Gangguan Kesehatan Hantui Anak-anak Korban Bencana Banjir Bandang Sumatera - Photo Liputan6
Gangguan Kesehatan Hantui Anak-anak Korban Bencana Banjir Bandang Sumatera - Photo Liputan6
Ancaman gangguan kesehatan menghantui anak-anak korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di berbagai wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Akses makan yang terbatas sampai kebersihan yang sulit dijaga bisa memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan anak. Kondisi lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai pasca- bencana dapat memicu peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), seperti batuk, pilek, hingga demam. Berbagai gangguan kesehatan tersebut tidak terlepas dari kondisi lingkungan pasca-banjir yang masih tercemar. Lumpur sisa banjir, debu, serta kualitas udara yang menurun menjadi faktor utama yang dapat memperburuk kesehatan anak-anak, terutama saluran pernapasan. Sebagai informasi, hingga Selasa 16 Desember 2025, Kabupaten Aceh Tamiang masih berada dalam fase pemulihan setelah dihantam banjir bandang pada akhir November 2025 lalu. Banjir bandang ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Sementara, Desa Babo merupakan sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Desa ini menjadi perhatian publik karena merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat bencana banjir bandang di Sumatera.
Foto 1 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445934/original/080409500_1765868423-1.jpg)
Anak-anak memakan makanan yang dibagikan di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. Ancaman gangguan kesehatan menghantui anak-anak korban bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi di berbagai wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)
Foto 2 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445919/original/026262300_1765868223-2.jpg)
Akses makan yang terbatas sampai kebersihan yang sulit dijaga bisa memengaruhi kondisi fisik dan kesehatan anak. Tampak dalam foto, Baiti Arafah mengambil seember air dari sumur untuk membersihkan diri setelah bermain di genangan lumpur di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi Chiba/AFP)
Foto 3 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445920/original/085940600_1765868223-3.jpg)
Kondisi lingkungan dan sanitasi yang kurang memadai pasca- bencana dapat memicu peningkatan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), seperti batuk, pilek, hingga demam. Tampak dalam foto, anak-anak bermain di genangan lumpur di Pengidam, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi Chiba/AFP)
Foto 4 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445921/original/045855000_1765868224-4.jpg)
Berbagai gangguan kesehatan tersebut tidak terlepas dari kondisi lingkungan pasca-banjir yang masih tercemar. Tampak dalam foto, Baiti Arafah (kiri), 10 tahun, membersihkan diri dengan air sumur setelah bermain di genangan lumpur bersama adik perempuannya, Ria Mulyati Sara (7), di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi Chiba/AFP)
Foto 5 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445922/original/005240700_1765868225-5.jpg)
Lumpur sisa banjir, debu, serta kualitas udara yang menurun menjadi faktor utama yang dapat memperburuk kesehatan anak-anak, terutama saluran pernapasan. Tampak dalam foto, seorang anak perempuan mengambil air dari tangki penyimpanan di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)
Foto 6 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445923/original/063715800_1765868225-6.jpg)
Sebagai informasi, hingga Selasa 16 Desember 2025, Kabupaten Aceh Tamiang masih berada dalam fase pemulihan setelah dihantam banjir bandang pada akhir November 2025 lalu. Tampak dalam foto, seorang anak menerima uang kertas dari seseorang di truk distribusi di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)
Foto 7 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445924/original/023275000_1765868226-7.jpg)
Banjir bandang ini disebut sebagai salah satu yang terbesar dalam beberapa dekade terakhir. Tampak dalam foto, anak-anak bermain di tanah berlumpur di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)
Foto 8 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445925/original/083611900_1765868226-8.jpg)
Diketahui, Desa Babo merupakan sebuah kampung yang terletak di Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Aceh. Tampak dalam foto, seorang anak laki-laki mengenakan pakaian sumbangan berjalan di sepanjang jalan berlumpur di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi CHIBA/AFP)
Foto 9 dari 9
:strip_icc()/kly-media-production/medias/5445926/original/043990600_1765868227-9.jpg)
Desa Babo menjadi perhatian publik karena merupakan salah satu wilayah yang terdampak paling parah akibat bencana banjir bandang di Sumatera. Tampak dalam foto, Baiti Arafah (kanan) menunggu distribusi bantuan bersama yang lain di Babo, Aceh Tamiang, pada Senin 15 Desember 2025. (Yasuyoshi Chiba/AFP)