0
News
    Home Featured Golongan Darah Ilmu Pengetahuan Kesehatan Nyamuk Spesial Tips & Tricks

    Golongan Darah O Ternyata Lebih Disukai Nyamuk, Ini Penjelasan Ilmiahnya - VOI

    5 min read

      

    Golongan Darah O Ternyata Lebih Disukai Nyamuk, Ini Penjelasan Ilmiahnya

    JAKARTA - Pernahkah Anda merasa jadi sasaran empuk nyamuk, sementara orang di sebelah Anda tampak aman-aman saja? Fenomena ini bukan sekedar perasaan, melainkan ada penjelasan ilmiahnya. Nyamuk ternyata serangga yang selektif dan memang ada orang-orang tertentu yang lebih rentan digigit.

    Sebuah studi dalam Journal of Medical Entomology menemukan nyamuk lebih sering hinggap pada orang dengan golongan darah O, hampir dua kali lipat dibanding mereka dengan golongan darah A. Hal ini berkaitan dengan zat sekresi tubuh yang memberi 'kode' pada nyamuk mengenai golongan darah seseorang.

    Profesor entomologi dari University of Florida, Jonathan F. Day, menjelaskan masih dibutuhkan riset lanjutan soal preferensi nyamuk terhadap golongan darah. Namun ia sepakat ada isyarat tertentu dari tubuh manusia yang membuat nyamuk lebih tertarik.

    “Isyarat ini memberi tahu mereka bahwa ada sumber darah. Mungkin karbon dioksida (CO₂) adalah yang paling penting. Orang dengan metabolisme tinggi mengeluarkan lebih banyak CO₂ dan itu membuat mereka lebih menarik bagi nyamuk," kata Day, dikutip dari laman HuffPost.

    Selain CO₂, ada juga secondary cues atau isyarat sekunder. Salah satunya adalah asam laktat yang dilepaskan melalui kulit ketika tubuh berkeringat, terutama setelah berolahraga.

    "Asam laktat memberi sinyal ke nyamuk bahwa kita adalah target," ujar Day.

    Faktor visual juga berperan. Nyamuk punya penglihatan tajam dan terbang dekat tanah agar terhindar dari angin.

    "Bagaimana Anda berpakaian itu berpengaruh. Pakaian gelap membuat Anda lebih menonjol di horizon, sehingga lebih menarik bagi nyamuk," tambah Day.

    Begitu hinggap, nyamuk juga merespons isyarat taktil seperti suhu tubuh.

    "Panas tubuh adalah petunjuk penting. Orang dengan suhu tubuh lebih tinggi atau darah dekat permukaan kulit lebih berisiko digigit," jelas Day.

    Menurut dr. Melissa Piliang dari Cleveland Clinic, gaya hidup juga bisa memengaruhi risiko gigitan.

    "Jika suhu tubuh lebih tinggi karena olahraga, banyak bergerak, atau mengonsumsi alkohol, Anda lebih menarik bagi nyamuk," kata Piliang.

    "Kehamilan atau berat badan berlebih juga meningkatkan metabolisme, sehingga risiko lebih besar," lanjutnya.

    Penelitian lain menunjukkan hanya dengan minum satu kaleng bir, risiko digigit nyamuk meningkat.

    "Kalau seharian bekerja di halaman, lalu berhenti saat senja sambil minum bir di teras, Anda pasti lebih rentan," ujar Piliang.

    Meski ada orang yang lebih rentan, bukan berarti gigitan nyamuk tak bisa dicegah.

    "Salah satu cara terbaik adalah menghindari waktu puncak aktivitas nyamuk, yaitu saat matahari terbit dan terbenam," jelas Day.

    Selain itu, menutup kulit dengan pakaian panjang juga efektif.

    "Saya suka baju mancing dan celana outdoor yang ringan tapi menutup, karena itu menghalangi nyamuk," tambah Day.

    Penggunaan repellent (obat nyamuk oles atau semprot) juga dianjurkan. Produk dengan DEET sekitar 5% bisa memberi perlindungan hingga 90 menit. Meski ada perdebatan soal efek kesehatan DEET, Environmental Protection Agency menegaskan penggunaan normal tidak berisiko, bahkan untuk anak-anak, ibu hamil, dan menyusui.

    “DEET adalah yang paling efektif. Kalau berada di daerah rawan nyamuk, gunakan secukupnya lalu mandi setelahnya," tegas Piliang.

    Sementara lilin aroma sitronela belum terbukti secara ilmiah, kipas angin justru bisa membantu.

    "Nyamuk tidak bisa terbang baik di udara berangin, jadi kipas adalah pilihan sederhana," ujar Piliang.

    Respons tubuh terhadap gigitan berbeda-beda, tergantung alergi terhadap zat dalam air liur nyamuk. Jika merasa gatal, sebaiknya jangan digaruk.

    "Kalau digaruk, histamin makin banyak keluar dan rasa gatal makin parah. Bisa timbul luka, infeksi, bahkan bekas," jelas Piliang.

    Cara sederhana meredakan gatal adalah dengan kompres es.

    "Sensasi dingin menggunakan jalur saraf yang sama dengan gatal, sehingga rasa gatal bisa langsung hilang." kata Piliang.

    Krim anti-gatal yang mengandung hidrokortison ringan juga bisa dipakai dua hingga tiga kali sehari. Jika gigitan banyak dan sangat mengganggu, antihistamin seperti Zyrtec atau Allegra dapat membantu.

    Namun tentu saja, pencegahan jauh lebih baik daripada mengobati. Jadi sebelum menghadiri BBQ sore atau duduk santai di halaman rumah, pastikan Anda sudah siap dengan strategi anti-nyamuk.

    Komentar
    Additional JS