Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Gayo Lues Lintas Peristiwa Longsor Spesial Sumatera

    Cerita Relawan 14 Jam Menembus Gayo Lues, Melawan Longsor demi Antarkan Bantuan - Kompas

    5 min read

     

    Cerita Relawan 14 Jam Menembus Gayo Lues, Melawan Longsor demi Antarkan Bantuan

    Kompas.com, 6 Desember 2025, 22:05 WIB

    Lihat Foto

    BANDA ACEH, KOMPAS.com – Sebanyak 13 mobil berisi bahan logistik dari tim Posko Abdya Peduli mengantarkan bantuan untuk masyarakat korban terdampak banjir ke Kabupaten Gayo Lues, melawati jalur Babahrot-Tongra-Terangun.

    Perjalanan yang ditempuh selama 14 jam dengan kondisi medan tidak baik-baik saja.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Rombongan relawan sebanyak 38 orang membawa bantuan berupa sejumlah tabung oksigen, obat-obatan, beras, air mineral, susu bayi, pampers, pakaian layak pakai, dan kebutuhan mendesak lainnya.

    Mereka memulai perjalanan pada Rabu (3/12/2025) sekitar pukul 13.40 WIB.

    Bustan Al-Mustadhall, Kebun Kurma yang Pernah Dikunjungi Rasulullah Saat Hijrah ke Madinah

    Saat meninggalkan Kota Blangpidie, Abdya, kondisi cuaca masih cerah. Namun, saat memasuki kawasan perbukitan kabut tipis dan hujan perlahan mulai turun.

    Salah seorang relawan yang ikut dalam rombongan, Adi Khairi menceritakan, semakin tinggi jalur yang mereka lalui maka semakin tebal pula kabut sehingga jarak pandang terbatas.

    Belum sampai sejauh satu kilometer perjalanan, mereka sudah dihadapkan dengan longsor yang menutupi jalan.

    “Sopir dan relawan turun. Kami menggali tanah sebisa mungkin, memindahkan ranting dan batu untuk membuka jalur. Mobil ambulans kami periksa berkali-kali karena ada tabung oksigen, Alhamdulillah aman. Jalur ini adalah satu-satunya akses ke Gayo Lues,” katanya saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (6/12/2025).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    
Mobil rombongan relawan dari Posko Abdya Peduli mengantarkan bantuan untuk korban terdampak banjir ke Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh.
    Lihat Foto

    Adi mengatakan, setelah membersihkan material longsor tersebut perjalanan kembali dimulai.

    Rombongan berjalan pelan dan sangat hati-hati agar logistik yang di bawa tetap aman sampai ke tujuan. Mereka juga khawatir dan was-was kejadian serupa akan ditemukan lagi.

    Benar saja, belum terlalu jauh berjalan rombongan kembali dihadapkan dengan kondisi longsor bahkan lebih parah, ditambah jalan yang licin membuat beberapa mobil nyaris tidak bisa menanjak dan ambulans hampir tergelincir.

    Mobil ambulans kemudian ditarik oleh dua mobil double cabin dan dibantu oleh para rombongan lainnya.

    Pada saat itu, kata Adi, kondisi lumpur juga lumayan parah dan beberapa anggota ada yang terjatuh.

    “Longsor kelima dan keenam adalah puncak ketegangan. Batu besar menutup jalur, tanah terus bergerak. Lampu mobil menyorot retakan kecil yang bisa melebar kapan saja. Kami membentuk barisan saling menopang dan mendorong mobil, menyingkirkan batu, membuka jalan cukup untuk satu kendaraan lewat,” kata Adi.

    Adi mengungkapkan, pada saat itu juga sedang dalam kondisi hujan namun mereka tidak mungkin surut sebab masyarakat dan anak-anak di Gayo Lues sedang membutuhkan bantuan makanan secepatnya.

    Lihat Foto

    Setelah 14 jam menempuh perjalanan yang menegangkan, akhirnya rombongan tiba ke Kota Blangkejeren, Gayo Lues sekitar pukul 03.45, Kamis (4/12/2025) dini hari.

    Menurut Adi, suasana di sana gelap, listrik dan jaringan internet mati.

    “Kedatangan kami waktu itu disambut Bupati Gayo Lues. Bantuan yang mereka bawa langsung diantarkan ke Pendopo Bupati, Pak Bupati menyampaikan terimakasih banyak atas bantuan yang kami salurkan,” katanya.

    Adi sempat meneteskan air mata saat melihat seorang anak kecil sambil memeluk boneka. Adi tidak bisa membayagkan kondisi pengungsi dan warga yang saat ini telah kehilangan rumah.

    “Bukan hanya saya, teman-teman relawan lain juga ikut nangis pas lihat pengungsi. Kami juga sangat senang bisa sampai ke Gayo Lues setelah melewati medan yang cukup berat, puas dan lega aja rasanya bisa mengantarkan bantuan ini,” ujarnya.

    Adi berharap, warga terdampak bisa cepat pulih dan bantuan yang mereka bawa hasil sumbangan masyarakat dan Pemerintah Abdya bisa bermanfaat bagi para korban.

    “Kondisi pengungsi benar-benar memprihatinkan. Semoga beras tetap tabah dan musibah ini cepat berakhir,” ucap dia. 

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS