Bupati Aceh Utara: Pekan Depan Semua Dinas Wajib Aktif, Jangan Alasan Terdampak Banjir - Kompas
Bupati Aceh Utara: Pekan Depan Semua Dinas Wajib Aktif, Jangan Alasan Terdampak Banjir


ACEH UTARA, KOMPAS.com – Bupati Aceh Utara menginstruksikan seluruh kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mulai aktif pada pekan depan.
Para Aparatur Sipil Negara (ASN) diperintahkan untuk bergerak membersihkan kantor pascabanjir. Sehingga pekan depan diharapkan kantor sudah siap beroperasi.
Selama sebulan terakhir, sebagian dinas Aceh Utara berkantor di Lhokseumawe. Sebab suplai listrik belum menyala dan internet yang belum pulih pascabanjir yang terjadi pada 26 November 2025 lalu.
Bupati Aceh Utara, Ismail A Jalil meminta agar seluruh kantor mulai dibersihkan pada Senin (22/12/2025).
Sehingga, ia menegaskan ke depan tidak ada alasan lagi terdampak banjir. Ia meminta pembersihan menyasar seluruh kantor dan halamannya.
“Mulai hari ini, bersihkan seluruh kantor dan halamannya. Pekan depan wajib aktif di semua dinas, jangan ada alasan lagi terdampak banjir,” terang pria akrab disapa Ayahwa ini dalam rapat evaluasi penanganan banjir di Pendopo Bupati Aceh Utara, Senin (22/12/2025).
Bupati mengintruksikan, masing-masing dinas juga harus membantu pembersihan lumpur sesuai bidangnya.
Ia mencontohkan, Dinas Dayah (Pesantren), maka mengerahkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk membantu pembersihan lumpur di pesantren.
Selanjutnya, Dinas Syariat Islam juga diminta membantu masjid untuk membersihkan lumpur.
“Dinas Syariat Islam bantu masjid bersihkan lumpur, buat gotong royong. Begitu juga dinas lainnya,” terangnya.
Seluruh OPD Diminta Melaporkan Progres
Untuk membuktikan kegiatan di setiap OPD berjalan, pihaknya meminta seluruh dinas mendokumentasikan kegiatannya dalam bentuk video.
Selanjutnya masing-masing dinas diminta melaporkan kepada bupati. Sehingga progres pembersihan kantor-kantor OPD bisa terpantau setiap hari.
“Laporkan ke saya, biar saya tahu progres setiap hari, mana saja yang sudah beres kita bersihkan,” terangnya.
Sebelumnya diberitakan, banjir merendam 18 kabupaten/kota di Aceh pada 26 November 2025.
Aceh Utara salah satu daerah terparah terdampak banjir. Ratusan orang meninggal dunia, ribuan rumah rusak, dan fasilitas umum lumpuh.