Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Dunia Internasional Featured Gaza Konflik Timur Tengah Spesial

    Cuaca Dingin di Gaza Renggut Nyawa, Krisis Kemanusiaan Makin Parah di Tengah Pengepungan - Tribunnews.

    4 min read

     

    Cuaca Dingin di Gaza Renggut Nyawa, Krisis Kemanusiaan Makin Parah di Tengah Pengepungan - Tribunnews.com


    Tangkapan Layar YouTube Al Jazeera
    BADAI LANDA GAZA. Badai Byron tewaskan 16 warga Palestina, termasuk anak-anak, saat tenda pengungsi runtuh dan cuaca ekstrem melanda Gaza, Jumat (12/12/2025). Terkini, cuaca dingin di Gaza tambah derita warga, korban jiwa bertambah di tengah pengepungan dan krisis kemanusiaan yang parah. 
    Ringkasan Berita:
    • Cuaca dingin dan badai musim dingin di Gaza memperparah krisis kemanusiaan di wilayah yang terkepung.

    TRIBUNNEWS.COM - Cuaca dingin dan badai musim dingin terus merenggut korban jiwa di Jalur Gaza, memperparah krisis kemanusiaan akibat konflik berkepanjangan.

    Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan satu orang tewas dan 13 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir akibat serangan Israel dan memburuknya kondisi kemanusiaan.

    Banyak korban masih terjebak di bawah reruntuhan karena pemboman berlanjut, jalan rusak, dan cuaca ekstrem yang menghambat akses ambulans dan tim penyelamat.

    Sejak gencatan senjata diumumkan pada 11 Oktober 2025, sebanyak 395 orang tewas dan 1.088 lainnya terluka.

    Total korban sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023 kini mencapai lebih dari 70.600 tewas dan 171.000 terluka, dengan angka diyakini masih bertambah.

    Kementerian Kesehatan juga melaporkan kematian seorang bayi berusia satu bulan akibat hipotermia, menambah jumlah korban cuaca dingin menjadi sedikitnya 13 orang.

    Tim Pertahanan Sipil Gaza melaporkan banjir meluas akibat hujan lebat, runtuhnya 17 bangunan tempat tinggal, dan kerusakan serius pada lebih dari 90 bangunan lain.

    Sebagian besar pengungsi tinggal di tenda robek dan ruang kelas tanpa pemanas, sehingga rentan terhadap penyakit dan cuaca ekstrem.

    Dokter memperingatkan anak-anak, lansia, dan penderita penyakit kronis menghadapi risiko tertinggi.

    Rumah sakit beroperasi jauh di atas kapasitas, sementara kasus hipotermia, infeksi pernapasan, dan penyakit akibat air kotor terus meningkat.

    PBB menilai gencatan senjata di Gaza masih sangat rapuh dan pembatasan akses menghambat penyaluran bantuan kemanusiaan.

    Hujan lebat dan banjir memperburuk kondisi pengungsi, dengan puluhan tempat penampungan darurat terendam dan ratusan tenda rusak, kata juru bicara PBB.

    PBB dan mitra kemanusiaan terus menyalurkan bantuan berupa tenda, selimut, pakaian musim dingin, dan makanan berenergi tinggi.

    Kebutuhan masih jauh melampaui pasokan yang masuk ke Gaza, sehingga komunitas internasional didesak segera bertindak untuk mencegah korban jiwa bertambah.

    (Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

    Komentar
    Additional JS