JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menanggapi kabar terkait harga tiket pesawat di Aceh yang melonjak tajam pascabencana banjir di wilayah tersebut.

Dudy menjelaskan, harga tiket pesawat yang melambung terjadi bukan pada penerbangan reguler atau terjadwal maupun perintis, melainkan pada penerbangan charter sehingga struktur biayanya pun berbeda.

"Jadi kalau charter memang agak sedikit berbeda. Karena kalau charter itu kan mereka menghitung tidak seperti reguler," ujarnya saat media briefing di Jakarta, Jumat (6/12/2025).

Dia menjelaskan, pada penerbangan charter, operator menghitung biaya berdasarkan perjalanan pulang-pergi, termasuk saat pesawat kembali tanpa membawa penumpang.

Alhasil, seluruh biaya tersebut dibebankan kepada penyewa dan otomatis menjadikan harga tiket per kursi jauh lebih mahal.

"Kalau dari Jakarta misalnya kosong, kemudian dia kembali, itu yang dia hitung. Jadi memang kalau charter relatif menjadi lebih mahal dari reguler," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Lukman F Laisa menambahkan, penerbangan charter berbeda dengan penerbangan reguler dan perintis yang besaran tarifnya diatur oleh Kemenhub.

Sebab, pemerintah tidak memiliki kewenangan mengatur tarif penerbangan charter. Lantaran sifatnya sewa penuh, aturan tarif tidak dapat diberlakukan dan pengawasan harga tidak dapat dilakukan seperti pada penerbangan reguler.

"Jadi kalau charter tentu kita tidak bisa batasi (harga tiketnya)," ucapnya pada kesempatan yang sama.

Terlebih dalam kondisi bencana seperti yang terjadi beberapa pekan ini membuat penerbangan reguler dan perintis tidak beroperasi setiap hari sehingga penerbangan charter menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan perjalanan mendesak.

"Karena memang tidak ada aturan. Ini kan langsung di charter satu pesawat dengan sekali perjalanan berapa gitu," tutur Lukman.

Laporan tentang harga tiket pesawat di Aceh

Sebagai informasi, kabar mahalnya harga tiket pesawat di Aceh mencuat dari salah satu laporan warga kepada mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudhiastuti di X pada Kamis (4/12/2025).

Salah satu pemilik akun X membagikan tangkapan layar berita daerah yang menginformasikan bahwa harga tiket pesawat rute Bener Meriah Aceh ke Sumatera Utara melonjak tajam.

Tak tanggung-tanggung, harga tiket pesawat Wings Air rute Bandara Rembele-Bandara Kualanamu pada Senin (1/12/2025) dijual seharga Rp 3,5 juta per orang.

Harga tersebut melonjak jauh dibandingkan harga tiket perintis Susi Air pada hari normal yang dipatok sebesar Rp 501.500 per orang.

Bahkan, harga tiket pesawat Susi Air rute Bener Meriah ke Banda Aceh mencapai Rp 8 juta.

Laporan tersebut lantas dijawab Susi yang juga merupakan pemilik maskapai Susi Air.

"Susi Air tidak menjual tiket di wilayah Provinsi Aceh, Sumbar, dan Sumut selain untuk penerbangan perintis. Selain perintis tidak ada penerbangan lainnya, kecuali charter," jawab Susi melalui aku X pribadinya @susipudjiastuti, Kamis.