Hamas Peringatkan Tentara Internasional Jangan Berlaku Seperti Penjajah Israel | Republika Online
Hamas Peringatkan Tentara Internasional Jangan Berlaku Seperti Penjajah Israel | Republika Online
Faksi-faksi Palestina sepakat tentang peran tentara internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA— Anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) Husam Badran mengatakan setiap pasukan internasional yang dikerahkan di Jalur Gaza harus memiliki tugas yang terbatas pada pemantauan gencatan senjata dan memisahkan warga sipil Palestina dari pasukan pendudukan.
Dalam wawancara dengan Aljazeera, dikutip Senin (1/12/2025) Badran menegaskan mengubah pasukan ini menjadi pengganti tentara pendudukan atau alat untuk memerangi warga Palestina tidak dapat diterapkan dan akan semakin memperumit situasi.
Sponsored
Badran mengatakan faksi-faksi Palestina, termasuk gerakan Fatah, telah menyatukan posisi mereka di Kairo mengenai pasukan internasional.
Mereka menegaskan posisi Palestina didasarkan pada perlindungan warga sipil dan penghentian agresi, bukan melegitimasi kehadiran militer asing yang baru.
Scroll untuk membaca
Dia mencatat bahwa kesepakatan tersebut tercapai setelah dunia muak dengan perilaku pendudukan, termasuk terhadap pemerintahan AS yang mendukungnya.
Pemimpin Hamas itu menambahkan bahwa menghentikan pembantaian harian di Gaza adalah tujuan utama Hamas meskipun pelanggaran terus berlanjut.
Badran menegaskan perlawanan dilakukan dengan kebijaksanaan politik dan realisme. Dia juga menyatakan konsensus nasional serta dukungan Arab dan Islam mendukung langkah ini.
“Kami adalah pemilik hak dan tanah, dan dunia harus mengarahkan kompasnya ke arah pendudukan, bukan ke arah korban,” ujar dia.
Hamas dan Israel telah mencapai kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Turki, serta disponsori oleh Amerika Serikat, dan tahap pertama dari kesepakatan tersebut mulai berlaku pada 10 Oktober lalu.
Perang genosida Israel di Jalur Gaza telah menewaskan lebih dari 70 ribu orang dan melukai sekitar 171 ribu warga Palestina. Kebanyakan dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, selain kerusakan yang sangat luas. PBB memperkirakan biaya rekonstruksi mencapai sekitar 70 miliar dolar AS.
Pejuang Hamas di Rafah
Mengenai masalah para pejuang yang terjebak di luar garis kuning di Rafah, Badran mengungkapkan Hamas telah melakukan negosiasi yang sulit dengan para mediator guna mencapai solusi yang menyelamatkan nyawa para pejuang, tetapi pihak pendudukan mengajukan persyaratan yang mustahil dan berulang kali menariknya kembali.
Dia menjelaskan tuntutan untuk menyerah dan menyerahkan senjata diajukan selama beberapa putaran, tetapi ditolak mentah-mentah oleh Hamas, dengan menegaskan bahwa para mujahidin di lapangan tidak dapat menerima pilihan ini.
Badran menuduh tentara Israel mencoba memanfaatkan masalah ini untuk mendapatkan “citra kemenangan” setelah dua tahun perang.
كل جراح الحرب كوم وجرح شباب نفق رفح كوم آخر.. المشاهد التي تخرج تدمي القلب كمداً وحزناً ..
مضى خيرة الرجال بين شهيد وأسير وجريح
محاصرين عطشانين جائعين مخذولين مظلومين
إنا لله وإنا إليه راجعون
اللهم انتقم
اللهم انتقم
اللهم انتقم pic.twitter.com/Kk7Lc1vSb1
— Khair Eddin Aljabri (@Khair_Aljabri) November 26, 2025
Dia menyebut penjajahlah yang memulai serangan dan menargetkan para pejuang di Rafah, menegaskan bahwa mereka mewakili Gaza dan martabat rakyat Palestina, apa pun pengorbanannya.
Tentara pendudukan Israel mengumumkan pada Ahad bahwa mereka telah membunuh lebih dari 40 militan dalam serangan dan ledakan yang menargetkan terowongan di daerah Rafah (selatan Jalur Gaza) dalam beberapa hari terakhir.
Eskalasi sistematis di Tepi Barat
Di Tepi Barat yang diduduki, Badran mengatakan pendudukan Israel terus melakukan eskalasi sistematis sejak dimulainya perang di Gaza.
في مدينة صغيرة اسمها رفح، هناك نفق به رجال خيرة أهل الأرض، من حملوا وصيّة الله ورسوله على أكتافهم، ومضوا بثبات يقدّمون أرواحهم فداء للحق وللأرض
تُركوا وحدهم في الميدان، في مواجهة أعتى قوى الشر، بلا سند إلا إيمانهم، وبلا سلاح إلا ما أعدّته سواعدهم.
حسبنا الله ونعم الوكيل pic.twitter.com/jCEiFWOdBo
— Salah Safi 🇵🇸 صلاح صافي (@iSalahSafi) November 26, 2025
Advertisements
general_URL_gpt_producer-20250820-17:34
arrow_forward_ios
Baca selengkapnya
Dia menunjuk pada pertemuan yang berlangsung di Kairo dengan Hussein al-Sheikh, wakil presiden Otoritas Palestina, dan Majid Faraj, kepala intelijen Palestina, serta pembicaraan tentang tantangan nasional dan cara mengatasinya.
Namun, pemimpin Hamas itu menambahkan masalahnya terletak pada mekanisme pelaksanaan dan penyatuan posisi Palestina.
Badran menegaskan Otoritas Palestina dan gerakan Fatah merupakan komponen yang berpengaruh. Hamas sangat ingin mencapai kesepahaman minimal dalam menghadapi pendudukan.
Dia mengatakan penargetan terhadap Palestina terjadi di semua wilayah dan komponen, bukan hanya Hamas.
Rencana Trump dan keputusan Dewan Keamanan mengecualikan Otoritas Palestina dari peran apa pun di Gaza, yang menegaskan bahwa proyek Israel bertujuan untuk melikuidasi seluruh masalah Palestina.
Dia merujuk pada operasi militer terbaru di Tubas dan Tepi Barat utara, serta serangan sebelumnya di Tulkarm, Jenin, dan Nablus.
Dia mengatakan, apa yang terjadi saat ini membongkar kebohongan narasi Israel yang mengaitkan kejahatannya dengan peristiwa 7 Oktober.
Badran menegaskan Tepi Barat tidak ikut serta dalam serangan 7 Oktober, tetapi pendudukan terus melakukan pembunuhan, penyitaan, dan pemecahan geografis.
Pemimpin Hamas itu menunjuk bahwa situasi saat ini membutuhkan sikap Palestina yang bersatu.
Hamas sedang melakukan komunikasi dengan berbagai kekuatan untuk menemukan mekanisme untuk melindungi penduduk dari serangan pemukim dan aparat pendudukan.
Badran menegaskan perlawanan akan terus membela rakyatnya dengan segala cara dan bahwa rakyat Palestina akan membayar harga, tetapi pada akhirnya mereka akan mendapatkan hak-hak mereka, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan.
ربنا يفك أسركم ويصبركم ويفرجها عليكم يا أحباب 💔
الشيخ أحمد ومعتصم 😔
رجال رفح الذين خذلتهم هذه الأمة ...
حسبي الله ونعم الوكيل 💔 #رجال_صدقوا_ما_عاهدوا_الله_عليه #رجال_رفح #غزة #gaza pic.twitter.com/5Kqvn1mCow
— (أشرف عصام أحمد )Ashraf Ahmad🇵🇸 (@AshrafAhmad1111) November 26, 2025
Pasukan pendudukan telah menarik diri dari Tubas di Tepi Barat utara setelah operasi militer selama empat hari, di mana mereka menggerebek rumah-rumah warga Palestina dan merusak isinya.
Operasi tersebut juga mengakibatkan lebih dari 166 warga Palestina terluka. Sementara itu, Klub Tahanan Palestina mencatat sekitar 200 kasus penahanan, dan sebagian besar dari mereka telah dibebaskan oleh pasukan pendudukan, menurut kantor berita resmi Palestina (Wafa).
Hubungan dengan Otoritas Palestina
Mengenai hubungan dengan Otoritas Palestina, Badran mengatakan tidak ada pemutusan hubungan.
Youve reached the end