025 - 10:43 WIB
    Perdagangan antar negara-negara anggota Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) kini sebagian besar diselesaikan dalam mata uang nasional daripada mata uang Barat atau dolar AS (USD). Foto/Dok
    A
    A
    A
    JAKARTA - Perdagangan antar negara-negara anggota Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (Commonwealth of Independent States atau CIS) kini sebagian besar diselesaikan dalam mata uang nasional daripada mata uang Barat atau dolar Amerika Serikat (USD) . Gerakan memakai mata uang lokal ini disampaikan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

    CIS saat ini mencakup sembilan negara anggota yakni Armenia, Azerbaijan, Belarus, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Rusia, Tajikistan, Moldova, dan Uzbekistan. Sementara Ukraina dan Turkmenistan memiliki status peserta dalam organisasi ini, meskipun Kiev telah bergerak untuk memutuskan hubungan dengannya.

    Putin saat berbicara pada sebuah KTT CIS informal di St. Petersburg pada hari Senin, mengatakan bahwa tingginya volume perdagangan di antara negara-negara anggota CIS menunjukkan kerja sama mereka berjalan dengan baik. Ia juga menambahkan, bahwa perdagangan Rusia dengan blok tersebut mencapai hampir USD90 miliar dalam sembilan bulan pertama tahun 2025.

    Baca Juga: Dorong Dedolarisasi, BRICS Timbun 663 Ton Emas Senilai Rp1.513 Triliun di 2025

    "Pangsa mata uang nasional dalam penyelesaian transaksi komersial antar negara Persemakmuran telah melebihi 96%," katanya seperti dilansir RT.

    Seperti diketahui Rusia telah meningkatkan penggunaan mata uang nasional dengan mitra dagang regional dan internasionalnya dalam beberapa tahun terakhir. Dorongan untuk meninggalkan dolar AS semakin meningkat di kalangan negara berkembang sejak Barat melancarkan kampanye sanksi yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Rusia terkait konflik di Ukraina.



    Langkah-langkah tersebut secara efektif memutus negara ini dari sistem keuangan Barat yang bernilai dolar dan euro. Putin juga mengatakan, bahwa CIS selama lebih dari tiga dekade, telah menjadi kelompok integrasi regional yang berwibawa.

    Baca Juga: Dominasi Dolar AS Tergerus, Transaksi Dagang Rusia-India 90% Pakai Mata Uang Lokal

    Menurutnya para negara anggota CIS membangun hubungan berdasarkan “saling bertetangga yang baik,” “kemitraan yang setara,” dan “manfaat bersama,” sambil menghormati dan mempertimbangkan kepentingan masing-masing.

    Didirikan pada tahun 1991 setelah runtuhnya Uni Soviet, organisasi ini bertujuan untuk mempromosikan kerja sama dalam masalah ekonomi, politik, dan keamanan di antara anggotanya.
    (akr)
    Komentar
    Additional JS