Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Amerika Serikat BRICS Featured G7 Spesial

    Gaet Anggota BRICS, AS Pertimbangkan Bentuk Alternatif G7 - SindoNews

    2 min read

     

    Gaet Anggota BRICS, AS Pertimbangkan Bentuk Alternatif G7

    Kamis, 11 Desember 2025 - 22:16 WIB

    Presiden Donald Trump berjalan untuk berjabat tangan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin selama konferensi pers bersama di Pangkalan Gabungan Elmendorf-Richardson, Alaska, pada Jumat, 15 Agustus 2025. FOTO/AP via Politico
    A
    A
    A
    JAKARTA - Kelompok G7 berpotensi segera memiliki pesaing baru seiring mencuatnya gagasan pembentukan aliansi alternatif yang dinamakan C5. Pemerintahan Amerika Serikat (AS), yang dipimpin oleh Donald Trump, dilaporkan tengah menjajaki kemungkinan pembentukan blok ini dengan melibatkan negara-negara yang merupakan anggota pendiri BRICS.

    Menurut laporan Politico, C5 merupakan singkatan dari “Core 5”, sebuah ide yang pertama kali dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump. Lima negara yang diusulkan masuk dalam aliansi ini adalah Amerika Serikat, China, Rusia, India, dan Jepang. Gagasan ini muncul dari pandangan bahwa struktur lembaga global yang ada saat ini, seperti G7 atau Dewan Keamanan PBB, tidak lagi sepenuhnya sesuai dengan kebutuhan geopolitik, mengingat munculnya kekuatan-kekuatan baru.

    Baca Juga: Duel Ekonomi BRICS vs G7, Siapa yang Paling Kuat di 2026?

    Seorang pejabat Gedung Putih yang pernah bertugas di pemerintahan Trump, yang berbicara dengan syarat anonim, mengungkapkan bahwa pembicaraan mengenai format aliansi baru ini memang tidak mengejutkan. Sumber tersebut menyebutkan bahwa meskipun format pasti negara yang akan terlibat belum dibahas secara konkret, terdapat ide tentang C5 dan bahkan C7.



    Jika rencana ini berjalan, anggota BRICS seperti China, Rusia, dan India berpotensi memiliki kedekatan baru dengan AS. Hal ini dinilai sejalan dengan ideologi dan pendekatan pragmatis Presiden Trump, yang belakangan kerap mengambil posisi selaras dengan para rival demi mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi AS.

    Baru-baru ini, pendekatan tersebut terlihat ketika Trump mengizinkan Nvidia menjual chip AI H200 yang ambisius kepada China, salah satu anggota BRICS. Keputusan ini memungkinkan AS menerima 25% dari penjualan chip tersebut. "Ini selaras dengan cara pandang Presiden Trump terhadap dunia," kata Torrey Taussig, mantan Direktur Urusan Eropa di Dewan Keamanan Nasional pada pemerintahan Biden.

    Baca Juga: 4 Alasan AS Harus Keluar dari NATO pada 2025

    Trump sebelumnya pernah menegaskan bahwa keputusan mengeluarkan Rusia dari G7 adalah sebuah kesalahan. Ia juga tidak pernah menolak kemungkinan China untuk bergabung ke dalam blok tersebut. Namun, Presiden Rusia Vladimir Putin telah menegaskan negaranya tidak berniat untuk kembali ke G7.

    Para praktisi keamanan nasional menilai bahwa gagasan C5 ini masuk akal bagi pemerintahan Trump karena mampu mengakomodasi para pemain kunci global yang selama ini berseberangan. Ini menawarkan jalan alternatif untuk diplomasi global di luar kerangka G7 yang didominasi negara-negara Barat.
    (nng)
    Komentar
    Additional JS