Fakta Sejarah, Kakek Kim Jong Un Pernah Dapat Gelar Doktor dari UI - SindoNews
3 min read
Fakta Sejarah, Kakek Kim Jong Un Pernah Dapat Gelar Doktor dari UI
Tak banyak yang tahu, kakek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yakni Kim Il-Sung, pernah menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia (UI). Foto/arsip.ui.ac.id.
JAKARTA - Tak banyak yang tahu, kakek pemimpin Korea Utara Kim Jong Un , yakni Kim Il-Sung, pernah menerima gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia (UI). Fakta historis ini terjadi saat kunjungannya ke Indonesia pada 1965, dan upacara penganugerahannya bahkan digelar di Istana Negara.
Kim Il-Sung adalah presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokrasi Korea Utara yang resmi berdiri pada 9 September 1948. Ia memimpin negara tersebut hingga wafat pada 8 Juli 1994. Selama masa kekuasaannya, Kim Il-Sung memperkenalkan ideologi Juche, yakni paham kemandirian negara yang membuat Korea Utara menutup diri dari dunia internasional.
Baca juga: Jejak Pendidikan Adwin Sumartono, Putra Sri Mulyani yang Wisuda Bareng Anak Retno Marsudi di FKUI
Hubungan Kim Il-Sung dengan Indonesia terjalin erat melalui kedekatannya dengan Presiden Soekarno. Pada 20 April 1965, Kim berkunjung ke Indonesia dalam rangka peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Kunjungan ini menjadi momen penting penguatan hubungan kedua negara.
Melansir laman Arsip UI, Minggu (5/10/2025), salah satu agenda bersejarah dalam kunjungan itu adalah penganugerahan gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia. Awalnya, Rektor UI saat itu, Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro, mengusulkan gelar untuk bidang ilmu sosial. Namun Presiden Soekarno menolak dan menilai bahwa gelar dalam bidang teknik lebih tepat, mengingat kemajuan industri mesin Korea Utara saat itu.
Baca juga: Cerita Roche, Mahasiswa FK UI yang Raih Juara di Clash of Champions 2
Pemberian gelar ini juga terkait dengan upaya memperkuat aliansi New Emerging Forces (NEFO) dan Games of The New Emerging Forces (GANEFO). Sebelumnya, gelar serupa juga diberikan kepada Pangeran Norodom dari Kamboja dan Carlos P. Romulo dari Filipina pada 1964.
Kim Il-Sung adalah presiden pertama sekaligus pendiri Republik Rakyat Demokrasi Korea Utara yang resmi berdiri pada 9 September 1948. Ia memimpin negara tersebut hingga wafat pada 8 Juli 1994. Selama masa kekuasaannya, Kim Il-Sung memperkenalkan ideologi Juche, yakni paham kemandirian negara yang membuat Korea Utara menutup diri dari dunia internasional.
Baca juga: Jejak Pendidikan Adwin Sumartono, Putra Sri Mulyani yang Wisuda Bareng Anak Retno Marsudi di FKUI
Hubungan Kim Il-Sung dengan Indonesia terjalin erat melalui kedekatannya dengan Presiden Soekarno. Pada 20 April 1965, Kim berkunjung ke Indonesia dalam rangka peringatan 10 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung. Kunjungan ini menjadi momen penting penguatan hubungan kedua negara.
Melansir laman Arsip UI, Minggu (5/10/2025), salah satu agenda bersejarah dalam kunjungan itu adalah penganugerahan gelar doktor honoris causa dari Universitas Indonesia. Awalnya, Rektor UI saat itu, Prof. Dr. Soemantri Brodjonegoro, mengusulkan gelar untuk bidang ilmu sosial. Namun Presiden Soekarno menolak dan menilai bahwa gelar dalam bidang teknik lebih tepat, mengingat kemajuan industri mesin Korea Utara saat itu.
Baca juga: Cerita Roche, Mahasiswa FK UI yang Raih Juara di Clash of Champions 2
Pemberian gelar ini juga terkait dengan upaya memperkuat aliansi New Emerging Forces (NEFO) dan Games of The New Emerging Forces (GANEFO). Sebelumnya, gelar serupa juga diberikan kepada Pangeran Norodom dari Kamboja dan Carlos P. Romulo dari Filipina pada 1964.

Foto/arsipui.ac.id.
Menariknya, upacara penganugerahan yang semula dijadwalkan berlangsung di Kampus UI Salemba, mendadak dipindah ke Istana Negara hanya beberapa jam sebelum acara dimulai. Pertimbangan keamanan menjadi alasan utama perubahan lokasi mendadak tersebut. Upacara akhirnya digelar pada 15 April 1965 dan dihadiri pejabat negara serta civitas akademika UI.
Baca juga: Profil Peter Berkowitz, Profesor Pembela Zionis Israel yang Diundang UI
Dalam pidato akademiknya, Kim Il-Sung membawakan topik berjudul "Prinsip Kemandirian dalam Perjuangan Revolusioner Maupun dalam Pembangunan Sebuah Negara". Setelah acara resmi selesai, pihak Istana Negara juga menggelar jamuan makan untuk Kim dan rombongannya.
Kim Il-Sung mengakhiri kunjungannya ke Indonesia pada 20 April 1965. Jejak kunjungan tersebut kini menjadi bagian sejarah hubungan diplomatik Indonesia-Korea Utara sekaligus catatan unik keterlibatan Universitas Indonesia dalam diplomasi internasional.
(nnz)