DPR Ingatkan Perbaikan MBG Tak Cukup Lewat Kostum Power Rangers - Tirto
DPR Ingatkan Perbaikan MBG Tak Cukup Lewat Kostum Power Rangers
Hidayat menilai evaluasi menyeluruh terhadap pengemudi, armada kendaraan, dan sistem distribusi harus menjadi prioritas.


tirto.id - Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi PKS, Hidayat Nur Wahid, atau HNW, mengingatkan agar perbaikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak disederhanakan hanya pada aspek simbolik, seperti penggunaan kostum oleh pengemudi distribusi makanan. Perbaikan sebaiknya juga berfokus pada kualitas gizi, keselamatan, dan tujuan utama program tersebut.
Hal itu disampaikan HNW dalam menanggapi pernyataan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, yang mengusulkan agar sopir mobil pengangkut MBG mengenakan kostum Power Rangers untuk menarik perhatian anak-anak.
“Jangan kemudian disederhanakan hanya dengan pakaian, tapi kemudian ternyata tidak dibekali bekal menjadi sopir,” kata HNW kepada wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (17/12/2025).
HNW pun kemudian menyinggung kasus mobil pengangkut MBG yang menabrak puluhan siswa dan seorang guru di SDN Kalibaru 01 Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (11/12/2025) pagi. Akibat kejadian ini, puluhan korban dilarikan ke rumah sakit. Dengan begitu, HNW pun mengingatkan agar jangan sampai kejadian serupa terulang kembali.
Dia menilai bahwa penggunaan kostum tidak akan berdampak signifikan apabila tidak dibarengi dengan menu yang sesuai dengan selera anak-anak, serta memiliki kandungan yang bergizi. Pun, kualitas dari pekerja yang terlibat di program MBG juga disebut perlu dijaga.
“Terjadilah kasus di Jakarta Utara, sopirnya bahkan cadangan dan kemudian menghadirkan penabrakan,” kata dia.
Menurut Hidayat, esensi program MBG adalah meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia agar menghindari anak-anak Indonesia mengalami stunting, meningkatkan kualitas belajar, serta memutus mata rantai kemiskinan dan kebodohan. Karena itu, perhatian utama seharusnya diberikan pada mutu makanan dan kesiapan sumber daya pendukung program.
Lebih lanjut, HNW mengaku mendapat masukan dari masyarakat saat kunjungannya ke Yogyakarta, di mana anak-anak berharap menu MBG tidak monoton dan benar-benar disukai.
“Yang paling penting itu makanannya. Bergizi, disukai anak-anak, menunya beragam, dan melibatkan ahli gizi. Itu yang menentukan keberhasilan program,” ujarnya.
Hidayat menilai evaluasi menyeluruh terhadap pengemudi, armada kendaraan, dan sistem distribusi harus menjadi prioritas. Dengan begitu, program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tersebut benar-benar memberi manfaat maksimal bagi anak-anak.
“Jangan hanya tampilan luar dan apalagi hanya baju sopir, justru sopir itu seperti kepala MBG, beliau akan melakukan evaluasi terhadap sopir, terhadap mobil, itu benar, mobil harus dievaluasi jangan sampai remnya blong, kemudian malah menabrak murid,” tutur dia.